Pantangan setelah KB implan perlu diketahui guna mencegah infeksi pada bekas luka pemasangan kontrasepsi. Selain itu, menjauhi pantangan setelah KB implan juga dapat meningkatkan keefektifan alat kontrasepsi ini dalam mencegah kehamilan.
KB implan atau KB susuk berukuran sepanjang batang korek api. Alat kontrasepsi ini bekerja dengan cara melepaskan hormon progestogen secara perlahan ke aliran darah untuk mencegah kehamilan.
KB implan dipasang dengan cara disisipkan ke bawah kulit pada lengan atas menggunakan alat khusus. Setelah itu, dokter akan menempelkan perban kecil di atas kulit tersebut untuk menutup luka sisipan.
Alat kontrasepsi ini efektif dalam mencegah kehamilan hingga 99%. Namun, ada beberapa pantangan setelah KB implan yang perlu diketahui guna mencegah terjadinya infeksi serta meningkatkan efektivitasnya atau memastikan pemasangan KB implan berhasil.
Pantangan setelah KB Implan
Penggunaan KB implan mungkin akan menimbulkan efek samping pada beberapa wanita, mulai dari nyeri, memar, hingga perdarahan. Untuk meminimalkan risiko terjadinya efek samping, bahkan komplikasi lainnya, berikut ini adalah beberapa pantangan setelah KB implan yang perlu diketahui dan dihindari:
1. Membiarkan perban basah dan kotor
Pantangan setelah KB implan yang paling penting ialah membiarkan perban basah dan kotor.
Setelah KB implan dipasang, dokter akan menempelkan perban di kulit untuk menghentikan perdarahan sekaligus mencegah luka terinfeksi. Perban ini harus selalu dalam kondisi bersih dan kering.
Perban yang kotor dan basah dapat menjadi sarang bakteri maupun kuman penyebab infeksi. Oleh karena itu, jagalah luka dan perban agar tetap kering dan bersih, setidaknya hingga 5 hari setelah KB implan dipasang. Dengan begitu, luka dapat cepat sembuh dan terhindari dari infeksi.
Jika perban basah atau kotor, segera ganti dengan perban yang bersih dan kering. Saat menggantinya, pastikan tangan Anda dalam keadaan bersih dan tidak menyentuh luka. Pasalnya, menyentuh luka, apalagi dengan tangan yang kotor, dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi pada luka.
2. Membasahi lengan
Area lengan yang dipasangi KB implan juga sebaiknya dijaga agar tetap kering, terutama pada beberapa hari setelah pemasangan alat kontrasepsi tersebut. Pada jangka waktu tersebut, luka masih belum sepenuhnya kering atau masih dalam masa pemulihan.
Membasahi lengan di hari pertama setelah penyisipan KB implan dapat membuat luka makin basah dan makin terbuka, sehingga proses penyembuhannya terhambat. Oleh karena itu, hindari membasahi area lengan yang dipasangi KB implan ketika mandi.
Namun, Anda tidak perlu panik jika luka penyisipan KB implan basah secara tidak sengaja. Anda hanya perlu segera mengeringkannya menggunakan handuk bersih dan pastikan semua area di sekitar luka kering.
3. Melakukan aktivitas berat menggunakan lengan
Melakukan beberapa aktivitas yang memerlukan kekuatan tangan, seperti mengangkat benda berat dan olahraga, juga menjadi pantangan setelah KB implan.
Hal ini karena aktivitas-aktivitas tersebut bisa membuat lengan menjadi lebih sakit dan bengkak, membuat luka menjadi makin terbuka, dan bahkan menyebabkan perdarahan. Kondisi-kondisi tersebut dapat terjadi terutama jika Anda melakukan aktivitas ketika luka belum sepenuhnya sembuh.
4. Mengonsumsi obat-obatan tertentu
Mengonsumsi beberapa jenis obat juga bisa menjadi pantangan setelah KB implan. Hal ini karena obat tersebut dapat mengurangi efektivitas KB implan.
Berikut ini adalah beberapa obat yang sebaiknya tidak dikonsumsi setelah menjalani pemasangan KB implan:
- Obat untuk HIV, epilepsi, dan tuberkulosis, terutama rifampicin
- Obat herbal yang sering digunakan untuk mengobati sakit kepala, gangguan mood, dan sindrom pramenstruasi, seperti John's wort
- Beberapa obat antibiotik
Jika Anda sedang mengonsumsi salah satu dari obat-obatan tersebut, jangan lupa menginformasikannya ke dokter sebelum menjalani pemasangan KB implant. Dengen begitu, dokter dapat memberikan diberikan saran obat pengganti maupun metode KB tambahan yang sesuai untuk Anda.
5. Melepas KB implan sendiri
KB implan memang dapat dilepas kapan saja setelah disisipkan. Namun, hal ini bukan berarti Anda diperbolehkan untuk mengeluarkan atau melepaskannya sendiri.
Melepas KB implan hanya dapat dilakukan oleh dokter maupun tenaga medis yang telah terlatih. Hal ini karena dibutuhkan sayatan kecil di kulit untuk mengeluarkan alat kontrasepsi tersebut, sehingga tidak memungkinkan bagi Anda untuk mengeluarkannya sendiri. Mengeluarkan KB implan sendiri bisa sangat berbahaya dan dapat menyebabkan perdarahan.
Itulah beberapa pantangan setelah KB implan yang diketahui. Meskipun jarang terjadi, implan bisa saja rusak atau berubah posisi pada kasus tertentu, misalnya jika Anda mengalami kecelakaan atau cedera pada area pemasangan.
Jika Anda merasakan KB implan berubah bentuk maupun tidak terasa di bawah kulit, atau Anda menemukan tanda-tanda infeksi di area pemasangan, jangan ragu untuk memeriksakannya ke dokter. Dengan begitu, Anda bisa mendapatkan penanganan yang sesuai.