Obat cacar air digunakan untuk meredakan berbagai gejala cacar air yang muncul seperti ruam, demam, dan nyeri. Jika dibiarkan tanpa pengobatan medis dan perawatan yang tepat di rumah, proses penyembuhan cacar air bisa lebih lama, bahkan berisiko menimbulkan komplikasi serius.
Cacar air merupakan penyakit infeksi virus yang menimbulkan bintil kecil merah berisi cairan dan terasa gatal. Penyakit menular ini umumnya menyerang anak-anak, tetapi orang dewasa juga bisa terkena cacar air.
Meski penyakit ini bisa sembuh dengan sendirinya, namun melakukan cara mengobati cacar air dengan perawatan rumahan yang benar biasanya tetap diperlukan untuk mempercepat penyembuhan cacar air dan mencegah komplikasi.
Pilihan Obat Cacar Air
Berikut ini adalah berbagai obat cacar air yang bisa digunakan:
1. Antihistamin untuk meredakan gatal
Jika gatal pada ruam cacar air tak bisa dikendalikan, Anda bisa minum obat antihistamin yang dijual bebas, seperti diphenhydramine. Obat ini hanya perlu diminum selama gejala gatal masih dirasakan.
Pilihan obat cacar air di apotek lain yang bisa dikonsumsi untuk meredakan gatal adalah cetirizine, fexofenadine, dan loratadine. Namun, pastikan untuk mengikuti petunjuk penggunaan yang ada di label atau minum obat sesuai dosis yang ditentukan dokter.
2. Losion kalamin
Selain antihistamin, Anda juga bisa mengoleskan losion kalamin di area kulit yang gatal. Losion ini bisa dibeli secara bebas dan bisa digunakan pada anak. Namun, berhati-hatilah dalam menggunakan losion kalamin agar tidak mengenai mata, mulut, hidung, dan alat kelamin.
3. Paracetamol
Selain ruam kemerahan yang gatal, cacar air juga bisa menyebabkan demam, sakit kepala, nafsu makan hilang, dan nyeri otot. Untuk mengatasinya, Anda bisa minum obat paracetamol.
Paracetamol juga dapat meringankan rasa sakit akibat luka cacar air yang muncul di kulit atau mulut. Obat ini umumnya aman untuk semua orang, termasuk ibu hamil dan anak-anak di atas 2 bulan.
4. Obat antivirus
Jika Anda berisiko terkena cacar air yang parah, dokter biasanya meresepkan obat antivirus, yaitu acyclovir. Obat cacar air ini dapat mengurangi keparahan gejala bila diberikan dalam waktu 24 jam setelah ruam pertama kali muncul.
Obat antivirus juga berguna untuk mengurangi risiko terjadinya komplikasi cacar air, seperti pneumonia, infeksi otak, gangguan hati, dan infeksi kulit. Kelompok orang yang lebih berisiko terkena komplikasi cacar air adalah anak berusia kurang dari 1 tahun, ibu hamil, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah.
5. Obat antibiotik
Jika penderita cacar air mengalami komplikasi berupa infeksi bakteri di kulit, dokter akan meresepkan obat antibiotik. Infeksi bakteri di kulit bisa ditandai dengan keluarnya nanah dari bintil yang ditimbulkan cacar air.
Penanganan Cacar Air di Rumah
Selain obat-obatan medis, cacar air juga bisa diatasi dengan perawatan di rumah. Perawatan cacar air berfokus untuk menghilangkan rasa gatal dan mencegah infeksi. Berikut ini adalah langkah-langkah yang bisa Anda lakukan:
- Hindari menggaruk ruam yang gatal untuk mempercepat proses penyembuhan dan mencegah infeksi bakteri di kulit. Jika gatal tak tertahankan, sebaiknya usap kulit secara lembut.
- Jaga kuku tetap pendek untuk meminimalkan luka garukan.
- Cucilah tangan dengan sabun dan air setelah menyentuh bintil cacar air.
- Gunakan waslap yang dingin dan basah pada area yang sangat gatal untuk menenangkan kulit.
- Mandi sehari 2 kali atau berendam dengan campuran air dan soda kue untuk meredakan gatal.
- Kenakan pakaian yang longgar.
- Cukupi kebutuhan cairan tubuh dengan minum setidaknya 8 gelas setiap hari.
- Hindari konsumsi makanan keras, pedas, atau asin yang dapat memperburuk luka di mulut.
Itulah berbagai obat cacar air yang bisa Anda gunakan. Jika Anda mengalami gejala cacar air, jangan tunda untuk berobat ke dokter agar bisa mendapatkan penanganan yang tepat.