Ada banyak mitos tentang keguguran yang beredar di masyarakat dan sering kali dianggap benar. Padahal, belum tentu semua mitos keguguran tersebut didukung oleh fakta ilmiah, lho. Yuk, cari tahu faktanya di artikel ini.
Mitos tentang keguguran mungkin membuat sebagian ibu hamil merasa khawatir atau bahkan takut untuk mencoba hamil lagi. Nah, dengan mengetahui sebanyak mungkin fakta tentang keguguran, diharapkan para ibu bisa lebih tenang dalam menghadapi kehamilan.
Berbagai Mitos tentang Keguguran
Mitos keguguran membuat para ibu hamil atau ibu yang sedang mempersiapkan kehamilan jadi kepikiran. Ini tentunya tidak baik untuk kesehatan mental. Selain itu, tekanan batin juga bisa berpengaruh pada kesehatan janin.
Contohnya, terdapat mitos bahwa menyebarkan berita kehamilan pada trimester pertama akan menyebabkan keguguran. Hal ini dapat membuat ibu yang sedang hamil muda jadi dipenuhi kecemasan. Padahal, justru pada masa inilah ibu hamil perlu mendapat dukungan penuh.
Berikut ini adalah beberapa mitos lain tentang keguguran beserta faktanya:
1. Keguguran tidak dapat dicegah
Memang ada beberapa penyebab keguguran yang berada di luar kendali ibu hamil. Akan tetapi, sebenarnya ada banyak hal yang bisa Bumil lakukan untuk mengurangi risiko keguguran, misalnya dengan berhenti merokok. Faktanya, risiko keguguran pada wanita yang merokok saat hamil akan lebih tinggi.
2. Kalau pernah keguguran, pasti akan keguguran lagi
Bagi ibu yang pernah keguguran 1 kali, kemungkinan untuk keguguran lagi tidak jadi lebih besar dari sebelumnya. Namun, risiko keguguran memang akan sedikit meningkat setelah 2 kali keguguran. Tenang saja, Bumil tidak perlu panik berlebihan. Dengan pendampingan dokter yang tepat, Bumil tetap punya peluang untuk hamil normal dan lancar, kok. Jadi, jangan patah semangat ya, Bun.
3. Keguguran disebabkan oleh stres
Meski banyak penelitian yang menunjukkan bahwa stres berkaitan dengan keguguran, sebetulnya kaitan antara faktor psikologis ini dengan keguguran masih belum diketahui dengan jelas. Memang, sebagian ibu hamil yang stres lebih berisiko untuk keguguran, tetapi ada juga kok yang bisa hamil dengan normal meski tengah dilanda stres.
Selain itu, ada fakta lain yang juga menarik untuk diketahui. Bukan cuman stres, penyebab keguguran yang paling umum terjadi justru adalah kelainan genetik, yang menyebabkan janin tidak berkembang secara normal.
4. Perdarahan dan bercak darah saat hamil menandakan keguguran
Ketika mengalami perdarahan atau bercak darah saat hamil, jangan langsung panik dan menganggap bahwa hal itu adalah tanda keguguran, ya. Faktanya, mengalami perdarahan saat hamil adalah hal yang normal, terutama pada trimester pertama.
Kondisi ini bahkan dialami oleh sebagian ibu hamil dan bukan menandakan kehamilan tidak sehat, kok. Selain itu, perlu Bumil ketahui bahwa tidak semua keguguran mengalami perdarahan. Tanda dan keluhan keguguran bisa bervariasi pada tiap jenis keguguran.
5. Sakit selama kehamilan dapat menyebabkan keguguran
Penyakit biasa, seperti flu hingga sakit perut, umumnya tidak akan membahayakan bayi. Meski begitu, beberapa jenis infeksi tertentu memang dapat meningkatkan risiko keguguran, misalnya Rubella dan toksoplasmosis.
Oleh karena itu, agar kandungan Bumil tetap kuat, penting untuk menjaga daya tahan tubuh tetap kuat dengan mencukupi asupan gizi, tidur yang cukup, dan minum suplemen kehamilan secara rutin, ya.
6. Keguguran adalah hal yang jarang terjadi
Ini merupakan mitos yang bisa membuat ibu hamil kurang berhati-hati. Faktanya, Bumil tetap perlu menjaga kondisi kehamilan dengan baik. Pasalnya, keguguran termasuk dalam komplikasi kehamilan yang bisa dialami oleh sekitar 10–20% ibu hamil.
7. Keguguran pasti disebabkan oleh kesalahan ibu
Faktanya, keguguran hampir tidak pernah terjadi karena sesuatu yang ibu lakukan atau tidak lakukan. Keguguran umumnya terjadi karena kelainan genetik, yaitu sesuatu yang sama sekali berada di luar kendali ibu.
Hal ini penting untuk ditekankan, sebab ibu yang mengalami keguguran sering merasa bersalah dan bertanya-tanya tentang apa yang telah mereka lakukan hingga menyebabkan keguguran. Ibu yang mengalami keguguran perlu mendapat semangat dan dukungan, bukan justru disalahkan.
Dengan mengetahui fakta tentang keguguran, diharapkan Bumil tidak lagi mudah percaya dengan mitos yang banyak beredar dan keguguran menjadi hal yang lebih dipahami.
Selain itu, sebelum memercayai suatu informasi atau mitos tentang keguguran, cek dulu kebenarannya dari sisi medis. Jika perlu, tanyakan hal tersebut melalui Chat Bersama Dokter untuk memastikannya.