Penyakit kulit di kaki dapat disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari iritasi, reaksi alergi, hingga infeksi. Penyakit ini ada yang bersifat ringan, ada pula yang serius. Penanganannya pun berbeda-beda tergantung penyebab yang mendasarinya.

Penyakit kulit di kaki dapat menimbulkan gejala berupa rasa nyeri dan munculnya ruam kemerahan, serta kulit kaki pecah-pecah dan mudah terkelupas.

5 Penyakit Kulit di Kaki yang Perlu Diketahui - Alodokter

Umumnya, keluhan tersebut bersifat ringan dan dapat sembuh dengan sendirinya. Namun, Anda perlu waspada jika penyakit kulit di kaki tidak kunjung sembuh atau bahkan semakin memburuk.

Jenis-Jenis Penyakit Kulit di Kaki yang Perlu Diketahui

Ada beberapa penyakit kulit di kaki yang paling umum terjadi, antara lain:

1. Athlete’s foot

Athlete’s foot atau kutu air adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infeksi jamur. Penyakit ini biasanya dialami oleh mereka yang sering menghabiskan waktu di lingkungan yang basah dan lembap, seperti perenang, atau yang gemar melakukan sauna.

Keluhan yang dapat muncul akibat penyakit kutu air adalah ruam merah di telapak kaki, kulit pecah-pecah, dan melepuh.

2. Scabies

Scabies atau kudis adalah penyakit kulit di kaki yang disebabkan oleh kutu Sarcoptes scabies. Rasa gatal dapat muncul di area tempat kutu bersembunyi dan semakin terasa gatal saat malam hari.

Scabies dapat menular dengan cepat melalui kontak fisik, sehingga perlu segera diobati. Penyakit ini umumnya ditangani menggunakan krim atau salep, seperti permethrin, untuk membunuh kutu dan telur-telurnya.

3. Eksim dishidrotik

Eksim dishidrotik atau pompholyx adalah penyakit kulit yang umumnya terjadi di telapak kaki dan jari kaki. Penyebab penyakit ini belum diketahui secara pasti. Namun, ada beberapa faktor yang diduga dapat menyebabkan eksim dishidrotik, yaitu paparan logam tertentu, reaksi alergi, dan kaki yang sering lembap.

Gejala yang ditimbulkan penyakit ini adalah munculnya ruam berair di kaki yang terasa gatal atau panas, kemudian mengering dan bersisik hingga menyebabkan kulit pecah-pecah.

Perawatan untuk eksim dishidrotik dapat dilakukan menggunakan kompres dingin dan mengoleskan pelembap.

4. Blister

Ketika Anda berjalan terlalu lama, memakai sepatu yang kekecilan, atau kaki terasa lembap dan berkeringat, dapat memicu munculnya kantong berisi cairan di kaki. Kondisi ini disebut juga dengan blister.

Blister bukanlah penyakit kulit di kaki yang serius dan dapat ditangani secara mandiri di rumah. Lepuhan yang terbentuk di kaki dapat mengecil dengan sendirinya. Untuk menghindari rasa nyeri yang muncul akibat gesekan, Anda dapat menggunakan plester.

Jika lepuhan sudah pecah, gunakan salep antibiotik dan menutupnya dengan perban untuk mencegah infeksi.

5. Mata ikan

Mata ikan adalah kondisi menebalnya kulit akibat gesekan atau tekanan berulang di kaki. Penyakit ini juga dapat terjadi akibat mengenakan sepatu yang terlalu sempit.

Mata ikan umumnya bersifat ringan dan ditandai dengan munculnya benjolan keras atau lunak pada kulit yang terasa sakit saat ditekan. Jika tidak menimbulkan gejala dan tidak mengganggu aktivitas sehari-hari, mata ikan di kaki dapat sembuh tanpa pengobatan. Namun jika mata ikan menimbulkan rasa nyeri dan mengganggu, dapat diobati dengan obat mata ikan di kaki berupa asam salisilat.

Penanganan terhadap kelima penyakit kaki di kulit tersebut tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Misalnya, penyakit kulit di kaki yang disebabkan oleh alergi logam tertentu atau cuaca, dapat ditangani dengan menghindari faktor pemicunya.

Sementara itu, penyakit kulit di kaki akibat infeksi jamur, dapat diobati dengan salep antijamur. Anda juga dapat membantu proses penyembuhan dengan rutin mencuci kaki menggunakan sabun tanpa pewangi dan hindari menggaruk bagian kaki yang sakit.

Jika penyakit kulit di kaki tidak kunjung sembuh atau semakin parah, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter. Dokter dapat meresepkan salep atau krim untuk mengobati penyakit kulit di kaki yang Anda alami.