Onani sebenarnya normal dilakukan untuk menyalurkan hasrat seksual. Namun, cara berhenti onani yang benar perlu diterapkan jika aktivitas itu cenderung dilakukan secara berlebihan atau mengarah pada kecanduan.
Tanpa hadirnya pasangan secara langsung, seseorang masih bisa mendapatkan kepuasan seksual secara mandiri dengan melakukan onani atau masturbasi. Aktivitas ini melibatkan penggunaan tangan, jari, atau sex toys dan benda lainnya untuk merangsang alat kelamin atau area sensitif di tubuh demi mencapai klimaks.
Onani tergolong aman dilakukan kok, bahkan memainkan peran penting dalam perkembangan organ seksual. Belum lagi, ada banyak manfaat onani bagi kesehatan, mulai dari memperbaiki mood, mengurangi stres, membuat tidur lebih nyenyak, mencegah kecemasan, hingga meningkatkan rasa percaya diri.
Kenali Cara Berhenti Onani yang Tepat
Meski aman dan memiliki banyak manfaat, terlalu sering melakukan onani dapat menyebabkan kecanduan, lho. Kecanduan onani bisa dibilang merupakan perilaku seksual kompulsif atau hiperseksual. Imbasnya, seseorang mungkin akan sulit untuk bersosialisasi, bekerja, atau belajar dengan normal.
Berikut ini adalah beberapa tanda seseorang sudah kecanduan onani, sehingga perlu menerapkan cara berhenti onani:
- Terlalu banyak waktu terbuang hanya untuk melakukan onani
- Tidak mau melakukan aktivitas harian atau kewajiban
- Memilih melakukan onani daripada berhubungan seksual dengan pasangan
- Renggangnya hubungan dengan pasangan
- Menurunnya tingkat kepuasan seksual yang dilakukan secara langsung
- Berani melakukan onani di tempat umum, seperti toilet umum
- Melakukan onani terus menerus meski tidak terangsang secara seksual
- Merasa bersalah dengan diri sendiri setelah melakukan onani
Jika kamu atau orang terdekat menunjukkan tanda-tanda kecanduan onani seperti di atas, itu artinya harus melakukan cara berhenti onani. Inilah beberapa langkah yang bisa dilakukan supaya berhenti onani:
1. Kenali pemicu onani
Sebelum mengetahui lebih jauh cara berhenti onani, kenali dulu hal apa saja yang bisa memicu seseorang melakukan onani. Apakah kamu melakukan onani saat merasa kesepian, stres, atau sedang bosan?
Jika merasa kesepian, cobalah menghubungi teman dekatmu untuk menghabiskan waktu bersama, bisa dengan makan atau pergi menonton.
2. Hentikan membaca atau menonton konten pornografi
Bacaan atau tontonan yang berisi pornografi bisa meningkatkan rangsangan seksual. Makanya, banyak yang melakukan onani setelah menonton film atau membaca buku erotis. Selain itu, banyak juga yang mengalami kecanduan akan pornografi, masturbasi, dan onani secara bersamaan (kecanduan PMO).
Nah, sebagai cara berhenti onani, jauhkan diri dari media yang berisi konten pornografi, termasuk memblokir semua perangkat yang dapat mengakses konten tersebut.
3. Batasi waktu me time
Me time sebenarnya punya banyak manfaat. Akan tetapi, jika kamu sedang berusaha untuk berhenti onani, waktu untuk diri sendiri sebaiknya dibatasi dulu. Soalnya, makin lama kamu menghabiskan waktu seorang diri, dorongan untuk kembali melakukan onani bisa jadi makin besar.
Bukan berarti menghapuskan me time ya, tetapi alokasikan lebih banyak waktu untuk bergabung bersama teman atau mengunjungi pusat keramaian. Misalnya, kalau biasanya menonton film atau pertandingan olahraga sendirian di kamar, kini panggillah teman-teman terdekat untuk menyaksikannya bersama-sama.
4. Temukan hobi baru
Melakukan hobi atau aktivitas menyenangkan menjadi salah satu cara agar kamu tetap sibuk. Dengan kesibukan yang padat, kamu tentunya tidak akan punya waktu atau kesempatan untuk melakukan onani. Selain itu, melakukan hobi dapat memberi kepuasan tersendiri, sehingga kamu tak lagi bergantung pada kepuasan dari onani.
Menemukan hobi baru tidak sulit, kok. Saat ini, informasi mengenai aktivitas menarik banyak berseliweran di media sosial. Kamu bisa menentukan hobi apa menurutmu mengasyikkan, misalnya membaca buku, merajut, bercocok tanam, melukis, atau jalan-jalan.
5. Rutin berolahraga
Sering onani karena stres? Cobalah mulai rutin berolahraga, bisa secara mandiri ataupun mengunjungi pusat kebugaran. Latihan fisik yang dilakukan secara teratur mampu meningkatkan produksi endorfin dalam tubuh, yang mana hormon ini berperan sebagai pereda stres.
Tidak masalah jika kamu hanya berolahraga ringan, seperti joging, yoga, atau jalan kaki, asal dilakukan secara konsisten. Dengan begitu, tak hanya stres yang berkurang, waktu senggangmu juga akan berkurang sehingga kesempatan melakukan onani semakin kecil.
6. Dengarkan musik
Mendengarkan musik juga mampu meredakan stres, sehingga kamu tak perlu lagi melakukan onani saat stres muncul. Selain itu, alunan melodi dari lagu yang kamu dengarkan juga diyakini dapat memperbaiki mood, membuat tidur lebih nyenyak, bahkan mengurangi depresi.
Kalau tidurmu nyenyak, kamu pasti tak akan terganggu dengan fantasi-fantasi liar yang mendorong diri untuk melakukan onani.
7. Selalu berdoa dan beribadah
Doa dan ibadah dapat menjadi “pagar” dan “rem” yang mencegahmu tenggelam dalam pikiran kotor. Selain itu, berdoa dan beribadah juga membuatmu lebih tenang dan meningkatkan kepuasan diri. Saat kepuasan diri meningkat, keinginan untuk onani perlahan akan sirna dan kamu bisa lepas dari kecanduan.
Menerapkan cara berhenti onani adalah proses yang tidak sebentar. Mungkin kamu butuh waktu berbulan-bulan atau bertahun-tahun, sampai akhirnya bisa lepas dari kecanduan onani. Makanya, kesabaran ekstra dan tekad yang kuat menjadi kunci penting bila kamu ingin berhenti onani.
Namun, apabila berbagai cara berhenti onani di atas tetap tidak mampu menghentikan kecanduan ini, jangan ragu untuk meminta bantuan psikolog atau psikiater, ya.
Nantinya, psikolog atau psikiater akan membantumu menentukan pemicu utama kamu melakukan onani, sekaligus merancang strategi untuk mengurangi kecanduan ini sedikit demi sedikit.