Ada beragam tips mengontrol tekanan darah pada anak. Namun, diperlukan perencanaan yang baik dan kedisiplinan dalam menjalaninya, terutama pada anak yang memang sudah menderita hipertensi.

Secara umum, tips mengontrol tekanan darah pada anak tidak jauh berbeda dengan orang dewasa, yaitu melakukan perubahan gaya hidup sehat. Tak hanya berlaku bagi anak penderita hipertensi, tips ini juga perlu diterapkan pada semua anak agar senantiasa sehat.

5 Tips Mengontrol Tekanan Darah pada Anak - Alodokter

Tips Mengontrol Tekanan Darah pada Anak

Tekanan darah tinggi atau hipertensi pada anak sering kali dikaitkan dengan kondisi kesehatan lain yang mendasarinya, seperti kelainan jantung, penyakit ginjal, kelainan genetik, atau kelainan hormonal.

Selain itu, hipertensi juga biasanya dialami oleh anak berusia 6 tahun ke atas dengan berbagai faktor risiko, mulai dari kelebihan berat badan, memiliki riwayat keluarga dengan hipertensi, diabetes tipe 2, dan kolesterol tinggi, hingga terlalu banyak asupan garam, sering terpapar asap rokok, dan kurang aktif bergerak.

Agar tekanan darah anak tetap terjaga, penting untuk menerapkan berbagai tips mengontrol tekanan darah pada anak berikut ini:

1. Jaga berat badan anak

Kelebihan berat badan atau obesitas dapat membuat jantung bekerja lebih keras dan menyebabkan tekanan darah ikut naik. Jadi, salah cara efektif untuk menurunkan sekaligus mengontrol tekanan darah adalah dengan menjaga berat badan.

Jika berat badan anak Anda berlebih atau obesitas, ajak ia untuk melakukan diet sehat agar berat badannya turun hingga mencapai berat badan yang ideal.

2. Terapkan pola makan sehat

Tekanan darah pada anak dapat terkontrol jika ia dibiasakan untuk mengonsumsi makanan sehat, seperti buah dan sayuran untuk menurunkan gula darah, sayuran, biji-bijian, dan produk olahan susu rendah lemak dan gula.

Selain itu, berikan anak makanan yang mengandung kalium, karena nutrisi ini juga berperan dalam menurunkan dan menjaga tekanan darah. Beberapa makanan tinggi kalium yang bisa dimasukkan ke dalam menu makanan harian anak antara lain ikan, ayam, daging sapi, kentang, bayam, pisang, papaya, dan kurma.

3. Kurangi asupan garam

Untuk mengontrol tekanan darah pada anak, batasi jumlah garam pada makanan yang dikonsumsinya. Pasalnya, asupan garam berlebihan secara bertahap dapat menyebabkan tekanan darah tinggi pada anak.

Contoh makanan tinggi garam yang sebaiknya perlu dihindari atau dibatasi adalah makanan cepat saji, seperti burger, chicken nugget, pizza, atau keripik kentang.

Untuk mengetahui batasan asupan garam pada anak, berikut panduannya:

  • Anak usia 4–8 tahun tidak disarankan untuk mengonsumsi garam lebih dari 1.200 mg sehari
  • Anak yang usianya lebih dari 8 tahun tidak boleh mengonsumsi garam lebih dari 1.500 mg sehari

4. Ajak anak untuk aktif bergerak

Tips mengontrol tekanan darah pada anak selanjutnya adalah mendorong aktivitas fisiknya. Ajak anak untuk aktif bergerak dan melakukan olahraga rutin agar otot jantungnya lebih kuat dan bisa memompa darah dengan lancar.

Untuk mendorong anak agar lebih aktif bergerak, batasi waktu menonton televisi, bermain komputer, atau bermain handphone. Untuk anak berusia di atas 2 tahun, batasi anak untuk melakukan aktivitas ini, yaitu tidak lebih dari 2 jam sehari.

Kemudian, ajak anak untuk berolahraga secara rutin bersama minimal 3 kali seminggu dengan durasi 30–60 menit. Olahraga yang bisa dilakukan ada banyak, namun sesuaikan dengan usia dan kondisi anak.

Anak yang menderita hipertensi misalnya, tidak disarankan untuk melakukan olahraga angkat besi, angkat beban, atau latihan kekuatan lainnya.

5. Jauhkan anak dari asap rokok

Asap rokok bisa membuat tekanan darah naik. Pasalnya, paparan asap rokok dapat secara langsung merusak jantung dan pembuluh darah. Oleh karena itu, sebisa mungkin lindungi anak dari paparan asap rokok orang-orang disekitarnya.

Dengan menerapkan tips tersebut, tekanan darah anak akan senantiasa terjaga. Bahkan, pada anak dengan hipertensi, perubahan pola hidup sehat mampu membuat pengobatan yang dijalaninya lebih efektif atau mungkin untuk membuat anak tidak lagi mengonsumsi obat penurun tekanan darah.

Agar anak mudah untuk diajak menerapkan pola hidup, orang tua dan keluarga di sekitarnya harus turut terlibat atau melakukan hal yang sama. Dengan memberikan contoh yang baik, anak akan lebih mudah tergugah untuk menjalaninya.

Jika Anda masih memiliki pertanyaan seputar cara mengontrol tekanan darah pada anak atau Anda merasa anak Anda berisiko terkena hipertensi, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter anak. Hipertensi yang terdeteksi sejak dini akan lebih mudah ditangani sehingga tidak berkembang menjadi kondisi berbahaya.