Efek samping cuka apel bisa terjadi jika cairan tersebut digunakan atau dikonsumsi secara berlebihan. Efek samping ini bisa saja berbeda pada setiap orang, mulai dari ringan hingga berat, bahkan sampai harus segera menghentikan penggunaan cuka apel.
Cuka apel merupakan cuka yang terbuat dari fermentasi air perasan buah apel. Cuka ini mengandung asam asetat yang memiliki banyak manfaat untuk mengoptimalkan kesehatan tubuh.
Apabila diminum, cuka apel dapat mengendalikan kadar gula darah, menurunkan berat badan, hingga menjaga kesehatan jantung. Sementara itu, jika dioleskan ke kulit, cuka apel bisa menjadi pembersih wajah dan penghilang jerawat.
Namun, tidak selamanya kandungan tersebut membawa efek yang menguntungkan bagi tubuh, terutama jika digunakan dalam jumlah banyak atau berlebihan. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui berbagai efek samping cuka apel guna mencegah berbagai keluhan yang dapat ditimbulkannya.
Berbagai Efek Samping Cuka Apel
Berikut ini adalah beberapa efek samping yang bisa timbul jika mengonsumsi atau menggunakan cuka apel secara berlebihan:
1. Erosi enamel gigi
Meski memiliki struktur yang kuat dan keras, enamel gigi juga dapat mengalami erosi atau terkikis jika sering terpapar zat asam dari makanan atau minuman, termasuk cuka apel.
Kandungan asam asetat dalam cuka apel bisa membuat air liur tidak mampu menetralisir asam yang dihasilkan oleh bakteri dalam plak gigi, sehingga kerusakan pada enamel gigi pun tak dapat dihindarkan.
2. Iritasi tenggorokan
Salah satu efek samping cuka apel lainnya yang bisa terjadi adalah iritasi di tenggorokan. Ini karena asam asetat yang terkandung dalam cuka apel bisa melukai jaringan tenggorokan sehingga menimbulkan rasa nyeri seperti terbakar.
3. Gangguan pencernaan
Beberapa penelitian menyebutkan bahwa konsumsi cuka apel dapat memperlambat pengosongan perut dan memberikan efek kenyang dalam jangka waktu lama, sehingga bisa digunakan sebagai cara alami untuk menurunkan berat badan.
Namun, efek ini kenyataannya bisa memperburuk gejala gastroparesis yang umum dialami oleh penderita diabetes. Beberapa gejala yang dapat timbul berupa nyeri ulu hati, perut kembung, serta mual dan muntah.
Selain itu, cuka apel juga memiliki sifat asam yang dapat meningkatkan keasaman lambung dan memperburuk gejala GERD, seperti mual dan muntah.
4. Penurunan kadar kalium
Sebuah studi menyebutkan bahwa penggunaan cuka apel dalam jumlah banyak atau jangka waktu yang lama dapat menyebabkan penurunan kadar kalium tubuh. Efek samping cuka apel ini juga dapat memperburuk gejala hipokalemia, seperti mual dan muntah.
5. Iritasi kulit
Meski memiliki banyak manfaat untuk kesehatan kulit, cuka apel juga bisa mengiritasi kulit bila dioleskan secara sering dan berlebihan. Efek samping cuka apel ini terjadi karena kandungan asam asetat di dalamnya yang memiliki sifat kaustik, sehingga membuat kulit menjadi rusak dan teriritasi.
6. Interaksi obat tertentu
Obat insulin, diuretik, antidiabetes, dan digoxin akan berinteraksi dengan cuka apel dan berisiko menimbulkan efek samping yang berbahaya bagi tubuh. Oleh karena itu, mengonsumsi cuka apel bersamaan dengan obat-obatan tersebut perlu dikonsultasikan dengan dokter.
Saat ini, belum ada takaran atau dosis pasti mengenai batas aman penggunaan cuka apel. Namun, pastikan Anda tidak menggunakan cuka apel lebih dari 2 sendok makan atau setara dengan 30 mililiter. Gunakanlah sendok atau sedotan saat minum cuka apel dan bilas mulut setelahnya.
Jika Anda ingin mengonsumsi cuka apel untuk mengatasi penyakit, sebaiknya konsultasi terlebih dahulu dengan dokter guna memastikan takaran atau dosis yang tepat dan menghindari berbagai efek samping cuka apel. Konsultasi bisa Anda lakukan dengan cepat dan mudah secara online melalui Chat Bersama Dokter.