Untuk meredakan keluhan radang amandel, ada beberapa pilihan obat amandel di apotek yang bisa digunakan. Namun, tidak semua obat amandel yang tersedia di apotek bisa dibeli secara bebas. Beberapa obat amandel baru bisa diperoleh apabila ada resep dari dokter.
Radang amandel terjadi ketika amandel atau tonsil terinfeksi, baik karena virus atau bakteri. Kondisi ini bisa menyebabkan sakit tenggorokan yang disertai demam, batuk, pilek, amandel bengkak, atau sulit menelan.
Meski gejala infeksi virus atau bakteri pada amandel umumnya serupa, pengobatan amandel tergantung pada penyebab infeksi. Untuk menentukan penyebabnya, dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan.
Setelah penyebabnya diketahui, Anda bisa membeli obat amandel di apotek sesuai resep dokter. Ada pula jenis obat amandel yang bisa dibeli secara bebas tanpa resep dokter, tetapi tujuan penggunaannya hanya untuk meredakan gejala saja.
Ragam Pilihan Obat Amandel di Apotek
Berikut ini adalah beberapa jenis obat amandel yang tersedia di apotek:
1. Obat antinyeri dan demam
Obat antinyeri dan demam, seperti ibuprofen dan paracetamol, bisa digunakan untuk mengurangi sakit tenggorokan dan meredakan demam. Obat ini dapat diperoleh tanpa resep dokter, tetapi penggunaannya tidak untuk jangka panjang. Jadi, hentikan konsumsi obat tersebut bila gejala nyeri dan demam sudah hilang.
Jenis obat ini memang dapat dibeli secara bebas di apotek, tetapi tetap ikuti aturan petunjuk pemakaian yang tertera di kemasan produk.
2. Amoxicillin
Jika radang amandel disebabkan oleh infeksi bakteri, obat antibiotik resep diperlukan untuk mengobatinya. Salah satu antiobiotik yang paling umum diresepkan dokter adalah amoxicillin. Antibiotik ini bekerja dengan membunuh bakteri penyebab radang amandel dan mencegah pertumbuhannya.
Namun, penting untuk diingat bahwa obat antibiotik harus diminum dan dihabiskan sesuai resep dokter, bahkan jika gejala yang dirasakan telah mereda. Hal ini bertujuan agar infeksi tidak datang kembali, memburuk, atau menyebar ke bagian tubuh lain.
3. Cefadroxil
Cefadroxil juga termasuk obat amandel di apotek yang hanya bisa dibeli dengan resep dokter. Obat antibiotik ini dapat diresepkan bagi orang yang memiliki alergi terhadap amoxicillin. Ingat, pastikan Anda mengonsumsi obat antibiotik sesuai dosis yang dianjurkan oleh dokter.
4. Clarithromycin
Pilihan obat amandel di apotek selanjutnya adalah clarithromycin. Sama seperti cefadroxil, obat antibiotik ini biasanya menjadi pilihan bagi orang yang memiliki alergi terhadap antiobiotik jenis penisilin, seperti amoxicillin.
Clarithromycin aman untuk orang dewasa dan anak-anak. Meski begitu, obat ini terkadang menimbulkan beberapa efek samping, seperti mual, muntah, kram perut, dan diare.
5. Azithromycin
Azithromycin juga termasuk obat antibiotik yang dapat digunakan untuk mengatasi radang amandel. Sama seperti obat antibiotik di atas, azithromycin bekerja dengan membunuh bakteri penyebab infeksi amandel. Obat ini juga tidak bisa digunakan sembarangan dan harus berdasarkan resep dari dokter.
Meski jarang, azithromycin bisa menimbulkan efek samping, seperti diare, sakit kepala, atau penurunan kualitas indera perasa.
6. Dexamethasone
Obat amandel di apotek lainnya yang tersedia adalah dexamethasone. Obat ini tergolong obat kortikosteroid yang memerlukan resep dari dokter dan berfungsi untuk meredakan nyeri tenggorokan dan kesulitan menelan.
Namun, obat ini tidak mengurangi kekambuhan gejala dan tidak mampu menggantikan fungsi antibiotik bila radang amandel disebabkan oleh bakteri. Meski umumnya aman, obat ini dapat menyebabkan beberapa efek samping ringan, seperti mual, muntah, nyeri perut, atau diare.
Pada intinya, radang amandel akibat infeksi bakteri membutuhkan obat antibiotik resep dari dokter. Namun, apabila radang amandel disebabkan oleh infeksi virus, obat pereda nyeri dan demam umumnya sudah cukup untuk membantu proses penyembuhan.
Selama masa pemulihan dengan obat amandel di apotek, Anda juga disarankan untuk menerapkan beberapa cara sederhana untuk meredakan keluhan radang amandel, seperti:
- Tidur dan istirahat yang cukup.
- Minum air putih setidaknya 8 gelas setiap hari.
- Jangan merokok dan hindari asap rokok.
- Hindari makanan dan minuman yang asam dan pedas.
- Konsumsi makanan lunak yang mudah dikunyah dan ditelan.
- Konsumsi minuman hangat, seperti air rebusan jahe.
- Kumur dengan air garam hangat.
Biasanya, radang amandel sembuh dalam waktu sekitar 3–4 hari. Namun, jika Anda telah mengonsumsi obat amandel di apotek tetapi radang amandel tidak kunjung membaik atau mengalami infeksi yang berulang-ulang, sebaiknya periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang sesuai.
Dokter akan menganjurkan operasi amandel apabila gejala radang amandel sudah berat, misalnya amandel bengkak sampai penderitanya sulit bernapas, ada nanah di area amandel, atau perdarahan yang tidak berhenti pada tonsil.