Beras dikenal sebagai sumber karbohidrat yang baik. Tidak hanya itu, ada beragam jenis beras yang diketahui mengandung nutrisi lain yang dapat memberikan banyak manfaat bagi tubuh sehingga diduga lebih sehat dibandingkan beras biasa.
Beras merupakan makanan pokok di berbagai negara, termasuk Indonesia. Tidak hanya terjangkau, beras juga menjadi sumber energi bagi tubuh. Beras putih dan beras merah dapat dikatakan beras yang paling banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia.
Namun, tidak hanya kedua jenis beras tersebut, ada pula beragam jenis beras lainnya yang telah tersedia di supermarket terdekat. Bahkan, nutrisinya disebut-sebut lebih melimpah sehingga manfaatnya bagi kesehatan juga banyak.
Beragam Jenis Beras yang Sehat
Berikut ini adalah beberapa jenis beras sehat yang dapat Anda konsumsi untuk memenuhi kebutuhan nutrisi sehari-hari:
1. Beras Jagung
Siapa sangka, makanan pokok beberapa daerah di Indonesia yang kini hadir dalam bentuk bulir panjang (long grain) ini semakin populer sebagai pilihan beras sehat. Beras jagung diproses dari jagung utuh yang dihaluskan, lalu dibentuk menyerupai butiran beras pada umumnya. Teksturnya pulen seperti nasi biasa.
Kandungan serat dalam beras jagung tergolong tinggi, sehingga baik untuk saluran cerna, menjaga berat badan, menurunkan kadar kolesterol darah, dan menurunkan risiko penyakit kardiovaskular. Beras ini juga rendah kalori dan merupakan sumber vitamin D, folat, magnesium, fosfor, mangan, dan antioksidan penting untuk kesehatan tubuh.
Meski rasanya sedikit manis, beras jagung memiliki indeks glikemik rendah. Ini artinya, konsumsi nasi jagung tidak menyebabkan kenaikan kadar gula darah yang drastis dan aman untuk dikonsumsi oleh penderita diabetes. Apalagi, beras jagung juga kaya akan serat yang dapat mengontrol kadar gula darah. Sebagai sumber karbohidrat kompleks, beras jagung menyediakan energi yang stabil dan tahan lama bagi tubuh.
Di Indonesia, kebanyakan makanan seperti pecel lele dan nasi padang sering kali tidak disajikan dengan sayuran, sehingga banyak orang kurang mendapatkan asupan serat yang cukup. Nah, mengonsumsi nasi jagung dapat membantu memenuhi sekitar 50% kebutuhan serat harian karena kandungan serat larutnya yang dapat mengikat lemak dan membantu mengurangi penumpukan lemak dalam tubuh.
Untuk memilih beras jagung berkualitas di pasaran, pastikan produk sudah memiliki sertifikasi dari BPOM untuk keamanan dan kualitasnya. Selain itu, meski lebih sehat, tetap konsumsi nasi jagung dalam porsi yang wajar untuk menghindari peningkatan kadar gula darah.
2. Beras cokelat
Salah satu jenis beras sehat adalah beras cokelat. Beras ini mengandung serat yang tinggi dan antioksidan flavonoid yang berperan penting dalam mencegah berbagai penyakit, seperti kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi dan penyakit jantung.
Sebuah penelitian juga membuktikan bahwa penderita diabetes yang mengonsumsi nasi cokelat sebanyak 200 gram selama 5 hari bisa mengalami penurunan kadar gula darah dan peningkatan fungsi insulin daripada mengonsumsi nasi putih.
Meski begitu, konsumsi jenis beras ini sebaiknya dihindari oleh penderita penyakit ginjal. Kandungan kalium dan fosfor di dalam beras cokelat sangat tinggi, sehingga dinilai bisa memperburuk penyakit ginjal.
3. Beras merah
Beras merah sering dikira sama dengan beras cokelat, padahal keduanya berbeda. Pertama, beras merah memiliki warna yang lebih terang daripada beras cokelat. Kedua, beras merah memiliki kandungan antioksidan yang jauh lebih tinggi daripada beras cokelat.
Jenis beras ini juga diyakini mengandung lebih banyak nutrisi dan mineral, seperti serat, magnesium, dan zat besi, dibandingkan beras putih. Dengan kandungan serat yang lebih tinggi, jenis beras satu ini cocok dikonsumsi oleh orang yang sedang diet karena bisa memberikan efek kenyang lebih lama.
Tidak hanya itu, beras merah juga cocok dikonsumsi oleh penderita diabetes. Pasalnya, rendahnya kadar indeks glikemik di dalam beras merah tidak menyebabkan kadar gula darah melonjak dengan cepat setelah makan.
4. Beras hitam
Tidak kalah dengan jenis beras merah, beras hitam juga memiliki beragam manfaat bagi tubuh. Hal ini berkat kandungan antosianin yang tinggi, yaitu salah satu jenis antioksidan, yang diduga mampu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan.
Antosianin yang terkandung dalam beras hitam juga diduga memiliki sifat antikanker, sehingga dapat mengurangi risiko terkena gangguan fungsi otak dan penyakit kanker. Tidak hanya itu, antioksidan satu ini juga dapat memperlambat pertumbuhan dan penyebaran sel kanker payudara.
Meski demikian, penelitian terkait hal di atas masih belum banyak. Jadi, studi lebih lanjut masih diperlukan untuk memastikan manfaat beras hitam untuk mencegah dan mengobati kanker.
5. Beras shirataki
Beras shirataki merupakan jenis beras sehat yang terbuat dari akar tanaman konjac. Kandungan serat yang tinggi di dalamnya bermanfaat untuk memperlancar pergerakan usus, sehingga tubuh terhindar dari sembelit.
Selain itu, beras shirataki juga cocok dikonsumsi bagi Anda yang memiliki kebiasaan makan berlebih tetapi ingin menurunkan berat badan. Pasalnya, jenis beras ini bisa membuat Anda kenyang lebih lama sehingga menekan keinginan untuk ngemil.
Beras shirataki memang baik karena seratnya tinggi, tetapi kandungan karbohidrat, vitamin, dan mineralnya sangat rendah. Alhasil, Anda dianjurkan jangan konsumsi shirataki saja, melainkan makan santapan bergizi lainnya agar kebutuhan nutrisi tercukupi.
6. Beras porang
Beras porang memiliki tekstur yang hampir mirip dengan beras shirataki. Meski begitu, beras ini bisa dikatakan sebagai beras “shirataki” asli Indonesia karena berasal dari umbi-umbian lokal. Sama seperti beras shirataki, beras porang juga bisa digunakan bagi Anda yang ingin menurunkan berat badan.
Meski demikian, jenis beras ini memang belum banyak dijual secara luas di semua toko atau supermarket. Selain ketersediaannya yang terbatas, beras ini juga relatif lebih mahal dibandingkan beras lainnya.
7. Beras basmati
Jenis beras ini memiliki bentuk yang lebih panjang dibandingkan semua beras di atas dan manfaatnya juga tidak kalah dengan jenis beras lain. Beras basmati diduga dapat mengontrol kadar gula darah karena rendahnya kadar indeks glikemik yang dimilikinya.
Tidak hanya itu, kandungan serat dalam jenis beras ini juga dapat mengurangi risiko terjadinya masalah pencernaan, seperti sembelit. Beras basmati juga kaya akan vitamin B yang berperan penting untuk menjaga kesehatan organ, terutama saraf dan otak.
Berbagai jenis beras ini juga dapat terkontaminasi oleh kutu beras, sehingga kualitas beras dan nutrisinya berkurang. Oleh karena itu, cara penyimpanan beragam jenis beras sehat ini harus diperhatikan supaya manfaatnya bisa diperoleh secara maksimal.
Jenis beras sehat yang dapat dikonsumsi memang beragam. Oleh karena itu, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk menentukan jenis beras yang sesuai dengan kondisi kesehatan.