Efek samping laser wajah bisa berupa kulit kemerahan atau bahkan terbentuknya jaringan parut. Namun, munculnya efek samping ini bisa berbeda pada setiap orang, tergantung kondisi kulit dan seberapa dalam cahaya laser menembus lapisan kulit.
Laser wajah adalah metode perawatan kulit yang memanfaatkan gelombang cahaya untuk mengangkat sel kulit mati dan merangsang produksi kolagen. Dengan begitu, kulit wajah terasa mulus dan terlihat lebih awet muda, bersih, serta cerah.
Akan tetapi, ada sejumlah efek samping samping laser wajah yang dapat muncul sehingga Anda perlu lebih hati-hati sebelum memutuskan untuk melakukan perawatan ini. Selain itu, pastikan prosedur laser wajah dilakukan oleh dokter kulit atau dokter kecantikan yang kompeten.
Efek Samping Laser Wajah
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, efek samping laser wajah bisa berbeda pada setiap orang. Berikut ini adalah beberapa efek samping yang dapat muncul:
1. Kulit kemerahan
Salah satu efek samping laser wajah yang sering muncul adalah kulit kemerahan. Efek samping ini terkadang disertai keluhan lain, seperti kulit terasa gatal atau seperti terbakar.
Namun, Anda tidak perlu khawatir berlebih, karena efek samping ini umumnya berlangsung selama beberapa hari saja. Dokter pun akan memberikan perawatan tambahan, seperti obat oles, untuk meredakan keluhan ini.
2. Pembengkakan pada kulit
Area kulit yang mendapatkan paparan sinar laser juga bisa mengalami pembengkakan. Untuk mengatasi efek samping ini, Anda dapat mengompresnya dengan kompres dingin atau mengoleskan krim kortikosteroid yang diresepkan oleh dokter.
3. Kulit kering dan terkelupas
Setelah 5–7 hari laser wajah selesai dilakukan, kulit akan mengering dan mengelupas. Efek samping laser wajah ini akan mereda secara bertahap dalam kurun waktu 2–3 bulan.
4. Perubahan warna kulit
Perubahan warna kulit mungkin terjadi setelah prosedur laser wajah dilakukan. Kulit bisa menjadi lebih gelap (hiperpigmentasi) atau lebih cerah (hipopigmentasi). Kondisi ini lebih sering dialami oleh orang berkulit gelap.
5. Jaringan parut
Laser wajah bisa menyebabkan terbentuknya jaringan parut atau bekas luka yang dapat berupa benjolan atau bopeng. Efek samping laser wajah ini lebih umum terjadi pada jenis laser ablatif, yaitu laser yang mengangkat permukaan kulit, seperti laser CO2 dan IPL.
6. Milia
Setelah laser wajah dilakukan, dokter akan meresepkan krim untuk menenangkan kulit dan meredakan iritasi. Krim ini mengandung kortikosteroid yang hanya perlu dioles tipis saja pada kulit.
Namun, benjolan kecil berwarna putih seperti jerawat atau milia dapat muncul akibat penggunaan krim yang terlalu tebal.
7. Infeksi
Laser wajah dapat memberikan efek samping berupa infeksi bakteri, virus, atau jamur. Bahkan, orang yang pernah terkena herpes kulit rentan mengalaminya kembali setelah menjalani tindakan laser wajah, khususnya di area sekitar mulut.
Untuk meminimalkan munculnya efek samping laser wajah, konsultasikan ke dokter terkait kondisi medis atau penyakit yang pernah dan sedang Anda alami, termasuk obat yang sedang dikonsumsi. Pasalnya, tidak semua orang dapat menjalani tindakan laser wajah.
Berikut ini adalah beberapa kondisi yang membuat tindakan laser wajah sebaiknya tidak dilakukan:
- Kondisi tubuh sedang tidak fit atau sakit
- Penggunaan obat tertentu, seperti isotretinoin, dalam 6 bulan terakhir
- Rentan atau pernah terkena herpes
- Hamil atau menyusui
- Pernah menderita penyakit autoimun
- Punya bekas luka keloid
Untuk mengurangi risiko munculnya efek samping yang tidak diinginkan, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter. Jangan ragu bertanya mengenai manfaat, prosedur, dan efek samping laser wajah, serta perawatan apa saja yang perlu dilakukan setelah laser wajah dilakukan agar hasilnya bisa memuaskan.