Obat flu dan batuk anak sering kali menjadi pilihan orang tua saat buah hatinya mengalami flu disertai batuk. Obat ini terdiri dari beragam jenis dengan kandungan yang berbeda, sehingga pemberiannya tidak boleh sembarangan. Selain itu, ada pula cara lain untuk meredakan gejala flu dan batuk pada anak.
Flu dan batuk pada anak adalah kondisi yang sangat umum terjadi dan bahkan sering hilang timbul. Umumnya, anak yang mengalami flu dan batuk tidak mengalami gejala yang parah dan dapat sembuh dengan sendirinya.
Apabila flu dan batuk membuat anak tampak lesu hingga tidak konsentrasi belajar atau melakukan aktivitas lainnya, orang tua boleh saja memberikan obat flu dan batuk anak.
Obat ini banyak dijual di apotek dan supermarket, tetapi orang tua lebih dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu agar jenis kandungan dan dosis obat dapat disesuaikan dengan kondisi anak.
Berbagai Obat Flu dan Batuk Anak Secara Medis
Ada beberapa kandungan di dalam obat flu dan batuk anak yang umum digunakan, yaitu:
1. Dextromethorphan
Dextromethorphan bermanfaat untuk meredakan batuk, tetapi bukan untuk mengobati atau mempercepat penyembuhan batuk dan flu. Cara kerjanya adalah dengan mengurangi refleks batuk, sehingga intensitas batuk berkurang.
Jenis obat flu dan batuk anak yang satu ini hanya boleh dikonsumsi oleh anak-anak usia 4 tahun ke atas dan dosisnya perlu disesuaikan dengan usia penderita.
2. Bromhexine
Jika anak mengalami batuk disertai dahak yang susah keluar, bromhexine dapat digunakan untuk mengencerkan dahak. Dengan demikian, dahak akan lebih mudah dikeluarkan dan napas pun dapat kembali lega.
Obat flu dan batuk anak tersebut dapat dikonsumsi oleh anak usia 1 tahun ke atas. Namun, pastikan untuk selalu membaca aturan pakai di kemasan produk guna memenuhi dosis yang tepat untuk anak.
3. Guaifenesin
Guaifenesin adalah jenis obat flu dan batuk anak yang dapat mengencerkan dahak sekaligus merangsang batuk agar dahak mudah dikeluarkan dan pernapasan kembali lega. Jangan berikan guaifenesin kepada anak-anak di bawah usia 2 tahun, kecuali jika telah diresepkan oleh dokter.
4. Pseudoephedrine
Pseudoephedrine adalah obat flu dan batuk anak untuk mengatasi hidung tersumbat serta pilek yang terjadi saat flu. Obat ini bekerja dengan mengurangi pembengkakan pembuluh darah di hidung yang menyebabkan hidung tersumbat. Obat ini umumnya diberikan untuk anak-anak di atas usia 12 tahun.
5. Antihistamin
Obat flu dan batuk anak yang satu ini berfungsi untuk meredakan gejala flu, seperti pilek, bersin-bersin, serta mata berair. Antihistamin dapat menghambat kerja histamin, yaitu zat kimia yang menimbulkan gejala-gejala di atas. Namun, jangan berikan obat ini kepada anak di bawah usia 2 tahun, kecuali atas anjuran dokter.
Ada beberapa jenis obat flu dan batuk anak yang mengandung kombinasi obat-obatan di atas. Umumnya, obat-obatan tersebut dikonsumsi 3 kali sehari dan perlu dihentikan jika gejala flu dan batuk telah mereda.
Obat flu dan batuk anak yang terdiri dari kombinasi obat tersebut juga banyak dijual di apotek dan supermarket. Bila Anda hendak memberikannya kepada Si Kecil, pastikan untuk selalu membaca aturan pakai di kemasan.
Bila umur Si kecil belum mencukupi batas minimal penggunaan, sebaiknya konsultasikan ke dokter untuk memperoleh dosis obat yang tepat dan aman.
Cara Sederhana Atasi Flu dan Batuk Anak
Sebelum memberikan obat flu dan batuk anak, Anda bisa melakukan cara-cara sederhana berikut ini untuk bantu redakan gejala flu dan batuk pada Si Kecil:
- Pastikan Si Kecil banyak beristirahat agar sistem kekebalan tubuhnya dapat melawan infeksi virus yang sedang dialaminya.
- Penuhi kebutuhan cairan Si Kecil untuk meredakan sakit tenggorokan dan mengatasi hidung mampet yang dialaminya.
- Cukupi asupan nutrisi dengan konsumsi makanan bergizi.
- Mandikan Si Kecil dengan air hangat untuk meredakan demam yang kerap terjadi saat flu.
- Kompres Si Kecil dengan handuk yang telah direndam air hangat selama 15 menit dan boleh diulang beberapa kali untuk meredakan demam.
- Sebelum tidur, bersihkan hidung Si Kecil menggunakan cairan saline atau air garam agar lendir yang menyumbat hidungnya bisa mengalir keluar.
- Tinggikan posisi kepala Si Kecil saat tidur menggunakan tumpukan bantal guna membuka saluran udara.
- Hindari Si Kecil dari paparan asap rokok, debu, maupun polusi udara di luar ruangan.
- Jaga kelembapan ruangan dengan humidifier, terutama bila berada di ruangan ber-AC.
Meski kebanyakan obat flu dan batuk anak dijual secara bebas di apotek, sebaiknya tetap lakukan konsultasi ke dokter terlebih dahulu sebelum memberikannya kepada Si Kecil. Pasalnya, dosis obat flu dan batuk anak perlu disesuaikan dengan usia ataupun berat badannya.