Tak hanya di wajah dan punggung, jerawat juga dapat muncul di vagina. Jerawat di vagina bisa disebabkan oleh beberapa hal dan biasanya tidak memerlukan penanganan serius karena akan hilang dengan sendirinya seiring waktu.
Jerawat di vagina biasanya muncul di sekitar bibir vagina atau vulva, yaitu bagian terluar dari alat kelamin wanita. Sama halnya dengan jerawat di area tubuh lain, jerawat yang muncul di vagina juga sebaiknya tidak dipencet, karena hanya akan memicu infeksi bakteri dan membuatnya semakin menyebar ke area kulit sekitar.
Inilah Penyebab Jerawat di vagina
Penyebab jerawat di vagina belum diketahui secara pasti. Namun, ada beberapa hal yang diduga bisa memicu munculnya jerawat di area kemaluan ini, yaitu:
1. Pori-pori tersumbat
Kotoran, keringat, atau bakteri yang menumpuk bisa menyebabkan penyumbatan di pori-pori kulit vagina sehingga memicu munculnya jerawat di vagina. Oleh karena itu, penting untuk selalu menjaga kebersihan organ intim agar terhindar dari vagina berjerawat.
2. Dermatitis kontak
Jerawat di vagina juga bisa muncul akibat dermatitis kontak. Kondisi ini ditandai dengan peradangan pada kulit akibat paparan zat tertentu yang menyebabkan iritasi.
Dermatitis kontak pada vagina juga dapat terjadi karena penggunaan sabun mandi, tisu pembersih, dan pembalut yang mengandung parfum, atau kandungan tertentu dalam kondom.
3. Folikulitis
Penyebab munculnya jerawat di vagina selanjutnya adalah folikulitis. Kondisi ini ditandai dengan peradangan yang terjadi pada folikel rambut akibat infeksi bakteri. Folikulitis umumnya disebabkan oleh kebiasaan mencukur rambut kemaluan menggunakan alat cukur yang tidak higienis.
Selain karena mencukur, kebiasaan menggunakan celana dalam atau pakaian ketat juga bisa memicu terjadinya folikulitis.
4. Hidradentitis suppurativa
Jerawat di vagina bisa dipicu oleh hidradenitis suppurativa (HS). Kondisi ini dapat terjadi saat adanya peradangan pada kelenjar keringat. Selain vagina, hidradenitis suppurativa juga dapat muncul di area kulit yang rentan bergesekan, seperti ketiak, bokong, dan payudara.
5. Molluscum contagiosum
Molluscum contagiosum merupakan infeksi virus yang bisa memicu munculnya benjolan seperti jerawat di bagian tubuh mana pun, termasuk vagina. Kondisi ini dapat menimbulkan gejala berupa gatal, tetapi tidak menimbulkan rasa sakit dan bisa sembuh dengan sendirinya.
Jerawat di vagina biasanya akan hilang dengan sendirinya. Namun, jika jumlahnya sudah banyak atau kerap muncul kembali hingga menimbulkan rasa tidak nyaman, sebaiknya konsultasikan ke dokter. Dokter biasanya akan meresepkan obat jerawat untuk dioleskan ke vagina.