Obat usus buntu merupakan solusi untuk mengatasi infeksi penyebab penyakit usus buntu dan meredakan gejalanya. Obat ini dibutuhkan untuk mencegah komplikasi penyakit usus buntu, sehingga kondisi ini bisa diatasi tanpa harus operasi.
Penyakit usus buntu atau apendisitis adalah peradangan pada usus buntu (apendiks) yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Faktor yang bisa meningkatkan risiko terjadinya infeksi pada usus buntu adalah penyumbatan rongga usus buntu akibat tinja yang mengeras atau pertumbuhan parasit.
Jika dibiarkan, penyakit usus buntu bisa menyebabkan komplikasi serius, seperti peritonitis, abses, hingga sepsis, sehingga penyakit ini harus dioperasi. Untuk mencegah hal tersebut, obat usus buntu perlu digunakan sejak awal gejala muncul.
Beragam Obat Usus Buntu yang di Apotik
Berikut adalah beberapa obat usus buntu pilihan yang bisa Anda dapatkan:
Trogyl Tablet
Trogyl Tablet mengandung 500 mg antibiotik metronidazole. Kandungan ini dapat membasmi bakteri penyebab infeksi usus buntu. Trogyl Tablet tidak bisa dibeli tanpa resep dokter.
Trogyl Tablet biasanya perlu dikombinasikan dengan antibiotik lain, seperti ciprofloxacin, agar dapat bekerja dengan lebih efektif. Dosis Trogyl Tablet sebagai obat usus buntu adalah 1 tablet tiap 8–12 jam. Obat ini harus dihabiskan meskipun gejala sudah hilang sebelum obat habis.
Ciprofloxacin Tablet Promed
Beli Ciprofloxacin Tablet Promed di Sini
Ciprofloxacin Tablet Promed adalah obat golongan antibiotik yang bisa membantu mengatasi berbagai penyakit akibat infeksi bakteri, termasuk penyakit usus buntu. Obat ini dapat dibeli dengan resep dokter.
Untuk meningkatkan efektivitasnya sebagai obat usus buntu, Ciprofloxacin Tablet Promed perlu digabungkan dengan obat yang mengandung metronidazole.
Dosis Ciprofloxacin Tablet Promed adalah 400 mg tiap 12 jam. Untuk mencegah resistensi antibiotik, obat ini harus dikonsumsi sesuai dengan jumlah dan lama pengobatan yang ditentukan dokter.
Biogesic Tablet
Tiap keping Biogesic Tablet mengandung zat aktif paracetamol sebanyak 500 mg. Bahan ini dapat dipakai sebagai obat usus buntu untuk meredakan gejala demam dan nyeri, seperti nyeri pada perut bagian kanan bawah yang umum terjadi pada penyakit ini.
Dosis Biogesic untuk mengatasi gejala demam dan nyeri adalah 1–2 tablet, 3–4 kali per hari. Obat ini dapat dibeli tanpa resep dokter.
Proris Kaplet
Proris Kaplet mengandung 200 mg ibuprofen yang bermanfaat untuk mengurangi nyeri dan peradangan. Obat ini dapat meredakan peradangan dan pembengkakan pada usus buntu, sekaligus menurunkan demam dan nyeri yang disebabkan oleh peradangan tersebut.
Dosis Proris Kaplet sebagai pereda demam, nyeri, dan peradangan adalah 1 tablet, dikonsumsi 3–4 kali sehari. Anda bisa membeli obat ini tanpa resep dokter.
Vometa Suspensi
Vometa Suspensi mengandung 1 mg domperidone. Obat ini mampu mengatasi mual atau muntah akibat penyakit usus buntu. Vometa bekerja dengan cara menghambat rangsangan mual dan muntah dari otak ke usus.
Vometa Suspensi memiliki sediaan sirup. Dosisnya adalah 10 mg, diminum 3 kali sehari.
Anda harus berkonsultasi dengan dokter sebelum membeli obat ini.
Primperan Tablet
Tiap tablet Primperan mengandung 10 mg metoclopramide hydrochloride. Obat ini mampu mempercepat pengosongan lambung sehingga bisa mengurangi rasa ingin muntah yang sering timbul pada penyakit usus buntu.
Primperan tergolong obat resep. Dosisnya untuk menangani gejala mual dan muntah pada usus buntu adalah 10 mg, 3 kali per hari.
Pharolit Bubuk Oralit Sachet
Beli Pharolit Bubuk Oralit Sachet di Sini
Pharolit Bubuk Oralit Sachet mengandung natrium klorida, kalium klorida, trinatrium sitrat dihidrat, dan glukose anhidrat. Kombinasi bahan ini dapat dijadikan obat usus buntu untuk mencegah dehidrasi yang disebabkan oleh diare dan muntah.
Obat ini dapat dibeli bebas di apotek. Untuk mengonsumsi Pharolit Bubuk Oralit Sachet, larutkan bubuk dengan air matang. Dosisnya adalah 12 gelas pada 3 jam pertama, kemudian 2 gelas tiap kali BAB cair.
Beberapa obat usus buntu di atas bisa menjadi pilihan untuk mengatasi penyakit usus buntu tanpa operasi. Namun, selama menggunakan obat-obat ini, Anda perlu selalu berada dalam pengawasan dokter.
Segera ke dokter jika Anda merasakan gejala tertentu, seperti nyeri perut yang memburuk secara mendadak, perut membesar dan mengeras, tidak bisa buang gas, demam atau menggigil, jantung berdebar, hingga sesak napas.
Gejala-gejala tersebut merupakan tanda bahwa penyakit usus buntu mengalami komplikasi. Untuk menghindari bahaya, komplikasi ini perlu segera ditangani oleh dokter melalui operasi.