Obat kaki bengkak dapat membantu mengurangi rasa tidak nyaman ketika kaki membengkak, seperti nyeri atau tidak seimbang saat berjalan. Obat-obat ini bisa digunakan untuk mengatasi kaki bengkak yang disebabkan oleh cedera maupun penyakit tertentu.
Kaki bengkak bisa disebabkan oleh beberapa kondisi, misalnya karena berjalan terlalu lama. Jika hanya disebabkan oleh aktivitas, kaki bengkak dapat membaik hanya dengan beristirahat.
Kaki bengkak juga bisa terjadi akibat cedera maupun penumpukan cairan di kaki. Jika terjadi akibat cedera, radang, atau penumpukan cairan, kaki bengkak perlu ditangani dengan obat yang sesuai dengan kondisi penyebabnya.
Pilihan Obat Kaki Bengkak yang Tersedia di Apotik
Obat kaki bengkak bekerja dengan cara mengatasi peradangan yang menyebabkan pembengkakan atau dengan mengurangi penumpukan cairan di kaki
Obat kaki bengkak ada yang bisa dibeli bebas dan ada juga yang hanya bisa didapatkan dengan resep dokter. Berikut adalah berbagai merek obat kaki bengkak yang ada di apotek:
Panadol
Panadol adalah obat kaki bengkak yang mengandung 500 mg paracetamol. Obat ini mampu meredakan nyeri pada kaki bengkak yang diakibatkan oleh cedera atau radang sendi.
Kandungan paracetamol di dalam obat ini mampu meredakan nyeri dengan cara memengaruhi pusat pengaturan nyeri di otak secara langsung.
Obat ini dijual bebas sehingga Anda tidak perlu memiliki resep dokter untuk membelinya. Panadol bisa diminum 3–4 kali sehari.
Uresix
Uresix adalah obat kaki bengkak yang mengandung furosemide. Obat ini mampu mengatasi kaki bengkak akibat penumpukan cairan di kaki. Kondisi ini bisa disebabkan oleh beberapa penyakit, seperti gagal jantung, penyakit ginjal, dan penyakit liver.
Uresix mengandung obat diuretik furosemide sebanyak 40 mg. Dalam meredakan kaki bengkak, obat ini bekerja dengan cara meningkatkan pengeluaran cairan tubuh melalui urine. Dengan begitu, penumpukan cairan di tubuh, termasuk di kaki, bisa berkurang.
Uresix hanya bisa dibeli dengan resep dokter. Biasanya, obat ini dikonsumsi 1 kali sehari.
Proris
Proris merupakan obat kaki bengkak dengan kandungan 200 mg ibuprofen. Obat ini bisa digunakan untuk mengatasi kaki bengkak akibat cedera atau radang sendi di kaki. Obat ini mampu meredakan peradangan yang menyebabkan bengkak dan nyeri.
Ibuprofen di dalam Proris bekerja dengan cara menghambat senyawa prostaglandin yang bisa memicu munculnya gejala peradangan
Proris merupakan obat bebas terbatas yang bisa Anda beli dengan atau tanpa resep dokter. Minumlah Proris 3–4 kali sehari. Obat ini hanya boleh digunakan maksimal 5 hari berturut-turut.
Co-Irvell
Co-Irvell dapat digunakan untuk gejala kaki bengkak yang juga disertai dengan hipertensi, misalnya pada penderita gagal jantung. Obat kaki bengkak ini merupakan kombinasi dari irbesartan dan hydrochlorothiazide.
Irbesartan merupakan obat anthipertensi, sedangkan hydrochlorothiazide tergolong obat diuretik. Hydrochlorothiazide bisa membuang cairan yang menumpuk di dalam tubuh melalui urine. Dengan begitu, kaki bengkak akibat penumpukan cairan bisa teratasi.
Ada dua varian Co-Irvell yang dibedakan dari jumlah kandungan obat di dalamnya, yaitu:
- Co-Irvell 150 mg, dengan kandungan 150 mg irbesartan dan 12,5 mg hydrochlorothiazide
- Co-Irvell 300 mg, yang mengandung 300 mg irbesartan dan 12,5 mg hydrochlorothiazide
Obat ini hanya boleh dikonsumsi jika diresepkan oleh dokter. Co-Irvell umumnya diminum 1 kali sehari.
Rodemol
Rodemol memiliki bahan aktif 500 mg paracetamol. Obat ini bisa digunakan untuk meredakan nyeri pada kaki yang bengkak akibat cedera atau radang sendi. Paracetamol dalam obat ini bekerja dengan cara memengaruhi secara langsung pusat pengaturan nyeri yang terdapat di otak.
Rodemol tergolong obat bebas sehingga Anda bisa membelinya tanpa resep dokter. Obat kaki bengkak ini bisa dikonsumsi 3–4 kali sehari.
Spirola
Spirola bermanfaat untuk meredakan kaki bengkak akibat penumpukan cairan pada penderita gagal jantung, sirosis hati, tekanan darah tinggi, atau gangguan fungsi ginjal. Obat kaki bengkak ini mengandung 25 mg spironolactone.
Spirola meredakan kaki bengkak dengan cara menghambat penyerapan garam dan air ke dalam tubuh. Dengan begitu, pembuangan cairan yang berlebih di dalam tubuh melalui urine bisa meningkat.
Spirola tergolong obat yang diresepkan oleh dokter. Dosis obat ini juga ditentukan oleh dokter berdasarkan kondisi dan respons pasien terhadap pengobatan.
Farsifen
Farsifen mengandung 200 mg ibuprofen. Obat ini mampu meredakan kaki bengkak akibat peradangan, contohnya karena cedera. Kandungan ibuprofen dalam obat kaki bengkak ini mampu meredakan gejala radang, seperti nyeri dan bengkak, dengan cara menghambat produksi senyawa pemicu peradangan itu sendiri.
Farsifen dijual sebagai obat bebas terbatas. Untuk mengatasi kaki bengkak, Anda bisa meminum obat ini 3–4 kali sehari. Gunakan obat ini tidak lebih dari 5 hari berturut-turut.
Beberapa obat di atas bisa dipilih sebagai obat kaki bengkak. Namun, perlu diingat bahwa kaki bengkak perlu diatasi sesuai dengan penyebabnya. Jika kaki bengkak belum jelas penyebabnya atau bukan disebabkan oleh cedera, Anda memerlukan pemeriksaan dokter terlebih dahulu.
Selain dengan obat, Anda juga bisa merendam kaki di air garam yang hangat dan memosisikan kaki lebih tinggi saat berbaring untuk meredakan kaki bengkak. Di samping itu, kurangi makanan dengan kadar garam yang tinggi, hindari berdiri atau duduk terlalu lama, dan gunakan kaos kaki kompresi.