Ciri-ciri pubertas perempuan normalnya muncul pada usia 8–13 tahun. Masa pubertas ini ditandai dengan beberapa perubahan yang terjadi secara bertahap, baik pada fisik maupun emosional, seperti mulai tumbuhnya payudara, tumbuh rambut di kemaluan, hingga perubahan suasana hati yang cepat.
Pubertas adalah masa peralihan dari fase anak menuju dewasa, atau sering juga dikenal dengan istilah remaja. Ciri-ciri pubertas perempuan bisa berbeda-beda. Ada remaja perempuan yang lebih dulu mengalami pertambahan tinggi dan berat badan, tetapi ada juga yang mengalami pertumbuhan rambut di beberapa area sensitif, seperti ketiak dan kemaluan.
Tidak hanya itu, waktu kemunculan ciri-ciri pubertas di setiap perempuan pun bisa berbeda-beda, ada yang cepat dan ada yang lambat. Beberapa faktor yang bisa memengaruhinya adalah berat badan yang kurang atau justru berlebihan, genetik atau bawaan dari orang tua, hingga kondisi kesehatan khusus yang berkaitan dengan perubahan hormonal.
Ciri-Ciri Pubertas Perempuan
Perubahan selama masa pubertas pada anak perempuan memiliki tanda yang khas. Berikut ini adalah ciri-ciri pubertas perempuan yang perlu diketahui:
1. Tumbuh payudara
Tumbuhnya payudara menjadi salah satu ciri pubertas perempuan yang mudah dilihat. Pertumbuhan payudara selama masa pubertas terjadi karena peningkatan hormon estrogen.
Payudara biasanya akan mulai tumbuh dalam waktu 2–3 tahun sebelum menstruasi pertama dimulai. Proses pertumbuhan payudara terjadi secara bertahap, dimulai dari munculnya benjolan kecil di bawah puting yang bertekstur lembut, tetapi sedikit padat.
Lalu, areola atau bagian berwarna cokelat di sekeliling puting juga akan melebar dan makin gelap. Kemudian, seluruh bagian payudara akan makin membesar.
Perubahan pada payudara ini bertujuan untuk mempersiapkan kelenjar dan saluran ASI dalam menjalankan fungsinya ketika dewasa nanti. Ukuran payudara kiri dan kanan pun bisa berbeda dan hal ini tergolong normal.
2. Tumbuh rambut di daerah kemaluan atau ketiak
Pertumbuhan rambut halus di area kemaluan ataupun ketiak merupakan ciri pubertas yang cukup khas. Rambut yang tumbuh biasanya halus, lurus, dan tipis. Lalu, seiring dengan pertambahan usia, rambut akan berubah menjadi kasar dan keriting.
3. Bau badan
Pertumbuhan rambut di ketiak juga akan diiringi dengan peningkatan produksi keringat di area ketiak. Hal ini berhubungan dengan perubahan hormonal yang terjadi selama fase ini.
Jika kebersihan tubuh tidak terjaga dengan baik, bau badan bisa muncul akibat keringat berlebih yang bercampur dengan bakteri.
4. Timbul jerawat
Peningkatan hormon pada masa pubertas akan membuat kerja kelenjar sebum makin aktif sehingga produksi minyak di kulit juga ikut bertambah. Peningkatan jumlah minyak yang disertai dengan penumpukan debu dan sel kulit mati bisa menyumbat pori-pori sehingga muncul komedo.
Jika sumbatan pori-pori ini kemudian meradang dan terinfeksi, jerawat pun akan muncul. Jumlah dan tingkat keparahan jerawat yang muncul sebagai ciri pubertas bisa berbeda-beda dan dipengaruhi oleh kebersihan dan keturunan.
5. Pertumbuhan fisik yang cepat (growth spurt)
Ciri pubertas pada perempuan berikutnya adalah pertumbuhan berat badan dan tinggi badan yang cepat (growth spurt).
seiring dengan perubahan hormon di dalam tubuh remaja perempuan.
6. Menstruasi pertama (menarche)
Menarche atau menstruasi pertama menjadi ciri pubertas pada perempuan yang bisanya terjadi di usia 12 tahun. Pada 1–2 tahun pertama, menstruasi biasanya bisa berlangsung tidak teratur.
Namun, 6–12 bulan sebelum menstruasi pertama terjadi, remaja perempuan bisa mengalami keputihan yang tidak berbau. Cairan yang keluar pertama kali tampak bening atau berwarna keputihan.
7. Perubahan suasana hati yang cepat
Pernah melihat remaja perempuan yang mudah sedih atau tersinggung, tetapi sesaat kemudian bisa terlihat ceria dan bersemangat? Nah, perubahan suasana hati yang cepat ini juga merupakan ciri pubertas perempuan.
Perubahan emosi yang cepat dan tiba-tiba ini terjadi akibat peningkatan hormon estrogen dan progesteron, serta perkembangan bagian otak yang memengaruhi suasana hati. Umumnya, emosi akan semakin stabil seiring dengan pertambahan usianya.
Menyikapi Pubertas Anak Perempuan
Jika ciri-ciri pubertas perempuan di atas sudah mulai terlihat pada remaja di sekitar Anda, pastikan untuk memberi dukungan kepadanya. Hal ini karena di awal masa pubertas, anak mungkin merasa bingung dan tidak menyukai perubahan yang dialaminya.
Nah, di sinilah peran orang terdekat, termasuk orang tua atau saudara yang lebih tua, untuk bisa lebih memahami perasaan anak perempuan dan memberikan pengertian bahwa masa pubertas adalah hal normal yang terjadi saat seseorang beranjak dewasa.
Jangan lupa juga untuk memberi tahu dan mengajarkan kebersihan diri pada anak, misalnya dengan mulai menggunakan deodoran atau antiperspiran untuk mengurangi bau badan, rajin mandi, dan rutin mengganti pakaian dalam serta pembalut saat menstruasi.
Meskipun masa pubertas bisa terjadi berbeda-beda pada setiap anak, Anda perlu waspada apabila ciri-ciri pubertas perempuan muncul terlalu cepat, misalnya sebelum usianya 8 tahun atau tidak muncul sama sekali, bahkan setelah usia 15 tahun.
Jika demikian, bawa anak perempuan ke dokter untuk menjalani pemeriksaan dan konsultasi supaya bisa diberikan penanganan yang tepat sesuai dengan kondisinya.