Obat diare kucing ada beragam, mulai dari yang bisa diberikan di rumah hingga yang diresepkan oleh dokter hewan. Obat ini biasanya cukup aman digunakan untuk membantu mempercepat proses penyembuhan diare pada kucing sehingga ia bisa kembali pulih dan sehat.
Diare merupakan salah satu gangguan pencernaan yang paling sering terjadi pada manusia maupun pada hewan, seperti kucing dan anjing. Saat mengalami diare, tekstur tinja kucing akan terlihat encer atau mencret dan ia pun biasanya akan lemas karena kehilangan cairan tubuh.
Diare pada kucing umumnya disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, atau parasit. Namun, kondisi ini juga dapat terjadi karena beberapa penyebab lain, seperti perubahan pola makan, keracunan, hingga penyakit saluran cerna, seperti radang usus besar.
Pilihan Obat Diare Kucing yang Ampuh dan Aman
Untuk membantu meredakan diare pada kucing, obat diare kucing dapat digunakan. Nah, di bawah ini adalah daftar pilihan obat diare kucing yang ampuh dan aman untuk diberikan pada kucing kesayanganmu:
1. Cairan rehidrasi oral
Diare pada kucing biasanya bisa sembuh sendiri dalam waktu beberapa hari. Namun, untuk mencegahnya dari dehidrasi sekaligus mempercepat kesembuhannya, kamu bisa memberikan kucingmu minum cairan rehidrasi oral, seperti Oralit, Pedialyte, air kelapa, atau teh jahe, setiap kali ia muntah atau mencret.
Dosis pemberiannya adalah sekitar 1–2 cangkir setiap kali kucingmu mencret atau muntah.
2. Kaolin-pektin
Obat diare ini bisa digunakan oleh manusia dan juga hewan, seperti kucing. Obat diare kucing ini tersedia dalam bentuk sirop dan tablet, serta bisa dicampurkan dengan makanan basah kucing.
Berbeda dengan obat diare kucing lainnya, kaolin-pektin umumnya lebih aman dan jarang menimbulkan efek samping apa pun pada kucing. Namun, penggunaan obat ini umumnya hanya ditujukan untuk diare pada kucing akibat keracunan atau perubahan pola makan, bukan untuk diare akibat infeksi seperti panleukopenia.
3. Loperamide
Loperamide adalah obat antidiare yang bekerja dengan cara mengurangi pergerakan usus sehingga diare bisa membaik. Obat ini tersedia dalam bentuk tablet, kapsul, atau cairan, dan biasanya dapat dibeli tanpa resep dokter hewan.
Meski begitu, kamu tetap dianjurkan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter hewan sebelum menggunakan loperamide untuk mengobati kucingmu yang diare. Hal ini bertujuan agar kucingmu terhindar dari efek samping loperamide, seperti mengantuk, mual muntah, lesu, dan lebih banyak tidur seharian.
4. Probiotik
Salah satu penyebab diare pada kucing adalah masuknya bakteri atau kuman jahat ke dalam saluran pencernaannya. Untuk mengatasi kondisi ini, kamu bisa memberikan kucing kesayanganmu probiotik dari makanan, minuman atau suplemen yang mengandung probiotik.
Beberapa jenis makanan atau minuman yang banyak mengandung probiotik adalah tempe, yoghurt, dan kefir. Probiotik merupakan bakteri baik yang dapat melindungi saluran pencernaan dan melawan kuman jahat sehingga bermanfaat sebagai obat diare kucing.
5. Antibiotik
Diare pada kucing yang terjadi karena infeksi bakteri di saluran pencernaan bisa diobati dengan pemberian antibiotik, seperti metronidazole dan tylosine. Tak hanya membasmi bakteri, metronidazole juga bisa membasmi parasit yang menyebabkan kucing mengalami diare.
Obat kucing diare yang satu ini tersedia dalam bentuk sirup, tablet, dan kapsul, serta harus dikonsumsi sesuai dengan anjuran dan resep dokter hewan. Terkadang, pemberian antibiotik bisa menimbulkan efek samping, seperti mual, muntah, dan kurang nafsu makan pada kucing.
6. Sulfasalazine
Apabila diare yang dialami oleh kucingmu disebabkan oleh radang usus besar, sulfasalazine bisa menjadi pilihan obat diare kucing yang bisa kamu berikan. Namun, obat ini harus digunakan dengan hati-hati jika kucingmu sedang hamil atau menyusui.
Hampir sama dengan obat diare kucing lainnya, sulfasalazine bisa menimbulkan beberapa efek samping pada kucingmu, seperti muntah dan penurunan nafsu makan, apabila tidak diberikan sesuai dengan anjuran dokter hewan.
Jika kucingmu tidak bisa mengonsumsi sulfasalazine, dokter hewan mungkin akan mengombinasikan obat ini dengan obat jenis lain agar diare yang dialami oleh kucingmu cepat sembuh.
7. Propantheline bromide
Propantheline bromide merupakan salah satu jenis obat diare kucing yang memiliki efek mirip dengan loperamide. Obat diare kucing ini bekerja dengan cara mengurangi pergerakan usus sehingga diare pada kucing bisa membaik.
Selain untuk mengobati diare, obat ini juga bisa digunakan untuk mengatasi iritasi lambung dan mengurangi produksi asam lambung.
Propantheline bromide tersedia dalam bentuk tablet dan cairan. Penggunaannya bisa disesuaikan dengan kondisi kucingmu atau sesuai anjuran dokter hewan. Umumnya obat diare kucing ini hanya digunakan untuk jangka pendek atau hanya untuk beberapa hari saja.
Itulah ragam obat diare kucing yang bisa dijadikan pilihan. Selain obat-obatan, kamu juga bisa perlu memberikan perawatan tambahan lain saat kucingmu mengalami diare, termasuk dengan memberikannya makanan dan minuman yang dapat mempercepat pemulihan saat diare.
Hal tersebut bertujuan agar kucingmu terhindar dari gangguan kesehatan lain yang dapat muncul akibat diare, salah satunya dehidrasi.
Apabila diare pada kucingmu tidak kunjung sembuh, sebaiknya segera bawa kucingmu ke dokter hewan, terlebih jika diare pada kucing bercampur darah atau lendir dan berwarna kuning.
Dokter hewan akan memberikan obat dan penanganan yang tepat agar kucingmu bisa segera sembuh dari diare yang dideritanya.