Ada banyak jenis obat kutil di apotek yang dapat digunakan untuk meredakan gejala, mempercepat proses penyembuhan, bahkan menghilangkan bekas kutil pada kulit. Dengan begitu, keberadaan kutil yang mengganggu penampilan pun dapat segera teratasi.
Kutil dapat terjadi akibat infeksi human papillomavirus (HPV). Meski bisa menyerang siapa saja, penyakit ini lebih sering diderita oleh anak-anak dan orang yang memilki sistem imun tubuh lemah, misalnya penerima transplantasi organ maupun penderita diabetes atau penyakit autoimun.
Virus penyebab kutil bisa menyebar melalui sentuhan dengan kulit penderitanya. Oleh karena itu, kutil perlu diobati agar penularannya bisa dicegah.
Sebagai langkah awal penanganan, penderita kutil dapat menggunakan obat kutil di apotek yang bisa dibeli secara bebas. Obat kutil tersebut umumnya efektif dalam mempercepat proses penyembuhan, sehingga kutil bisa cepat hilang.
Jenis Obat Kutil di Apotek
Berikut ini adalah beberapa jenis obat kutil di apotek yang bisa dibeli bebas dan digunakan untuk menghilangkan kutil:
1. Asam salisilat
Asam salisilat mampu menghilangkan lapisan kulit yang terinfeksi kutil. Bila digunakan secara rutin sebanyak 1–2 kali setiap hari, asam salisilat dinilai efektif untuk menghilangkan kutil dalam waktu 3–4 bulan.
Obat kutil di apotek ini dapat ditemukan dalam berbagai bentuk, misalnya obat oles gel, cairan, atau salep.
2. Asam trikloroasetat
Obat kutil di apotek lainnya adalah asam trikloroasetat (TCA). Obat ini mampu menghancurkan protein di dalam sel, sehingga kutil bisa lebih cepat menyusut dan hilang. TCA biasanya hanya digunakan 1 kali seminggu untuk mengobati kutil.
3. Plester kutil
Plester kutil mengandung asam salisilat yang bisa mempercepat proses penyembuhan kutil. Selain di apotek, Anda juga dapat membeli plester kutil di toko obat secara online. Namun, pastikan untuk membelinya di toko obat tepercaya dan produknya sudah terdaftar di BPOM.
4. Propolis
Selain dapat mengatasi jerawat dan luka, propolis juga dapat dimanfaatkan untuk mengatasi kutil. Pasalnya, propolis memiliki efek antivirus dan mampu mempercepat pertumbuhan sel kulit baru yang lebih sehat. Propolis bisa Anda temukan di apotek dalam bentuk obat oles.
5. Tea tree oil
Tea tree oil merupakan salah satu obat kutil yang tersedia di apotek. Minyak yang berasal dari tanaman Melaleuca alternifoca ini mengandung senyawa yang bersifat antimikroba dan antivirus, sehingga bisa membantu tubuh dalam melawan virus penyebab kutil.
6. Minyak bulus
Minyak bulus kerap digunakan sebagai pengobatan tradisional oleh masyarakat untuk mengatasi berbagai masalah kulit, termasuk kutil. Namun, manfaat ini masih memerlukan uji klinis lebih lanjut untuk mengetahui dosis yang tepat guna mempercepat penyembuhan kutil.
Meski obat kutil di apotek bisa menjadi pengobatan awal, tetapi penggunaannya tidak selalu efektif pada semua orang, terutama jika kutil berukuran besar, jumlahnya banyak, atau sistem imun penderitanya lemah.
Dalam kasus tersebut, penderita kutil lebih disarankan berkonsultasi dengan dokter untuk memperoleh penanganan kutil yang tepat. Beberapa langkah penanganan yang dimaksud berupa krioterapi, kauterisasi, atau terapi laser.
Pencegahan Penyebaran Kutil
Selain menggunakan obat kutil di apotek, penderita kutil juga harus melakukan langkah pencegahan penyebaran kutil. Hal ini bertujuan untuk mencegah virus penyebab kutil menular ke area tubuh lain dan ke orang lain.
Beberapa langkah pencegahan kutil yang dapat dilakukan meliputi:
- Jangan menggaruk kutil.
- Segera cuci tangan setelah menyentuh kutil dan mengoleskan obat kutil.
- Tutup kutil menggunakan plester atau perban setelah dioleskan obat.
- Jaga kulit di seluruh tubuh agar tetap kering.
- Selalu pakai alas kaki ketika berada di ke kolam renang umum atau kamar mandi bersama.
- Jangan menggunakan alat pembersih kuku yang sebelumnya pernah digunakan pada kutil, misalnya alat kikir kuku atau batu apung.
Perlu diketahui, meski bermanfaat untuk mempercepat penyembuhan dan menghilangkan kutil, obat kutil di atas hanya efektif untuk kasus kutil yang ringan.
Obat kutil di apotek juga sebaiknya tidak digunakan secara sembarangan, terutama jika kulit di permukaan dan sekitar kutil sedang iritasi, kutil muncul di area kelamin, dan adanya riwayat alergi terhadap obat-obatan di atas.
Oleh karena itu, bila Anda menderita kutil, dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum menggunakan obat kutil dalam bentuk apa pun, termasuk obat kutil di apotek. Dengan begitu, dokter dapat menentukan apakah jenis dan dosis obat yang digunakan sudah tepat.