Obat gonore dikonsumsi untuk meredakan gejala dan mencegah penularan. Namun, obat ini hanya dapat diperoleh dengan resep dokter sehingga penggunaannya harus dilakukan secara hati-hati agar obat bisa bekerja secara optimal dan penderitanya pun cepat sembuh.
Gonore atau kencing nanah merupakan salah satu infeksi menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Penyakit ini menular melalui cairan vagina dan air mani saat melakukan hubungan seksual.
Bahkan, gonore juga dapat menular kepada bayi selama proses persalinan bila ibunya terinfeksi dan menyebabkan radang selaput mata pada bayi yang baru lahir.
Oleh karena itu, penderita gonore harus memperoleh obat gonore sesuai petunjuk dokter untuk mempercepat penyembuhan dan mencegah penularannya kepada orang lain.
Berbagai Pilihan Obat Gonore
Ada beberapa pilihan obat gonore yang dapat digunakan, yaitu:
1. Cefixime
Cefixime merupakan antibiotik untuk mengobati infeksi bakteri, termasuk gonore. Cara kerja obat ini adalah membunuh bakteri dan mencegah pertumbuhannya. Cefixime tersedia dalam bentuk kapsul maupun tablet dan hanya perlu dikonsumsi 1 kali saja dengan dosis 400 mg.
2. Ceftriaxone
Sama seperti cefixime, ceftriaxone juga diberikan untuk mengatasi infeksi bakteri, termasuk bakteri penyebab gonore. Obat ini termasuk dalam golongan antibiotik yang bekerja dengan cara membunuh bakteri atau mencegah pertumbuhannya.
Ceftriaxone sebagai obat gonore diberikan 1 kali melalui suntikan ke otot dan biasanya di otot lengan atas atau bokong.
3. Kanamicyn
Obat gonore selanjutnya adalah kanamicyn. Obat ini bisa menjadi pilihan apabila kedua antibiotik di atas tidak tersedia. Pemberiannya juga hanya 1 kali dengan dosis 2 gram melalui suntikan ke otot.
4. Azithromycin
Azithromycin termasuk dalam golongan antibiotik yang bekerja dengan cara menghentikan pertumbuhan bakteri. Obat ini sebenarnya bukanlah obat gonore, tetapi diberikan bersama dengan obat gonore di atas untuk mengobati infeksi klamidia yang biasanya muncul saat infeksi gonore terjadi.
Antibiotik yang melengkapi obat gonore ini diberikan melalui suntikan ke otot sebanyak 1 kali dengan dosis 2 gram.
5. Doxycycline
Sama seperti azithromycin, doxycycline juga bukan obat gonore, tetapi sering diberikan bersama obat gonore lain untuk meredakan infeksi klamidia yang kerap muncul saat infeksi gonore.
Antibiotik ini perlu dikonsumsi sebanyak 2 kali sehari selama 7 hari. Habiskan pengobatan agar bakteri tidak menjadi kebal terhadap pengobatan.
6. Erythromycin
Erythromycin adalah obat gonore yang paling umum diberikan kepada bayi yang mengalami radang selaput bola mata (kongjungtivitis) akibat gonore. Seperti yang telah dijelaskan di atas, bakteri penyebab gonore dapat menular dari ibu yang terinfeksi ke bayinya selama proses persalinan.
Apabila ibu sedang menjalani terapi gonore saat menjelang melahirkan, bayi akan mendapat gel erythromycin 0,5% yang dioles ke kedua matanya. Jika bayi menunjukkan gejala-gejala konjungtivitis gonore, pengobatan erythromycin akan diberikan melalui obat minum.
Gonore sering kali tidak menunjukkan gejala, terutama pada wanita, sehingga membuat penderitanya merasa tidak butuh pengobatan tetapi tetap bisa menularkan penyakit ke orang lain.
Bila bergejala, gonore akan menunjukkan tanda-tanda berupa keluarnya cairan bernanah dari vagina atau penis, testis bengkak, vagina terasa terbakar, serta nyeri saat buang air kecil atau berhubungan seks.
Bila Anda menderita infeksi menular seksual tersebut dan sedang mengonsumsi obat gonore, pasangan Anda juga perlu melakukan pemeriksaan infeksi menular seksual dan memperoleh pengobatan.
Oleh karena itu, dokter akan menganjurkan Anda untuk memberi tahu pasangan Anda dan membawanya ke fasilitas kesehatan terdekat agar bisa memperoleh pemeriksaan dan pengobatan yang tepat.