Ciri-ciri mata silinder ada beragam, mulai dari penglihatan yang terlihat ganda atau berbayang hingga sulit melihat saat malam hari. Ciri-ciri tersebut tidak selalu sama pada setiap orang. Beberapa orang bahkan tidak menyadarinya karena keluhan yang muncul tidak begitu mengganggu.
Mata silinder atau astigmatisme merupakan kelainan tajam penglihatan yang terjadi karena bentuk kornea atau lensa mata yang lebih melengkung daripada biasanya. Kondisi ini membuat mata sulit untuk memfokuskan cahaya yang masuk ke dalam mata, khususnya pada retina, sehingga penglihatan menjadi berbayang.
Umumnya, mata silinder terjadi karena faktor genetik atau diturunkan oleh orang tua dengan kondisi serupa. Namun, kelainan pada kelengkungan mata ini juga bisa terjadi akibat cedera pada mata, mengalami keratokonus, hingga komplikasi operasi mata.
Orang dengan mata silinder bisa mengalami rabun jauh atau rabun dekat secara bersamaan. Jika tidak ditangani lebih awal, mata silinder bisa menimbulkan komplikasi, seperti amblyopia, yang dapat mengganggu aktivitas. Oleh karena itu, penting untuk mengenali ciri-ciri mata silinder agar bisa ditangani sedini mungkin.
Ciri-Ciri Mata Silinder yang Perlu Anda Ketahui
Ciri-ciri mata silinder bisa berbeda pada setiap orang sehingga sering kali tidak begitu disadari oleh penderitanya. Meski begitu, ada beberapa hal yang bisa dijadikan sebagai tanda atau ciri-ciri mata silinder, antara lain:
1. Penglihatan ganda
Ciri-ciri mata silinder yang paling umum terjadi adalah penglihatan ganda. Gangguan penglihatan ini terjadi karena perubahan bentuk kornea atau lensa mata pada penderita mata silinder. Kondisi ini membuat cahaya yang masuk ke dalam mata akan terpencar, bukannya fokus pada satu titik di retina.
Akibatnya, penderita mata silinder akan melihat dua gambar dari satu objek. Tidak hanya itu, penderita mata silinder pun juga akan mengalami kesulitan saat melihat objek pada jarak dekat maupun jauh.
2. Kesulitan melihat garis lurus
Penderita mata silinder juga akan mengalami kesulitan untuk melihat garis lurus. Hal ini karena mata yang mengalami silinder memiliki kelengkungan lensa yang kurang sempurna sehingga dapat mengubah cahaya yang masuk dan membiaskannya ke arah yang lain. Akibatnya, garis yang lurus akan terlihat bengkok atau melengkung pada penderita mata silinder.
3. Mata lelah
Ciri-ciri mata silinder berikutnya adalah mata lelah. Kondisi ini terjadi karena kelainan bentuk korena akan membuat mata perlu bekerja lebih keras untuk fokus saat melakukan aktivitas, seperti membaca dan menatap layar gawai maupun komputer.
Mata lelah dapat menimbulkan beberapa gejala, seperti sakit mata, mata terasa gatal, hingga sakit kepala. Kondisi ini dapat berlangsung selama beberapa menit dan akan mereda ketika aktivitas-aktivitas tersebut dihentikan.
4. Sulit melihat pada malam hari
Jika Anda merasa penglihatan memburuk dan sulit untuk melihat dengan jelas pada malam hari atau di ruangan yang gelap, bisa jadi Anda mengalami ciri-ciri mata silinder. Hal ini karena gangguan retina dalam menangkap cahaya akan menyebabkan mata mengalami penurunan ketajaman penglihatan, terlebih saat malam hari.
Oleh karena itu, mata silinder bisa menyulitkan penderitanya untuk mengemudi pada malam hari.
5. Sering menyipitkan mata
Pada kondisi normal, mata akan dengan mudah melihat sebuah objek tanpa perlu menyipitkan mata. Namun, bila Anda sering kali perlu menyipitkan mata agar objek terlihat dengan jelas, kondisi ini bisa jadi ciri-ciri mata silinder.
Pandangan yang tampak kabur sering kali membuat para penderita mata silinder refleks menyipitkan mata untuk bisa melihat suatu objek dengan lebih jelas.
6. Sakit kepala
Selain sering menyipitkan mata, munculnya sakit kepala juga bisa menjadi ciri-ciri mata silinder. Hal ini disebabkan oleh mata yang dipaksa bekerja lebih keras untuk melihat. Kondisi ini akan memaksa otot-otot di sekitar mata menegang yang akhirnya memicu rasa sakit kepala.
Namun, perlu diingat bahwa sakit kepala juga bisa menjadi gejala dari masalah kesehatan lain. Jadi, bila Anda merasakan sakit kepala disertai dengan gangguan penglihatan yang terjadi secara tiba-tiba, sebaiknya segera periksakan ke dokter untuk memastikan penyebabnya.
Jika Anda mengalami ciri-ciri mata silinder, sebaiknya periksakan diri ke dokter untuk menjalani pemeriksaan mata. Setelah diketahui penyebabnya, dokter akan memberikan penanganan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan Anda.
Apabila hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa Anda mengalami mata silinder di atas 1,5, biasanya dokter akan menyarankan untuk menggunakan kacamata.
Namun, jika Anda mengalami gangguan mata silinder yang berat dan tidak bisa diatasi hanya dengan menggunakan kacamata, dokter bisa merekomendasikan bedah refraktif. Tindakan ini dilakukan untuk memperbaiki bentuk kornea maupun lensa mata secara permanen.
Karena pentingnya kesehatan mata untuk mendukung aktivitas sehari-hari, Anda disarankan untuk melakukan pemeriksaan mata secara rutin ke dokter, terlebih bila Anda mengalami ciri-ciri mata silinder. Pemeriksaan ini penting untuk membantu Anda mendapatkan penanganan yang sesuai, maupun sekedar memastikan kesehatan mata.