Daging kalkun mengandung beragam nutrisi penting yang baik untuk kesehatan tubuh. Namun, tidak semua bagian daging kalkun dapat memberikan manfaat bagi kesehatan. Oleh karena itu, memahami bagian daging yang aman dikonsumsi juga perlu dilakukan.
Meski kurang populer di Indonesia, konsumsi daging kalkun cukup lumrah di beberapa negara karena mengandung beragam nutrisi, salah satunya protein yang tinggi.
Selain itu, daging kalkun juga dianggap lebih padat nutrisi dan lebih sehat dibandingkan daging merah. Tidak heran bila sebagian orang memilih untuk mengonsumsinya.
Kandungan Daging Kalkun
Nutrisi yang terdapat di dalam daging kalkun sangat beragam, mulai dari protein, lemak, vitamin B12, folat, selenium, magnesium, zat besi, fosfor, hingga kalsium. Akan tetapi, besarnya kandungan nutrisi tertentu bisa berbeda-beda, tergantung bagian mana dari daging kalkun yang dikonsumsi.
Daging kalkun bagian kaki atau paha ditandai dengan warna daging yang lebih gelap serta mengandung lebih banyak lemak dan lebih sedikit protein daripada bagian daging kalkun lainnya, seperti daging bagian dada atau sayap kalkun.
Kandungan lemaknya juga akan bertambah jika Anda mengonsumsi daging kalkun yang ada kulitnya. Pasalnya, kulit daging kalkun mengandung lemak yang tinggi sehingga perlu dihindari atau dibatasi konsumsinya. Ini karena asupan lemak berlebih bisa berdampak buruk terhadap kesehatan.
Beragam Manfaat Daging Kalkun
Anda lebih dianjurkan untuk mengonsumsi daging kalkun tanpa kulit agar manfaatnya dapat diperoleh secara maksimal. Ada beberapa manfaat daging kalkun untuk kesehatan, yaitu:
1. Meningkatkan energi
Konsumsi daging kalkun diketahui bisa menambah energi. Ini karena kandungan vitamin B3 di dalamnya mampu mengubah makanan menjadi energi. Selain itu, vitamin ini juga dibutuhkan untuk menjaga kesehatan sistem saraf, pencernaan, dan kulit.
Selain terkandung di dalam daging kalkun, makanan lain yang juga mengandung vitamin B3 adalah nasi merah, tuna, jamur portabella, kacang hijau, dan alpukat.
2. Menurunkan berat badan
Bila sedang menjalani diet, Anda dapat memasukkan daging kalkun ke dalam menu diet. Konsumsi daging kalkun, khususnya bagian dada dan tanpa kulit, diketahui bisa menurunkan berat badan. Ini karena kandungan protein yang tinggi di dalamnya bisa memberikan efek kenyang lebih lama.
Dengan demikian, keinginan untuk makan secara berlebih dapat berkurang. Untuk memastikan jumlah konsumsi protein saat menjalani diet, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter, sebab kebutuhan protein setiap orang berbeda-beda tergantung usia, jenis kelamin, aktivitas, dan riwayat kesehatan.
Secara umum, Anda harus memastikan bahwa 10–35% kebutuhan kalori harian terpenuhi dari konsumsi makanan berprotein.
3. Mencegah anemia
Kurangnya asupan zat besi bisa meningkatkan risiko terkena anemia, karena nutrisi satu ini dibutuhkan untuk memproduksi sel darah merah. Oleh karena itu, untuk mencukupi kebutuhan zat besi harian, Anda perlu mengonsumsi makanan tinggi zat besi, salah satunya daging kalkun.
Di dalam daging kalkun terkandung zat besi yang cukup tinggi serta folat dan vitamin B12 yang juga dibutuhkan untuk memproduksi sel darah merah yang sehat.
4. Mengontrol kadar gula darah
Daging kalkun mengandung indeks glikemik rendah. Artinya, konsumsi daging ini tidak menyebabkan lonjakan gula darah yang cepat sehingga baik dikonsumsi oleh orang yang berisiko terkena diabetes maupun penderita diabetes.
Meski demikian, jangan hanya mengandalkan konsumsi daging kalkun untuk mengontrol kadar gula darah. Anda juga disarankan untuk mengurangi konsumsi makanan manis, membatasi asupan tinggi karbohidrat, memperbanyak konsumsi makanan berserat, dan berolahraga secara rutin.
5. Melindungi tubuh dari bahaya radikal bebas
Untuk melindungi tubuh dari paparan radikal bebas, Anda dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang mengandung selenium, seperti daging kalkun.
Selenium diketahui memiliki sifat antioksidan sehingga mampu menangkal bahaya radikal bebas yang dapat memicu ragam penyakit, seperti penyakit tekanan darah tinggi, penyakit jantung, penyakit tiroid, dan kanker.
Namun, beragam manfaat selenium dari kalkun dalam mencegah dan mengobati beragam penyakit perlu diteliti lebih lanjut guna menilai porsi konsumsi yang tepat dan efektivitasnya.
6. Mendukung kesehatan jantung
Konsumsi daging kalkun bermanfaat bagi kesehatan jantung, terutama bila porsi dan pengolahannya tepat. Daging kalkun bagian dada dan tanpa kulit memiliki protein yang lebih banyak daripada lemak, sehingga tidak terlalu memicu peningkatan kadar kolesterol jahat yang dapat mengganggu kesehatan jantung.
Daging kalkun juga baik untuk kesehatan jantung karena di dalamnya terdapat asam amino arginine yang dapat memperlancar peredaran darah. Manfaat arginine ini dapat diperoleh karena senyawa ini bisa melebarkan pembuluh darah dan membuatnya lebih rileks, sehingga aliran darah dapat mengalir lebih lancar.
Itulah beberapa manfaat daging kalkun untuk kesehatan. Selain mengonsumsi daging kalkun tanpa kulit, Anda juga disarankan untuk mengomsumsi makanan yang diolah dari daging kalkun segar, bukan yang sudah diolah menjadi sosis, nugget, atau makanan kalengan.
Alasannya, karena daging kalkun olahan biasanya mengandung garam yang tinggi sehingga tidak baik untuk kesehatan. Untuk mengetahui takaran konsumsi daging kalkun yang disarankan, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter, terutama jika Anda sedang menderita penyakit tertentu yang asupan makannya perlu dijaga.