Tidak sedikit pasangan yang mendambakan memiliki bayi kembar karena diharapkan kebahagiaan yang didapatkan juga bisa berlipat ganda. Nah, kalau Ayah dan Bunda juga termasuk di dalamnya, ada beberapa hal penting yang perlu diketahui tentang bayi kembar.
Pada beberapa pasangan, memiliki bayi kembar memang bisa melipatgandakan kebahagiaan. Akan tetapi, Ayah dan Bunda juga perlu sadar bahwa tantangan yang akan dihadapi mungkin juga akan berlipat ganda. Makanya, kalian berdua perlu ketahui nih hal-hal tentang bayi kembar.
Hal-Hal yang Perlu Diketahui tentang Bayi Kembar
Di bawah ini adalah tujuh hal penting yang perlu diketahui tentang bayi kembar:
1. Berisiko tinggi mengalami komplikasi kehamilan dan melahirkan
Saat akan memiliki bayi kembar, para orang tua, terutama Bunda, harus siap dengan risiko komplikasi kehamilan yang lebih tinggi, mulai dari diabetes gestasional, preeklampsia, melahirkan lebih cepat dari hari perkiraan lahir (HPL), hingga perdarahan setelah melahirkan.
Selain itu, bayi kembar juga lebih berisiko mengalami sungsang dan komplikasi lainnya, sehingga mungkin saja harus dilahirkan melalui operasi caesar.
2. Berisiko mengalami morning sickness yang lebih berat
Pada ibu hamil yang mengandung bayi kembar, hormon HCG (human chorionic gonadotropin) yang menjadi penyebab morning sickness, cenderung lebih tinggi daripada ibu yang hamil dengan satu bayi.
Makanya, kalau Bunda ingin punya bayi kembar, Bunda harus siap untuk menghadapi rasa mual dan muntah yang lebih berat di 3 bulan pertama kehamilan.
3. Berisiko tinggi mengalami depresi pascapersalinan
Memiliki satu bayi saja sudah bisa membuat pusing bahkan stres, apalagi dua bayi sekaligus. Makanya, bagi sebagian ibu, hal ini bisa memicu depresi pascapersalinan.
Depresi pascapersalinan bayi kembar bisa terjadi akibat Bunda kurang tidur, kurang waktu untuk me time, kurang mendapat dukungan saat merawat anak kembar, bahkan merasa sulit keluar rumah (terisolasi).
4. Proses menyusui lebih merepotkan
Meski Bunda memang bisa menyusui Si Kembar dalam waktu bersamaan, tetapi hal ini membutuhkan koordinasi dan kesabaran yang lebih baik. Ini karena Bunda jadi harus merangkul dua bayi sekaligus dalam dekapan sambil memberinya ASI.
Jika cara tersebut sulit untuk dilakukan, Bunda bisa menyusui satu bayi dan memberikan ASI perah dari botol pada kembarannya, atau memberikan langsung ASI perah dari botol untuk keduanya.
5. Bayi kembar mudah berbagi penyakit
Bayi kembar juga lebih mudah berbagi penyakit, lho. Misalnya, jika satu bayi sedang mengalami infeksi, seperti batuk pilek, maka kembarannya juga berisiko tinggi untuk terkena infeksi yang sama.
Oleh sebab itu, kalau ada salah satu yang sakit, segera pisahkan bayi kembar hingga mereka sudah benar-benar sehat. Meski cara ini belum tentu berhasil mencegah Si Kembar saling menularkan penyakit, tetapi paling tidak bisa menurunkan risikonya.
6. Fisik anak kembar tidak selalu mirip
Anak kembar memang identik dengan kemiripan fisik, ya. Namun, tidak semua anak kembar memiliki fisik yang pasti serupa. Kondisi ini disebut dengan kembar tidak identik atau kembar fraternal. Kasus kembar tidak identik bahkan lebih banyak terjadi dibandingkan dengan kembar identik.
Bukan saja tidak mirip secara fisik, anak kembar tidak identik juga bisa saja memiliki jenis kelamin yang berbeda.
7. Perilaku anak kembar tidak selalu sama
Meski memang kembar, tetapi pada dasarnya anak kembar adalah dua individu dengan kepribadian yang berbeda. Jadi, jangan pernah membanding-bandingkan mereka ya, terutama jika ada salah satu yang lebih menonjol.
Hindari pula menganggap mereka sebagai dua pribadi yang sama. Ingatlah, setiap orang pasti memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, begitu pun dengan anak kembar.
Nah, itulah beberapa hal yang perlu diketahui tentang bayi kembar. Dengan mengetahui informasi di atas, Ayah dan Bunda diharapkan bisa lebih siap dalam mempersiapkan diri sebelum memiliki bayi kembar, mulai dari kehamilan, proses persalinan, hingga perawatan dan perhatian yang harus diberikan pada bayi kembar.
Kalau Ayah dan Bunda memiliki pertanyaan tentang program hamil bayi kembar atau cara menjalani kehamilan kembar yang sesuai dengan kondisi Ayah dan Bunda, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter.