Obat sakit perut di apotek bisa digunakan untuk mengatasi keluhan nyeri atau mulas di perut. Meski demikian, penggunaan obat-obatan tersebut harus disesuaikan dengan penyebabnya agar memberikan hasil yang optimal.
Sakit di perut seringkali disertai dengan keluhan lainnya, seperti diare, kembung, serta mual dan muntah. Kondisi ini umumnya tidak berbahaya dan bisa disebabkan oleh beragam hal.
Sakit perut dapat membaik dengan sendirinya dalam beberapa hari. Namun, Anda bisa meringankan keluhan lebih cepat dengan membeli obat sakit perut di apotek. Pastikan untuk menggunakan obat sakit perut sesuai dengan penyebab keluhan serta aturan pakai yang tertera di kemasan.
Macam-Macam Obat Sakit Perut
Obat sakit perut di apotek sangat beragam. Berikut ini adalah beberapa obat sakit perut di apotek sesuai dengan penyebabnya:
1. Antasida
Salah satu obat sakit perut di apotek yang dapat dibeli bebas adalah antasida. Obat sakit perut ini digunakan untuk mengatasi sakit perut yang disebabkan oleh sakit maag, peningkatan asam lambung, dan nyeri akibat tukak lambung.
Obat sakit perut di apotek ini tersedia dalam bentuk tablet kunyah dan suspensi. Antasida memiliki beberapa kandungan aktif, salah satunya adalah aluminium hydroxide.
Meski umumnya aman digunakan, penggunaan obat antasida sebaiknya dikonsultasikan terlebih dulu dengan dokter jika penderita sakit perut juga memiliki beberapa kondisi berikut ini:
- Penyakit ginjal
- Perdarahan saluran cerna
- Sedang dalam pengobatan untuk kondisi medis lain
- Sedang hamil
2. Antiemetik
Antiemetik dapat menjadi pilihan obat sakit perut di apotek. Obat ini bekerja dengan mengurangi keluhan mual dan muntah. Beberapa contoh antiemetik adalah:
- Dimenhydrinate, untuk mencegah mabuk perjalanan
- Bismuth subsalicylate, untuk mengatasi flu perut atau gastroenteritis
- Pyridoxine, untuk mengatasi morning sickness pada ibu hamil
Beberapa obat antiemetik bisa menimbulkan efek samping, seperti mulut kering, sembelit, pusing, dan telinga berdenging.
3. Antidiare
Obat antidiare berfungsi untuk mengurangi frekuensi buang air besar. Contoh obat ini adalah simethicone dan loperamide.
Simethicone adalah obat sakit perut di apotek yang dapat dibeli bebas. Obat ini bermanfaat untuk mengatasi sakit perut akibat perut kembung. Umumnya, simethicone tidak menimbulkan efek samping, tetapi penggunaanya harus tetap dikonsultasikan dengan dokter jika Anda memiliki riwayat alergi obat atau sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu.
Sementara itu, loperamide bisa digunakan untuk mengatasi diare akut atau sindrom iritasi usus besar dan diare kronis akibat penyakit Crohn atau kolitis ulseratif. Selain itu, loperamide juga membantu memadatkan feses pada pasien yang menjalani prosedur kolostomi.
Obat antidiare memang dapat dibeli bebas. Namun, penderita diare yang berusia kurang dari 11 tahun, penderita sindrom iritasi usus besar, dan penderita diare kronis harus menggunakan obat ini sesuai instruksi dari dokter.
4. Antinyeri
Sakit perut, terutama yang disebabkan oleh menstruasi, dapat diatasi dengan mengonsumsi obat antinyeri. Contoh obat sakit perut di apotek golongan ini adalah ibuprofen dan acetaminophen (paracetamol).
Ibuprofen termasuk dalam obat NSAID yang bekerja dengan cara menurunkan produksi prostaglandin, yaitu hormon pemicu peradangan dalam tubuh.
Meskipun ampuh untuk mengurangi nyeri, obat sakit perut di apotek ini dapat mengiritasi lambung. Oleh sebab itu, penggunaan ibuprofen harus disesuaikan dengan aturan pakai yang tertera di kemasan atau arahan dokter.
Sementara itu, acetaminophen atau paracetamol dapat menjadi alternatif obat sakit perut di apotek untuk orang yang tidak dapat mengonsumsi NSAID.
5. Antibiotik
Antibiotik hanya digunakan untuk mengatasi sakit perut akibat flu perut atau gastroenteritis yang disebabkan oleh bakteri. Obat sakit perut di apotek ini hanya dapat digunakan dengan resep dokter.
Contoh obat sakit perut jenis antibiotik adalah amoxicillin, yang bekerja dengan cara menghentikan pertumbuhan bakteri. Beberapa efek samping yang bisa terjadi akibat penggunaan antibiotik adalah mual, muntah, dan diare.
Selain dengan mengonsumsi obat sakit perut di apotek, ada beberapa cara lain yang juga bisa dilakukan untuk meringankan sakit perut:
- Memperbanyak asupan cairan
- Menghindari makanan pedas dan gorengan
- Meredakan stress
- Menempelkan kompres hangat di perut
Jika Anda sudah mengonsumsi obat sakit perut di apotek dan melakukan penanganan mandiri di rumah tetapi sakit perut tidak kunjung membaik, disertai mual dan demam, tidak dapat makan maupun minum, buang air kecil dan buang air besar berdarah, atau mengalami reaksi alergi, segera konsultasikan kondisi ini dengan dokter.
Dokter akan memberikan saran dan penanganan yang tepat untuk mengatasi sakit perut sesuai kondisi Anda.