Penyebab kram yang paling sering terjadi karena olahraga. Padahal, dehidrasi juga bisa menyebabkan terjadinya kondisi ini. Kram memang tidak berbahaya, tetapi bisa menimbulkan rasa tidak nyaman bagi siapa pun yang mengalaminya. Untuk mencegah kondisi yang mengganggu ini, ada beberapa pencegahan yang dapat diupayakan sesuai dengan penyebab kram.
Kram adalah kontraksi atau menegangnya otot secara tibat-tiba di suatu bagian tubuh selama beberapa detik atau menit, yang masih mungkin Anda rasakan sebagai rasa pegal hingga 24 jam setelah mereda. Kontraksi otot ini terjadi di luar kendali, terasa nyeri, dan membuat penderitanya sulit menggerakkan otot yang kram.
Penyebab kram umumnya karena melakukan olahraga yang berlebih, dehidrasi, atau berada pada satu posisi tertentu untuk waktu yang lama. Kram biasanya terjadi pada otot betis, paha bagian belakang dan depan, lengan dan tangan, maupun dinding perut.
Berbagai Penyebab Kram
Kram memang tidak berbahaya, berlangsung singkat dan biasanya hilang dengan sendirinya. Namun, kram yang parah maupun terjadi untuk waktu yang lama dan berulang hingga membuat penderitanya sulit berjalan, bahkan sulit tidur pada malam hari, memerlukan pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter.
Oleh karena itu, pencegah lebih baik dilakukan sesuai dengan penyebab kram. Nah, berikut ini adalah berbagai kondisi yang bisa menjadi penyebab kram:
1. Aliran darah tidak lancar
Penyebab kram yang umumnya terjadi adalah karena kelelahan otot akibat aktivitas berlebihan. Misalnya ketika Anda melakukan olahraga berlebih yang mengandalkan otot kaki, seperti angkat beban, lari, sepak bola atau basket.
Nah, salah satu dampak dari olahraga berlebihan adalah penumpukan asam laktat di otot yang terjadi karena tubuh kekurangan oksigen. Kondisi ini umumnya tidak berbahaya, tetapi dapat menjadi penyebab kram, nyeri, maupun keluhan lain yang mengganggu.
2. Penyempitan pembuluh darah
Penyempitan pembuluh darah juga dapat menimbulkan kram dan nyeri, terutama pada kaki. Kondisi ini bisa memburuk ketika Anda melakukan aktivitas berat, seperti olahraga. Namun, kram yang dialami akan mereda setelah Anda beristirahat.
3. Saraf terjepit
Tekanan pada saraf tulang belakang atau saraf terjepit bisa menjadi penyebab kram pada kaki dan terasa nyeri. Keluhan ini akan makin memburuk ketika Anda berjalan, apalagi dalam waktu yang lama. Oleh karena itu, cobalah berjalan dengan posisi sedikit membungkuk ke depan selama beberapa saat untuk meringankan kram yang dialami.
4. Dehidrasi
Tubuh yang kekurangan cairan, atau mengalami dehidrasi, juga bisa menjadi penyebab kram. Hal ini terjadi karena saat tubuh mengalami dehidrasi, organ tidak dapat berfungsi dengan baik. Kondisi ini juga berlaku untuk otot.
Ketika mengalami dehidrasi, terjadi ketidakseimbangan elektrolit tubuh sehingga otot tidak bisa relaks dan tetap tegang. Kondisi ini lah yang menjadi penyebab kram, terlebih bila dipicu dengan aktivitas berlebih, seperti berolahraga.
5. Kekurangan mineral
Kekurangan mineral, seperti kalium, kalsium, dan magnesium, juga dapat menyebabkan kram otot, karena mineral berperan dalam kontraksi otot yang dapat menjadi penyebab kram.
Ada banyak hal yang dapat menyebabkan tubuh kekurangan mineral, salah satunya adalah muntah hebat. Tidak hanya itu, obat-obatan yang sering diresepkan dokter untuk mengatasi tekanan darah tinggi juga dapat meningkatkan frekuensi buang air kecil yang bisa menguras mineral dalam tubuh sehingga memungkinkan Anda mengalami kram otot.
6. Kondisi medis tertentu
Pada beberapa kasus, kram otot juga dapat menjadi gejala dari suatu kondisi medis tertentu. Beberapa penyakit yang dapat menjadi penyebab kram di antaranya diabetes, penyakit tiroid, dan gagal ginjal.
Selain berbagai penyebab kram di atas, lanjut usia, orang yang kelebihan berat badan atau obesitas, atlet, serta wanita hamil juga memiliki risiko lebih tinggi mengalami kram otot.
Cara Mencegah Kram
Dalam upaya mengatasinya, penanganan perlu disesuaikan dengan penyebab kram otot dan keparahannya. Untuk kram yang ringan, pijatlah otot yang kram secara perlahan agar kembali rileks. Selain itu, Anda juga bisa melakukan kompres hangat pada bagian tubuh yang mengalami kram sampai keluhan mereda, kemudian dilanjutkan dengan kompres dingin untuk mengurangi nyeri.
Selain mengetahui penyebab kram dan cara menanganinya, Anda juga dapat melakukan beberapa langkah berikut ini untuk mencegah serta mengurangi risiko terjadinya kram otot:
- Lakukan pemanasan sebelum olahraga dan pendingan setelah olahraga.
- Hindari berolahraga saat cuaca panas.
- Kenakan sepatu yang pas dan nyaman, serta batasi penggunaan sepatu hak tinggi.
- Minum air yang cukup, yaitu sekitar 8 gelas air per hari.
- Jangan minum minuman beralkohol dan berkafein.
- Tingkatkan asupan kalsium dan kalium, seperti mengonsumsi susu, jeruk, dan pisang.
Bila perlu, Anda juga bisa mengonsumsi suplemen, seperti vitamin B12, yang dapat mengurangi kejadian kram otot. Namun, pastikan Anda telah berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen tersebut.
Meski umumnya kram bisa mereda dengan sendirinya, kram otot yang parah atau sering muncul bisa saja menunjukkan gejala penyakit tertentu. Oleh karena itu, jika Anda mengalami kram yang disertai dengan gejala lain, seperti bengkak dan kemerahan pada tubuh yang mengalami kram, kram sering kambuh dan terjadi untuk waktu yang lama, jangan menunda untuk memeriksakan diri ke dokter.
Pemeriksaan akan membantu Anda mengetahui penyebab kram, sehingga penanganan yang diberikan pun sesuai dengan kondisi Anda.