Amandel bengkak sering kali menimbulkan rasa sakit dan tidak nyaman di kerongkongan, terutama saat menelan makanan. Kondisi ini kerap terjadi akibat adanya infeksi di mulut atau saluran pernapasan yang memengaruhi amandel.
Amandel atau tonsil merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh untuk melawan infeksi kuman. Akan tetapi, amandel juga bisa mengalami gangguan yang ditandai dengan pembengkakan, sehingga tidak berfungsi dengan baik untuk melawan kuman.
Pembengkakan amandel dapat disertai dengan gejala lain, seperti sakit tenggorokan, batuk, pilek, demam, bau mulut, bahkan pembengkakan kelenjar getah bening di leher.
Berbagai Penyebab Amandel Bengkak
Amandel bengkak umumnya disebabkan oleh infeksi kuman di rongga mulut atau saluran pernapasan. Selain itu, ada beberapa kondisi atau penyakit lain yang juga bisa menyebabkan amandel bengkak, yaitu:
1. Radang amandel
Amandel bengkak dapat dipicu oleh radang amandel atau tonsilitis. Kondisi ini lebih sering disebabkan oleh infeksi bakteri Streptococcus pyogenes yang umumnya menyerang anak-anak usia 5–15 tahun.
Selain bengkak, amandel yang meradang akibat infeksi bakteri biasanya juga menimbulkan detritus, yaitu bercak putih atau kuning di permukaan amandel.
Di samping infeksi bakteri, radang amandel juga bisa disebabkan oleh infeksi virus, misalnya adenovirus, rhinovirus, virus Corona, virus influenza, dan virus rubella.
2. Radang tenggorokan
Radang tenggorokan biasanya disebabkan oleh kuman yang sama dengan penyebab radang amandel. Karena posisi amandel berdekatan dengan tenggorokan, tidak jarang infeksi pada tenggorokan dapat memengaruhi amandel sehingga membuat amandel meradang dan membengkak.
Selain infeksi kuman, radang tenggorokan juga bisa ditimbulkan oleh bahan-bahan yang menyebabkan iritasi tenggorokan, misalnya asap rokok, paparan polusi, atau alergi.
Gejala yang timbul akibat radang tenggorokan biasanya mirip seperti gejala flu, yaitu batuk, pilek, nyeri saat menelan, lemas, dan demam.
3. Mononukleosis
Mononukleosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus Epstein-Barr. Penyakit ini dapat memicu pembengkakan amandel disertai dengan plak berwarna putih di langit-langit mulut.
Selain amandel bengkak, penyakit ini juga dapat menimbulkan tanda dan gejala lain, misalnya pembengkakan kelenjar getah bening di leher, ketiak, atau paha, serta nyeri perut akibat organ limpa yang membesar.
4. Kandidiasis oral
Kandidiasis oral merupakan infeksi jamur yang terjadi pada mulut. Kondisi ini memicu gumpalan berwarna putih di pipi bagian dalam, gusi, tenggorokan, bahkan amandel. Ketika infeksi ini terjadi di amandel, gejala yang ditimbulkan dapat disertai pembengkakan.
Kandidiasis oral biasanya menyerang bayi yang imunitasnya masih belum berkembang sempurna. Kondisi lain yang menyebabkan daya tahan tubuh menurun juga bisa memicu penyakit ini, misalnya konsumsi kortikosteroid jangka panjang, penyakit HIV, dan penyakit kanker.
5. Batu amandel
Batu amandel pada awalnya terjadi akibat infeksi dan peradangan berulang di amandel. Batu ini terbentuk dari hasil penumpukan sisa makanan, lendir, dan bakteri yang terperangkap di lekukan pada permukaan amandel.
Batu amandel awalnya berukuran kecil, tetapi seiring berjalannya waktu bisa mengeras sehingga amandel bengkak dan meradang.
Selain beragam penyebab di atas, amandel bengkak juga bisa disebabkan oleh kondisi atau penyakit lain, seperti refluks asam lambung atau kanker tonsil.
Cara Mengobati Amandel Bengkak
Pengobatan untuk amandel bengkak akan disesuaikan berdasarkan penyebabnya. Berikut ini adalah beberapa cara mengobati amandel bengkak:
Obat-obatan
Jika amandel bengkak disebabkan oleh infeksi bakteri Streptococcus, dokter akan meresepkan antibiotik, seperti amoxicillin atau cefadroxil.
Pemberian antibiotik berfungsi untuk mencegah infeksi menyebar ke bagian tubuh lain dan mengurangi risiko terjadinya komplikasi, seperti demam rematik atau penyakit ginjal glomerulonefritis. Pengobatan antibiotik perlu digunakan sesuai anjuran dokter.
Antibiotik tidak akan efektif bila amandel bengkak disebabkan oleh infeksi virus. Untuk kondisi ini, dokter akan memberikan antivirus sesuai dengan penyebabnya.
Selain itu, obat-obatan amandel bengkak lainnya juga diberikan guna meringankan gejala penyerta. Misalnya, keluhan nyeri saat menelan dapat ditangani dengan pemberian obat antiinflamasi nonsteroid, seperti ibuprofen, diclofenac, atau celecoxib.
Di samping konsumsi obat-obatan untuk mengatasi amandel bengkak dan meradang, Anda juga dianjurkan untuk banyak beristirahat, minum air putih yang banyak, dan mengonsumsi makanan dengan tekstur yang lembut, seperti bubur atau es krim.
Operasi amandel (tonsilektomi)
Prosedur tonsilektomi hanya disarankan untuk Anda yang mengalami tonsilitis berulang sebanyak lebih dari 4 kali dalam setahun, tidak membaik setelah mengonsumsi obat-obatan, atau memiliki komplikasi yang mengakibatkan sulit untuk bernapas dan menelan.
Operasi ini dilakukan dengan cara mengambil salah satu amandel atau langsung mengangkat kedua amandel.
Agar amandel bengkak tidak kambuh kembali, penting bagi Anda untuk melakukan pencegahan dengan cara menjaga kesehatan mulut, tidak menggunakan alat makan secara bersamaan, dan selalu mengenakan masker ketika bepergian.
Meski terkesan sepele, amandel bengkak tetap perlu diobati. Bila tidak ditangani hingga tuntas, kondisi ini dapat menimbulkan komplikasi dan salah satunya adalah sleep apnea. Oleh karena itu, jika mengalami amandel bengkak, Anda disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter.