Ciri-ciri janin masuk panggul bisa diketahui melalui beberapa keluhan yang dirasakan pada akhir kehamilan trimester ketiga. Janin masuk panggul merupakah salah satu tanda bayi siap untuk lahir, meskipun kondisi ini bukan tanda persalinan. Posisi janin ini juga akan menentukan metode persalinan sehingga ciri-ciri janin masuk panggul perlu diketahui.
Ketika kehamilan memasuki trimester ketiga, Bumil mungkin akan merasakan beberapa perubahan fisik yang merupakan upaya tubuh dalam mempersiapkan persalinan. Nah, beberapa minggu sebelum waktu persalinan, janin akan mulai masuk panggul ibu untuk memosisikan dirinya di jalan lahir.
Selain lewat pemeriksaan fisik dan USG, ciri-ciri janin masuk panggul bisa Bumil ketahui dengan cara sederhana. Tanda ini akan membantu Bumil memantau kesehatan janin, terutama posisi janin yang perlu diwaspadai, seperti sungsang atau lintang. Jadi, Bumil bisa menyiapkan persalinan yang aman.
Beragam Ciri-Ciri Janin Masuk Panggul
Janin yang berat badannya makin bertambah akan makin turun posisinya hingga masuk ke panggul. Bagian janin yang masuk ke panggul adalah kepala karena merupakan anggota tubuh janin yang terbesar dan terberat.
Janin masuk panggul biasanya terjadi menjelang waktu persalinan atau sekitar usia kehamilan 32–36 minggu. Namun, ada beberapa faktor yang memengaruhi masuknya janin dalam panggul, antara lain lebar tulang panggul ibu, besar kepala janin, letak plasenta, serta volume cairan ketuban. Oleh karena itu, usia kehamilan saat janin masuk panggul ini bisa berbeda-beda pada ibu hamil.
Meski begitu, Bumil bisa mengenali ciri-ciri janin masuk panggul, seperti berikut:
1. Perut bumil tampak turun
Seiring masuknya janin ke dalam panggul, perut Bumil yang membesar biasanya akan tampak turun atau lebih rendah. Ciri-ciri janin masuk panggul ini juga bisa diketahui dari pemeriksaan tinggi bagian atas rahim (tinggi fundus uteri) yang lebih rendah dari sebelumnya.
2. Bisa bernapas lebih lega
Jika sebelumnya Bumil merasa sesak napas seiring dengan pertambahan berat janin dan ukuran perut, Bumil akan bisa bernapas lebih lega saat janin sudah masuk panggul. Ciri-ciri janin masuk panggul ini terjadi karena janin sudah tidak menekan diafragma atau dada Bumil. Jadi, Bumil pun bisa lebih leluasa saat bernapas.
3. Tidak lagi heartburn
Beberapa ibu hamil mengalami heartburn seiring pertambahan berat badan janin. Nah, saat janin sudah masuk panggul, Bumil biasanya tidak lagi mengeluhkan heartburn saat hamil. Hal ini terjadi karena posisi rahim tidak lagi menekan lambung Bumil. Bahkan, Bumil bisa makan lebih banyak karena ada ruang lebih besar di lambung setelah janin masuk panggul.
4. Sering buang air kecil
Janin yang sudah masuk panggul akan menekan kandung kemih. Inilah sebabnya Bumil akan lebih sering buang air kecil pada trimester tiga, yang juga merupakan salah satu ciri-ciri janin masuk panggul yang khas.
Tekanan berlebih pada kandung kemih karena janin sudah masuk panggul terkadang bisa membuat Bumil mengeluarkan sedikit urine saat batuk, bersin, atau tertawa.
5. Nyeri punggung bawah
Nyeri punggung memang jadi salah satu keluhan di kehamilan trimester ketiga yang sering terjadi. Hal ini terjadi karena adanya tambahan tekanan pada otot dan sendi punggung bawah sebagai ciri-ciri janin masuk panggul. Selain nyeri punggung bawah, Bumil juga bisa merasa kurang nyaman saat berjalan.
6. Gerakan janin ada di sekitar pusar
Ciri-ciri janin masuk panggul berikutnya bisa Bumil kenali lewat gerakan janin yang terasa di sekitar pusar. Gerakan janin ini juga menjadi tanda di mana posisi kakinya berada.
7. Muncul keputihan
Janin yang sudah masuk panggul akan menekan serviks. Tekanan inilah yang menyebabkan Bumil mengalami keputihan.
Perubahan ini merupakan hal yang wajar sebagai salah satu bentuk persiapan jalan lahir bagi janin. Meski begitu, keputihan yang merupakan ciri-ciri janin masuk panggul umumnya tidak banyak dan tidak disertai dengan keluarnya cairan ketuban.
Cara Merangsang agar Janin Masuk Panggul
Sebelum usia kehamilan 30 minggu, janin sebenarnya masih bisa bergerak bebas untuk memosisikan dirinya pada jalan lahir, yaitu kepala di bagian bawah rahim. Posisi kepala janin masuk panggul merupakan posisi persalinan normal yang ideal. Namun, tidak menutup kemungkinan persalinan normal tetap bisa dilakukan meski kepala janin tidak berada dalam posisi tersebut.
Bumil tidak perlu panik bila posisi kepala janin belum masuk panggul pada trimester tiga. Berikut ini adalah beberapa cara memperbaiki posisi janin yang bisa Bumil lakukan:
- Posisikan tubuh Bumil dalam posisi telentang dengan kedua lutut ditekuk dan telapak kaki menapak, lalu angkat panggul secara perlahan dan tahan posisi ini selama 10–15 menit. Posisi ini bertujuan untuk merangsang janin bergerak dan mengubah posisi
- Posisikan tubuh Bumil seperti sedang bersujud dengan kedua lengan lurus ke depan sejauh mungkin. Tahan posisi ini selama 10–15 menit dan gerakkan pinggul dengan lembut dari depan ke belakang. Tujuannya adalah untuk memberi ruang di panggul bagian atas agar janin berubah posisi.
- Lakukan stimulasi janin dengan cara menempelkan headphone dengan volume rendah pada perut bagian bawah. Janin dapat merespons suara sehingga cara ini diharapkan dapat menuntunnya untuk bergerak dan berada di posisi yang benar.
- Mendapatkan external cephalic version (ECV) oleh dokter untuk memosisikan janin agar kepalanya berada di bawah dan kemudian bisa masuk panggul.
Bila janin tetap sungsang atau belum ada ciri-ciri janin masuk panggul hingga usia kehamilan lebih dari 36 minggu atau ketika sudah muncul tanda-tanda persalinan, Bumil sebaiknya berkonsultasi dengan dokter.
Umumnya, dokter akan melakukan upaya untuk mengubah posisi janin hingga memberikan saran mengenai metode persalinan yang sesuai, termasuk caesar, yang dinilai lebih aman bila janin berada dalam posisi sungsang.