Beragam jenis penyakit dapat menyerang sistem reproduksi wanita. Sebagian penyakit reproduksi wanita tersebut bahkan berisiko mempersulit kehamilan. Oleh karena itu, penting bagi setiap wanita untuk mengenali sekaligus mewaspadai gejalanya.
Penyakit reproduksi wanita yang berisiko mempersulit kehamilan bisa disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari infeksi, penyumbatan di saluran telur, hingga tumor.
Gangguan pada sistem reproduksi wanita kerap ditandai dengan siklus menstruasi yang tidak teratur, nyeri di bagian perut bawah atau panggul, keputihan yang abnormal, nyeri saat berhubungan seksual, bahkan kesulitan untuk hamil.
Penyakit Reproduksi Wanita yang Dapat Mempersulit Kehamilan
Ada berbagai jenis penyakit reproduksi wanita yang berisiko mempersulit kehamilan, yaitu:
1. Endometriosis
Endometriosis terjadi ketika jaringan yang seharusnya melapisi bagian dalam rahim justru tumbuh di luar rahim, seperti ovarium, tuba falopi, vagina, bahkan organ dalam sistem pencernaan. Penyakit ini bisa menimbulkan rasa sakit yang parah selama menstruasi.
Endrometriosis sebenarnya bersifat jinak atau bukan kanker, tetapi bisa menyebabkan masalah seperti peradangan, kista, jaringan parut, gangguan pencernaan, hingga kemandulan.
Sejauh ini, belum ada pengobatan khusus untuk mengatasi endometriosis. Pengobatan umumnya dilakukan untuk meringankan gejala, memperlambat pertumbuhan jaringan abnormal, dan meningkatkan kesuburan.
Jika metode pengobatan tersebut tidak efektif, dokter biasanya akan melakukan langkah operasi.
2. Miom
Miom adalah pertumbuhan benjolan di rahim. Pertumbuhan jaringan ini umumnya tidak memengaruhi proses kehamilan. Hanya saja, ada sebagian kasus miom yang lokasi pertumbuhannya dapat menyebabkan gangguan kesuburan atau keguguran.
Jika pertumbuhan miom diketahui berisiko mempersulit kehamilan di kemudian hari, dokter akan menyarankan operasi untuk mengangkatnya.
3. Sindrom ovarium polikistik
PCOS (polycystic ovary syndrome) juga termasuk dalam penyakit reproduksi wanita yang berisiko mempersulit kehamilan. Penyakit ini merupakan bentuk kelainan hormonal yang ditandai dengan siklus haid tidak teratur, pertumbuhan rambut berlebih di wajah, jerawat parah, dan berat badan berlebih.
Hingga saat ini, metode pengobatan yang efektif untuk mengatasi sindrom ovarium polikistik masih belum tersedia. Pengobatan hanya bertujuan untuk meredakan gejala yang muncul. Untuk memperbesar peluang kehamilan, penderita PCOS perlu menjalani pengobatan secara teratur di bawah pemantauan dokter.
4. Radang panggul
Penyakit radang panggul terjadi ketika sistem reproduksi yang meliputi rahim, indung telur, dan tuba falopi, mengalami peradangan akibat infeksi. Jika tidak diobati, penyakit ini berisiko menyebabkan munculnya jaringan parut pada sistem reproduksi sehingga berpotensi mempersulit kehamilan.
Infeksi akibat bakteri pada radang panggul dapat diatasi dengan obat antibiotik. Pasien dianjurkan untuk menyelesaikan masa pengobatan hingga tuntas guna mencegah terjadinya komplikasi lain yang lebih serius.
5. Infeksi menular seksual
Klamidia dan gonore merupakan infeksi menular seksual yang sering dikaitkan dengan kemandulan, khususnya pada wanita. Ini karena wanita sering kali tidak mengalami gejala yang khas ketika menderita infeksi ini, sehingga terlambat mendapatkan penanganan.
Tanpa penanganan yang tepat, klamidia dan gonore dapat menyebar dari vagina menuju rahim. Dalam kondisi yang lebih berat, infeksi ini dapat berkembang menjadi radang panggul dan mempersulit kehamilan.
6. Endometritis
Penyakit reproduksi wanita yang dapat mempersulit kehamilan selanjutnya adalah endometritis. Berbeda dengan endometriosis, endometritis merupakan infeksi di rahim. Penyakit reproduksi ini kerap menjadi komplikasi dari infeksi klamidia, gonore, maupun vaginosis bakterialis.
Endometritis juga dapat terjadi setelah keguguran, persalinan yang berlangsung lama, atau operasi caesar. Untuk mengobati infeksi dan mencegah komplikasi, obat antibiotik akan diberikan dan perlu dikonsumsi hingga tuntas.
7. Kanker rahim
Kanker rahim juga tergolong penyakit reproduksi yang dapat mempersulit Anda untuk memperoleh keturunan. Penanganan kanker rahim umumnya dilakukan dengan kemoterapi, terapi radiasi, dan terapi hormon untuk menghancurkan sel kanker.
Selain itu, operasi pengangkatan rahim juga kerap dilakukan untuk mengatasi kanker rahim. Nah, risiko operasi kanker rahim inilah yang bisa menyebabkan infertilitas atau sulit hamil.
8. Kista ovarium
Kista ovarium merupakan kantung berisi cairan di ovarium. Meski bisa menghilang dengan sendirinya, ada jenis kista tertentu yang dapat memengaruhi kesuburan wanita sehingga bisa lebih sulit untuk hamil.
Jenis kista tersebut adalah kista yang disebabkan oleh endometriosis dan kista ovarium akibat PCOS. Dalam kasus ini, dokter biasanya menyarankan pengangkatan kista melalui operasi.
Untuk mendeteksi berbagai penyakit reproduksi di atas dan memastikan apakah seorang wanita masih bisa memiliki keturunan atau tidak, diperlukan pemeriksaan oleh dokter dan salah satunya adalah dengan tes kesuburan.
Penyakit reproduksi wanita yang berisiko mempersulit kehamilan tidak bisa dianggap remeh. Jika Anda memiliki gejala penyakit tersebut, segeralah periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat sehingga fungsi reproduksi dapat dipertahankan dan meningkatkan peluang Anda untuk hamil.