Penyebab keputihan banyak umumnya karena proses ovulasi atau kehamilan. Selain itu, ada beberapa faktor penyebab lainnya yang merupakan kondisi normal atau tanda adanya suatu penyakit.
Keputihan merupakan cairan atau lendir yang keluar dari vagina untuk menjaga vagina agar tetap bersih dan terlindungi dari infeksi. Kondisi ini merupakan hal yang normal terjadi pada setiap wanita, terutama selama siklus menstruasi.
Umumnya, keputihan yang normal tidak mengganggu aktivitas sehari-hari karena dapat mereda dengan sendirinya. Namun, keputihan juga bisa disebabkan oleh infeksi atau penyakit tertentu, sehingga menimbulkan gejala yang berbeda dari biasanya, seperti jumlahnya yang banyak atau berlebihan.
Keputihan yang banyak tentunya dapat menimbulkan rasa tidak nyaman, terlebih bila disertai dengan keluhan lain, seperti nyeri, gatal, dan berbau tidak sedap. Oleh karena itu, penting untuk mengenali berbagai penyebab keputihan banyak agar keluhan ini dapat ditangani dengan tepat.
Berbagai Penyebab Keputihan Banyak
Meski bisa berbeda-beda pada setiap wanita, volume keputihan yang keluar biasanya sekitar 1 sendok teh atau setara dengan 4 mililiter per hari. Berikut ini adalah beberapa penyebab keputihan banyak yang sering terjadi:
1. Ovulasi
Ovulasi merupakan fase saat sel telur yang sudah matang dikeluarkan dari indung telur ke rahim untuk dibuahi. Saat mendekati masa ovulasi, volume keputihan pada kebanyakan wanita cenderung lebih banyak karena peningkatan kadar hormon estrogen. Inilah yang menyebabkan keputihan menjadi lebih encer dan berjumlah banyak.
2. Peningkatan gairah seksual
Ketika mengalami gairah seksual, misalnya setelah foreplay, kelenjar di vagina memproduksi cairan keputihan yang berfungsi sebagai pelumas untuk membantu mengurangi rasa sakit saat berhubungan intim serta melancarkan proses penetrasi penis. Hal ini juga bisa menjadi salah satu penyebab keputihan banyak.
3. Kehamilan
Penyebab keputihan banyak lainnya adalah kehamilan. Selama kehamilan, perubahan hormonal dan peningkatan aliran darah ke rahim dapat merangsang selaput lendir di vagina untuk menghasilkan cairan keputihan berlebih dari biasanya.
Keluarnya cairan keputihan berlebih ini berperan penting untuk menjaga vagina tetap bersih, lembap, dan terlindungi infeksi. Tak hanya itu, keputihan saat sedang hamil juga memiliki fungsi untuk mencegah penyebaran bakteri di dalam rahim.
4. Infeksi jamur
Keluarnya cairan keputihan yang berlebihan dari vagina juga bisa menjadi tanda adanya infeksi jamur. Kondisi ini terjadi akibat meningkatnya pertumbuhan jamur Candida albicans di vagina, sehingga memicu terjadinya infeksi.
Selain itu, keputihan berlebih akibat infeksi jamur di vagina juga bisa disertai dengan keluhan lain, seperti keputihan bertekstur kental, vagina gatal dan bengkak, dan nyeri saat buang air kecil atau berhubungan seksual.
5. Vaginosis bakterialis
Vaginosis bakterialis atau infeksi bakteri di vagina merupakan kondisi yang terjadi ketika jumlah bakteri alami di vagina tidak seimbang. Keputihan banyak akibat vaginosis bakterialis umumnya memiliki tekstur yang encer dan berwarna abu-abu atau kehijauan. Keputihan juga bisa mengeluarkan bau amis, terutama saat menstruasi atau berhubungan intim.
Penderitanya juga rentan mengalami gatal atau perih di area kemaluan, serta nyeri saat buang air kecil.
6. Infeksi menular seksual
Infeksi menular seksual, seperti trikomoniasis, klamidia, dan gonore, juga bisa menjadi penyebab keputihan banyak. Penyakit kelamin ini umumnya muncul jika sering berganti pasangan seksual dan melakukan hubungan seksual tanpa pengaman, seperti kondom.
Keputihan karena infeksi menular seksual umumnya berwarna kuning atau hijau dengan tekstur encer atau berbusa. Kondisi ini juga dapat disertai dengan gejala lain, berupa vagina berbau tidak sedap, nyeri panggul, dan nyeri saat buang air kecil.
Keputihan umumnya merupakan hal yang normal terjadi pada setiap wanita. Namun, perlu diperhatikan bahwa berbagai perubahan pada volume, tekstur, atau warna keputihan juga bisa menandakan adanya gangguan kesehatan yang perlu diwaspadai.
Anda juga disarankan menjaga kesehatan vagina dengan membersihkan vagina menggunakan air hangat, menggunakan celana dalam berbahan katun, mengganti celana dalam secara rutin, dan menghindari pemakaian produk pembersih vagina, guna mencegah keputihan banyak.
Jika keputihan banyak tidak kunjung membaik dan disertai dengan pembengkakan dan gatal di area vagina, vagina terasa nyeri, sakit perut, nyeri panggul, serta periode menstruasi yang tidak teratur, jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter dengan mudah melalui Chat Bersama Dokter. Nantinya, dokter akan memberikan penanganan yang sesuai bagi Anda.