Efek samping tambal gigi yang paling umum terjadi adalah gigi menjadi lebih sensitif dan ngilu. Rasa ngilu ini akan hilang dengan sendirinya setelah 2 minggu. Namun, sakit yang tidak kunjung reda perlu ditangani agar tidak menimbulkan komplikasi.
Tambal gigi merupakan salah satu cara untuk menangani gigi berlubang. Selain itu, tambal gigi juga dilakukan untuk memperbaiki gigi yang rusak, misalnya karena patah atau retak. Umumnya, tambal gigi terbuat dari resin komposit dan porselen.
Setelah selesai ditambal, gigi akan menjadi lebih sensitif. Kondisi ini ditandai dengan munculnya rasa ngilu. Ngilu akan terasa makin parah saat gigi yang ditambal bergesekan dengan gigi lainnya atau saat Anda sedang mengonsumsi makanan yang panas, dingin, dan manis.
Ngilu usai tambal gigi ini umumnya tidak berbahaya dan akan hilang dengan sendirinya. Namun, jika efek samping tambal gigi yang satu ini berlangsung lebih lama maupun disertai dengan keluhan lain, jangan menunda untuk memeriksakannya ke dokter gigi.
Efek Samping Tambal Gigi yang Dapat Terjadi
Munculnya rasa tidak nyaman di mulut setelah tambal gigi adalah hal yang wajar terjadi. Namun, pada kasus tertentu, efek samping yang terjadi mungkin lebih berat dan memerlukan penanganan lebih lanjut dari dokter. Berikut ini adalah beberapa efek samping tambal gigi lebih serius yang bisa terjadi:
1. Pulpitis
Sebelum menambal gigi yang berlubang, dokter akan terlebih dahulu membuang bagian gigi yang membusuk dengan menggunakan alat yang berbentuk bor. Namun, ada kalanya tidak semua bagian gigi terbuang. Hal ini bisa menimbulkan peradangan pada akar gigi yang berisi saraf dan pembuluh darah (pulpa).
Peradangan yang terjadi di pulpa gigi inilah yang disebut sebagai pulpitis. Kondisi tersebut dapat membuat gusi menjadi bengkak bahkan bernanah. Jika efek samping tambal gigi ini tidak segera ditangani, pulpitis dapat menyebabkan kerusakan pada akar gigi. Akibatnya, gigi akan dicabut.
2. Gigi berantakan (maloklusi)
Gigi yang ditambal bisa menjadi lebih tinggi daripada gigi lainnya. Akibatnya, bentuk gigi menjadi tidak rata dan berantakan.
Efek samping tambal gigi ini membuat mulut tidak bisa menutup dengan rapat. Hal ini bisa mengganggu penampilan jika gigi yang tidak rata terjadi di gigi depan.
Tidak hanya mengganggu penampilan, gigi yang berantakan juga bisa meningkatkan risiko terjadinya gigi berlubang. Hal ini karena sisa makanan dapat terselip di antara gigi yang tidak rata, terutama jika tambalan dilakukan di gigi geraham.
3. Nyeri yang menjalar ke gigi lainnya
Nyeri yang muncul setelah menjalani tambal gigi biasanya hanya terjadi di gigi yang ditambal. Namun, rasa nyeri juga bisa menjalar ke area gigi di sekitarnya.
Hal tersebut terjadi karena saraf gigi yang ditambal bisa saja memiliki jalur yang sama dengan beberapa gigi lain. Akibatnya, rangsangan nyeri pada gigi yang ditambal bisa juga menjalar ke gigi lain dengan cabang persarafan yang sama.
Namun, kondisi ini tidak perlu dikhawatirkan karena efek samping tambal gigi ini akan perlahan mereda dengan sendirinya dalam waktu 1–2 minggu.
4. Sensitif terhadap suhu dingin dan panas
Efek samping tambal gigi lainnya adalah gigi bisa menjadi lebih sensitif. Gigi akan terasa nyeri atau ngilu selama beberapa detik saat Anda mengonsumsi makanan yang panas atau dingin. Ngilu akan membaik jika sumber pemicunya dihentikan.
Namun, jika nyeri berlangsung lama, bisa jadi ada kerusakan saraf di bagian gigi yang ditambal. Jangan ragu untuk memeriksakan ulang ke dokter gigi bila Anda mengalami kondisi tersebut.
5. Alergi
Tambal gigi yang terbuat dari amalgam bisa memicu alergi, jika Anda memiliki alergi terhadap logam. Kondisi ini dapat menyebabkan ruam dan gatal di sekitar gigi yang ditambal.
Apabila Anda mengalami gejala-gejala tersebut, segera konsultasikan dengan dokter gigi. Dokter akan mengganti bahan tambal gigi Anda guna mengatasi efek samping tambal gigi ini.
6. Tambalan gigi rusak
Mengunyah terlalu keras, menggigit makanan yang terlalu keras atau renyah, menggeretakkan gigi (bruxism), atau muncul lubang baru di sekitar tambalan dapat membuat tambalan gigi rusak dan terlepas. Jika hal itu terjadi, sisa makanan dan bakteri dapat masuk ke celah gigi dan memicu terjadinya gigi berlubang.
Untuk mencegah terjadinya efek samping tambal gigi ini, selalu jaga kesehatan rongga mulut, terutama dengan memerhatikan jenis makanan yang dikonsumsi. Selain itu, lakukan pemeriksaan rutin agar dokter dapat mengetahui kondisi tambalan gigi Anda.
Mengatasi Nyeri setelah Tambal Gigi
Nyeri adalah efek samping tambal gigi yang tidak bisa dihindari. Namun, kondisi ini bisa diatasi dan diringankan dengan beberapa cara. Berikut ini merupakan cara-cara yang dapat Anda lakukan untuk mengatasi dan meringankan nyeri setelah menjalani tambal gigi:
- Hindari mengonsumsi makanan dan minuman yang dingin atau panas untuk sementara waktu.
- Hindari mengonsumsi makanan dan minuman yang asam, seperti jeruk, anggur, atau yogurt.
- Hindari mengonsumsi makanan yang keras.
- Kunyah makanan dengan perlahan.
- Sikat gigi pelan-pelan dan gunakan pasta gigi yang mengandung fluoride.
Gigi berlubang adalah masalah kesehatan mulut yang paling umum terjadi. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh penumpukan bakteri di mulut, suka mengonsumi makanan atau minuman manis, dan tidak menjaga kebersihan gigi dengan baik. Untuk mengatasinya, tambal gigi merupakan solusi terbaik. Namun, solusi ini juga memiliki beberapa efek samping.
Agar efek samping tambal gigi bisa diminimalkan bahkan dihindari, jagalah kesehatan mulut dan gigi Anda dengan beberapa cara berikut ini:
- Sikat gigi setidaknya 2 kali sehari.
- Gunakan obat kumur antibakteri sehari sekali.
- Periksakan gigi ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali.
Rasa nyeri dan tidak nyaman setelah tambal gigi dapat membaik setelah 2 minggu. Namun, jangan ragu memeriksakan diri ke dokter gigi jika nyeri tidak kunjung membaik dan menimbulkan efek samping tambal gigi seperti yang sudah disebutkan di atas.