Kulit kepala yang terkena kurap perlu ditangani dengan obat kurap di kepala. Penggunaan obat ini bertujuan untuk membunuh jamur penyebab kurap. Dengan begitu, berbagai gejala kurap di kepala pun dapat teratasi.
Munculnya kurap di kepala atau tinea capitis disebabkan oleh infeksi jamur. Gejalanya berupa kulit kemerahan yang membentuk lingkaran, gatal, rambut rontok, bahkan kebotakan di bagian kepala yang terinfeksi.
Satu-satunya cara untuk melawan jamur penyebab kurap di kepala adalah dengan obat kurap di kepala. Obat-obatan ini termasuk golongan antijamur yang mampu membunuh atau menghambat pertumbuhan jamur.
Berbagai Pilihan Obat Kurap di Kepala secara Medis
Berikut ini adalah berbagai pilihan obat kurap di kepala secara medis yang umum digunakan untuk memberantas jamur penyebab kurap:
1. Griseovulvin
Griseovulvin merupakan obat untuk mengatasi kurap di kulit, termasuk kulit kepala. Obat ini bekerja dengan cara mengendap di sel keratin yang ada di permukaan kulit, sehingga dapat mencegah jamur berkembang biak.
Obat kurap di kepala ini tersedia dalam bentuk tablet. Konsumsilah griseofulvin sesuai anjuran dari dokter dan jangan sembarangan menghentikannya meski gejala telah hilang. Penderita kurap di kepala biasanya perlu mengonsumsi obat ini selama 4–6 minggu.
2. Itraconazole
Itraconazole merupakan golongan obat antijamur yang dapat digunakan untuk menghilangkan kurap di kepala. Obat ini bekerja dengan cara menghambat pembentukan dinding sel jamur, sehingga jamur sulit berkembang.
Obat ini tersedia dalam bentuk kapsul, tablet, atau sirop yang perlu dikonsumsi setidaknya selama 6 minggu. Setiap bentuk obat memiliki dosis penggunaan yang berbeda. Oleh karena itu, konsultasikan ke dokter lebih dahulu sebelum Anda mengonsumsinya.
3. Terbinafine
Obat kurap di kepala lainnya adalah terbinafine. Obat ini bekerja dengan cara menghambat pertumbuhan jamur, sehingga kurap bisa segera teratasi. Obat ini berbentuk tablet, krim, dan obat semprot.
Dokter akan meresepkan jenis obat ini sesuai kondisi kurap di kepala. Pada banyak kasus, kurap di kepala bisa membaik dengan terbinafine yang dipakai selama 4 minggu.
4. Ketoconazole
Ketoconazole merupakan golongan obat antijamur untuk meredakan kurap di kepala dan mencegahnya datang kembali. Obat ini bisa berbentuk krim atau sampo yang dapat dibeli secara bebas. Ketoconazole juga tersedia dalam bentuk tablet, tetapi hanya dapat diperoleh dengan resep dokter.
5. Selenium sulfida
Selenium sulfida juga dapat digunakan sebagai obat kurap di kepala secara medis. Obat ini berbentuk sampo yang dapat mencegah penyebaran kurap ke area tubuh lainnya.
Sampo tersebut bisa dibeli di supermarket maupun apotek, tetapi cara pakainya harus sesuai dengan petunjuk penggunaan di kemasan. Perlu diketahui pula bahwa sampo selenium sulfida bukanlah terapi utama untuk membasmi jamur penyebab kurap. Jadi, penggunaan salah satu obat antijamur di atas tetap diperlukan.
Meski terdapat berbagai pilihan obat kurap di kepala, tetapi penggunaan obat antijamur minum, baik kapsul, tablet, atau sirop, umumnya lebih diutamakan. Ini karena obat oles, seperti sampo, krim, atau salep, kurang bisa menyerap ke akar rambut di kulit kepala sehingga pengobatan akan kurang efektif.
Jika Anda sudah berobat ke dokter dan mendapat obat kurap di kepala, gunakanlah sesuai aturan yang dianjurkan dokter. Jangan hentikan penggunaannya secara sembarangan karena bisa memicu kurap kambuh kembali atau membuat jamur kebal terhadap pengobatan.