Ada banyak kemungkinan penyebab sakit perut sebelah kanan bawah, mulai dari yang ringan hingga serius. Dengan mengenali penyebabnya, pengobatan bisa berlangsung efektif dan keluhan pun bisa segera atasi.
Sakit perut sebelah kanan bawah umumnya bukanlah kondisi darurat dan akan hilang dengan sendirinya dalam 2–3 hari. Namun, jangan anggap sepele jika keluhan tak kunjung hilang atau disertai gejala lain, sebab hal tersebut bisa saja disebabkan oleh kondisi medis tertentu.
Berbagai Penyebab Sakit Perut Sebelah Kanan bawah
Berikut ini adalah berbagai kemungkinan penyebab sakit perut sebelah kanan bawah:
1. Gangguan pencernaan
Gangguan di saluran cerna merupakan penyebab sakit perut sebelah kanan bawah yang paling umum. Keluhan ini sering dialami oleh orang yang sulit buang air besar (BAB) atau sembelit, tapi biasanya bisa membaik dengan sendirinya.
Meski begitu, nyeri perut di kanan bawah perlu diwaspadai bila rasa sakit yang dialami sangat berat, sering kambuh, atau disertai gejala lain seperti demam, muntah, diare berulang, BAB berdarah, bahkan tidak bisa buang angin.
Pasalnya, berbagai gejala tersebut bisa saja menjadi tanda adanya kondisi medis yang perlu segera ditangani, seperti radang usus buntu, sindrom iritasi usus besar, atau penyumbatan usus.
2. Infeksi saluran kemih
Infeksi saluran kemih (ISK) juga mampu menimbulkan rasa sakit di perut sebelah kanan bawah. Keluhan tersebut sering timbul ketika infeksi terjadi di ureter sebelah kanan. Ureter adalah saluran penghubung ginjal dan kandung kemih.
Selain sakit perut sebelah kanan bawah, penderita ISK juga bisa mengalami sensasi terbakar atau nyeri saat buang air kecil (BAK), selalu ingin buang air kecil, BAK tidak terasa tuntas, demam, atau menggigil.
3. Kram menstruasi
Dismenore atau kram perut merupakan salah satu gejala yang umum dialami saat menstruasi. Kram paling sering dirasakan di salah satu atau kedua sisi perut bagian bawah saat rahim sedang berkontraksi.
Rasa nyeri di perut kanan bawah saat haid diketahui terjadi akibat pelepasan prostaglandin saat rahim berkontraksi. Kondisi ini umumnya tidak berbahaya dan dapat mereda dengan sendirinya.
4. Kista ovarium
Kista ovarium ditandai dengan adanya kantung berisi cairan yang berada di indung telur. Pada kebanyakan kasus, kista ovarium tidak menyebabkan rasa sakit, bahkan dapat hilang dengan sendirinya. Namun, kista yang berukuran besar atau terpelintir dapat menimbulkan keluhan.
Bila hal tersebut terjadi di ovarium kanan, gejalanya bisa berupa sakit perut sebelah kanan bawah yang muncul atau memberat saat beraktivitas dan berhubungan seksual. Hal ini perlu segera diperiksakan ke dokter, apalagi bila rasa nyeri terjadi terus-menerus meski sudah coba diobati secara mandiri.
5. Hernia
Hernia merupakan kondisi ketika bagian tubuh tertentu lebih menonjol akibat keluarnya organ dalam tubuh melalui jaringan di sekitarnya yang melemah. Bila usus yang terletak di sebelah kanan perut menonjol ke pangkal paha atau selangkangan, gejala yang muncul bisa saja berupa sakit perut kanan bawah.
Hernia dapat terjadi karena bawaan lahir, penuaan, sering angkat beban berat, obesitas, kehamilan, atau mengejan terlalu lama. Kondisi ini perlu segera diperiksakan ke dokter jika nyeri yang muncul makin berat, benjolan tampak merah, keluhannya disertai diare, muntah, demam, atau tidak bisa kentut.
Dari penjelasan di atas, sakit perut bawah sebelah kanan memang bisa dipicu oleh kondisi medis tertentu, mulai dari yang ringan hingga berat. Oleh karena itu, mengenali gejala yang menyertai sakit perut sangat penting untuk memastikan penyebab dan menentukan penanganannya.
Apabila sakit perut sebelah kanan bawah masih tergolong ringan, pengobatan secara mandiri di rumah bisa Anda coba lebih dulu. Misalnya, memperbanyak konsumsi serat, minum air putih yang banyak, menjaga kebersihan organ intim, atau mengonsumsi pereda nyeri apabila disebabkan oleh kram menstruasi.
Namun, jika sakit perut sebelah kanan bawah semakin parah setelah 3 hari, tidak membaik dengan obat pereda nyeri, atau disertai gejala muntah berulang, buang air besar berdarah, atau demam tinggi, segeralah konsultasikan ke dokter agar penyebabnya segera diketahui dan ditangani, termasuk diberikan pengobatan, dengan tepat.