Penyakit kulit di sekitar kelopak mata bisa disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari iritasi, alergi, infeksi, hingga kanker. Penyakit ini ada yang bersifat ringan dan bisa sembuh sendiri, tapi ada juga yang berbahaya dan perlu segera ditangani.

Kulit di sekitar kelopak mata kaya akan pembuluh darah, tapi lapisan kulit di sekitar mata umumnya sangat tipis, halus, dan hanya memiliki sedikit jaringan lemak. Selain itu, layaknya kulit di bagian tubuh lainnya, kulit di sekitar kelopak mata pun tak luput dari berbagai penyakit dan masalah kesehatan.

6 Penyakit Kulit di Sekitar Kelopak Mata yang Perlu Diketahui - Alodokter

Penyakit kulit di sekitar kelopak mata biasanya menimbulkan gejala berupa ruam atau bentol, perih, nyeri, mata gatal dan bengkak, hingga kulit di sekitar mata tampak kering atau lebih kusam dan kehitaman.

Berbagai Penyakit Kulit di Sekitar Kelopak Mata

Berikut adalah beberapa penyakit kulit di sekitar kelopak mata yang sering terjadi:

1. Dermatitis atopik

Dermatitis atopik merupakan penyakit kulit yang bisa terjadi sebagai reaksi alergi terhadap zat atau bahan tertentu. Penyakit kulit ini bisa muncul di sekitar mata ketika mata terpapar beberapa alergen atau pemicu alergi, seperti:

  • Getah, karet, atau plastik
  • Lensa kontak
  • Produk perawatan pribadi dan make up, termasuk riasan mata, pelembap, sabun pembersih wajan, atau sampo
  • Logam tertentu, seperti nikel yang bisa ditemukan di pinset atau perhiasan
  • Obat-obatan, seperti antibiotik dan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS)
  • Pengawet dalam berbagai produk, termasuk obat tetes mata
  • Polusi, misalnya debu dan asap rokok
  • Bulu hewan peliharaan atau gigitan serangga
  • Parfum

Penyakit dermatitis atau eksim atopik umumnya lebih berisiko terjadi pada orang yang memiliki riwayat penyakit alergi, termasuk asma, rhinitis alergi, atau konjungtivitis alergi.

Pada pasien tersebut, gejala eksim di mata bisa kambuh ketika mereka terpapar berbagai faktor pemicu alergi. Saat kambuh, alergi pada mata bisa membuat mata terasa gatal, merah, kering, dan bengkak.

2. Dermatitis kontak iritan

Dermatitis kontak iritan juga termasuk penyakit kulit di sekitar kelopak mata yang sering terjadi. Kondisi ini bisa timbul ketika area di sekitar kelopak mata bersentuhan langsung dengan zat yang dapat menyebabkan iritasi di kulit.

Ada beberapa faktor yang dapat memicu gejala dermatitis kontak iritan di sekitar mata, antara lain:

  • Suhu yang sangat panas atau dingin
  • Kelembapan udara yang ekstrim atau udara yang sangat kering
  • Kebiasaan sering menggosok atau menggaruk mata
  • Bahan kimia iritatif, seperti klorin, deterjen, dan alkohol

Sama seperti dermatitis kontan alergi dan eksim atopik, penyakit kulit di sekitar kelopak mata ini juga bisa menimbulkan rasa gatal, kemerahan, perih, serta pembengkakan di sekitar mata.

3. Blefaritis

Blefaritis merupakan istilah medis untuk menyebut peradangan atau iritasi di kelopak mata, tepatnya di sepanjang tepi kelopak mata. Blefaritis biasanya dialami di kedua kelopak mata dan termasuk gangguan mata yang cukup umum terjadi.

Penyakit kulit di sekitar kelopak mata yang satu ini terjadi ketika kelenjar minyak di pangkal bulu mata tersumbat sehingga menyebabkan iritasi dan peradangan. Blefaritis terkadang bisa muncul bersamaan dengan bisul di mata atau kalazion.

Ada beberapa faktor yang bisa membuat seseorang lebih berisiko mengalami blefaritis, yaitu:

  • Dermatitis seboroik atau ketombe pada kulit kepala dan alis
  • Mata kering
  • Rosacea
  • Reaksi alergi, misalnya alergi terhadap obat tetes mata, larutan lensa kontak, atau riasan mata
  • Kutu atau tungau pada bulu mata
  • Infeksi, misalnya konjungtivitis bakteri

Blefaritis bisa menyebabkan kelopak mata terasa gatal, merah, bengkak, berminyak, bersisik, dan berkerak. Selain itu, blefaritis juga kerap menyebabkan mata terasa sangat nyeri, perih, penglihatan kabur, mudah silau, dan mata sulit dibuka atau ditutup.

4. Herpes zoster di mata

Herpes zoster di mata atau herpes zoster oftalmikus adalah penyakit yang disebabkan oleh virus herpes penyebab cacar air. Penyakit ini bisa menimbulkan keluhan di kulit, berupa ruam yang melepuh dan bengkak.

Herpes zoster bisa menyerang mata dan kulit di sekitar kelopak mata. Penyakit ini umumnya lebih berisiko terjadi pada orang yang pernah menderita cacar air, atau pada orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah akibat suatu penyakit, misalnya HIV/AIDS, kurang gizi, atau bertambahnya usia.

Selain ruam, herpes di mata juga bisa menyebabkan gejala lain, yaitu nyeri berat atau perih yang terasa seperti berdenyut di mata, mata merah dan bengkak, penglihatan kabur, dan mata mudah terasa silau.

Penyakit herpes zoster di mata perlu ditangani dengan tepat, karena pada beberapa kasus, kondisi ini bisa menyebabkan gangguan penglihatan yang serius atau bahkan kebutaan.

5. Xanthelasma

Penyakit kulit di sekitar kelopak mata selanjutnya adalah xanthelasma. Penyakit ini ditandai dengan plak atau bercak kekuningan di sekitar sudut kelopak mata. Plak tersebut terbentuk akibat penumpukan lemak di bawah kulit sekitar mata.

Meski tidak berbahaya dan tidak menyakitkan, kondisi ini bisa mengganggu penampilan dan mengurangi kepercayaan diri seseorang.

Xanthelasma lebih sering terjadi pada orang yang memiliki kadar kolesterol tinggi, obesitas, dan penyakit hati. Terkadang, xanthelasma juga bisa menjadi faktor risiko seseorang untuk mengalami penyakit jantung.

6. Tumor atau kanker mata

Tumor atau kanker yang muncul di sekitar mata biasanya akan tampak berupa benjolan, ruam, atau tahi lalat yang cepat meluas dan membesar. Sebagian tumor di sekitar mata bersifat jinak dan tidak berbahaya, tapi terkadang juga bisa bersifat ganas. Tumor yang ganas ini disebut kanker mata.

Kanker mata umumnya lebih sering terjadi pada orang yang sering terpapar sinar matahari terlalu lama atau karena paparan radiasi nuklir. Melanoma mata merupakan salah satu jenis kanker yang dapat muncul di kulit sekitar mata. Namun, kanker ini lebih sering menyerang bagian dalam bola mata.

Penyakit kulit di sekitar kelopak mata umumnya tidak berbahaya apabila bisa sembuh sendiri, mereda dengan perawatan mandiri di rumah, atau jika tidak mengganggu penglihatan.

Namun, jika Anda mengalami berbagai gejala penyakit kulit di sekitar kelopak mata yang tak kunjung sembuh, semakin parah, atau menimbulkan gangguan penglihatan, kondisi ini perlu segera diperiksakan ke dokter.

Hal ini penting dilakukan, agar dokter dapat menentukan penyakit yang Anda alami dan memberikan pengobatan yang tepat sebelum terjadi komplikasi serius pada mata.