Penting bagi penderita batu ginjal untuk mengetahui berbagai pantangan batu ginjal. Hal ini sebaiknya tidak diabaikan agar penyakit batu ginjal yang diderita bisa segera teratasi atau tidak makin parah.
Beberapa pantangan batu ginjal berkaitan dengan pola makan penderitanya. Bila menderita batu ginjal, Anda disarankan untuk menghindari k onsumsi makanan tertentu yang bisa memicu terbentuknya batu ginjal.
Pada dasarnya, batu ginjal dapat terbentuk karena adanya endapan zat tertentu di dalam ginjal, seperti kalsium, oksalat, dan fosfat. Endapan ini umumnya berukuran kecil seperti butiran pasir dan dapat dikeluarkan melalui urine. Namun, ukurannya bisa membesar seiring waktu dan sulit dikeluarkan.
Efeknya, berbagai macam keluhan akan Anda rasakan, mulai dari nyeri punggung, sakit saat buang air kecil, hingga kencing berdarah.
Pantangan Batu Ginjal
Selain menganjurkan berbagai pantangan batu ginjal, dokter juga akan meresepkan beberapa obat bila ukuran batu ginjal masih kecil. Pemberian obat ini bertujuan agar batu ginjal dapat keluar dengan sendirinya.
Selain itu, bila rasa nyeri akibat batu ginjal sudah cukup mengganggu aktivitas, dokter akan memberikan obat antinyeri. Penderita batu ginjal juga dianjurkan untuk minum air putih yang banyak, yaitu sekitar 8–10 gelas setiap hari agar batu ginjal bisa keluar melalui urine.
Untuk mencegah batu ginjal makin membesar atau tidak terbentuk kembali, Anda dianjurkan untuk menerapkan pantangan batu ginjal berikut ini:
1. Konsumsi makanan mengandung oksalat tinggi
Batu ginjal dapat terbentuk dari endapan oksalat. Oleh karena itu, penderitanya dianjurkan untuk membatasi asupan makanan yang mengandung oksalat tinggi. Beberapa makanan tinggi oksalat yang perlu dibatasi adalah bayam brazil, kedelai, almond, kentang, okra, dan buah bit.
2. Konsumsi makanan tinggi garam
Hanya membatasi konsumsi makanan tinggi oksalat saja tidak cukup, Anda juga perlu membatasi asupan makanan tinggi garam. Pasalnya, konsumsi jenis makanan ini secara berlebihan bisa meningkatkan kadar kalsium dalam urine.
Saat kadar kalsium dalam tubuh meningkat, oksalat berlebih bisa “menempel” pada kalsium tersebut sehingga memicu terbentuknya batu ginjal atau membuat ukurannya makin besar. Jadi, batasi asupan makanan tinggi garam, seperti makanan cepat saji dan makanan kalengan.
3. Konsumsi suplemen vitamin C
Anda tidak dianjurkan untuk mengonsumsi vitamin C lebih dari 500 mg per hari. Untuk memenuhi kebutuhan vitamin C harian, Anda lebih disarankan untuk mengonsumsi makanan mengandung vitamin C dibandingkan suplemen vitamin C.
Konsumsi suplemen vitamin C kurang disarankan karena ada kekhawatiran Anda mendapatkan asupan vitamin C berlebih. Ini tidak baik bagi penderita batu ginjal, karena ginjal akan mengubah sebagian vitamin C yang masuk ke tubuh menjadi oksalat. Efeknya, batu ginjal bisa terbentuk atau makin besar.
4. Konsumsi makanan tinggi protein hewani secara berlebihan
Konsumsi protein hewani secara berlebihan, seperti daging merah, telur, dan makanan laut bisa meningkatkan kadar asam urat yang juga berkontribusi terhadap pembentukan batu ginjal. Hal ini tentu membuat penderita batu ginjal perlu membatasi asupan protein hewani dengan bijak.
5. Minum minuman tinggi gula
Batasi konsumsi asupan minuman yang mengandung gula tinggi. Pasalnya, terlalu banyak mengonsumsi makanan tinggi gula bisa meningkatkan risiko terjadinya diabetes. Penderita penyakit ini dapat menghasilkan urine yang lebih asam, sehingga batu ginjal mudah terbentuk.
Kadar gula yang tinggi kerap ditemukan di dalam minuman manis, seperti soda, jus kemasan, dan es krim. Selain minuman, beberapa makanan juga mengandung banyak gula, seperti permen, makanan cepat saji, saus, selai buah, dan kue kemasan.
6. Konsumsi obat-obatan tertentu
Konsumsi obat-obatan tertentu diketahui bisa memicu pembentukan batu ginjal bila dikonsumsi secara berlebihan dan tanpa pengawasan dokter. Obat-obatan tersebut meliputi:
- Antibiotik, seperti ciprofloxacin dan sulfonamida
- Antasida
- Aspirin
- Obat diuretik, seperti chlorothiazide dan indapamide
Anda perlu untuk menghindari konsumsi obat tersebut ketika menderita batu ginjal. Oleh karena itu, konsultasikan ke dokter agar dapat diresepkan atau diberikan alternatif obat lain yang aman digunakan penderita batu ginjal.
Itulah beberapa pantangan batu ginjal yang perlu Anda ketahui. Jika Anda sudah menerapkan pantangan tersebut dan menjalani pengobatan dari dokter tetapi masih mengalami keluhan, seperti kencing berdarah, nyeri berat di punggung, demam, muntah berulang, dan sulit buang air besar, segeralah berobat kembali ke dokter.