BAB warna hitam dapat disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari makanan yang dikonsumsi hingga beberapa penyakit pada saluran pencernaan. Meski tidak selalu berbahaya, kondisi ini patut diwaspadai dan diketahui berbagai penyebabnya.
Warna tinja dan frekuensi BAB (buang air besar) bisa menjadi salah satu tanda adanya gangguan pada tubuh, terutama saluran pencernaan. Normalnya, seseorang akan BAB dengan frekuensi 3 kali sehari atau 3 kali seminggu dengan warna tinja kecoklatan.
Namun, pada beberapa kondisi, warna BAB bisa saja mengalami perubahan menjadi kehitaman. BAB warna hitam atau yang dikenal dengan istilah melena bisa terjadi karena adanya pendarahan pada saluran pencernaan bagian atas, seperti kerongkongan, lambung, hingga usus dua belas jari.
Berbagai Penyebab BAB Warna Hitam
BAB warna hitam bisa disebabkan oleh berbagai hal dan tingkat keparahannya pun bervariasi. Selain karena adanya perdarahan pada saluran pencernaan, ada faktor lain yang dapat menyebabkan BAB warna hitam, yaitu:
1. Makanan tertentu
Beberapa jenis makanan yang berwarna hitam dan ungu, seperti buah bit, jus anggur, atau bluberi, bisa membuat BAB berubah warna menjadi hitam. Pigmen pada makanan tersebut tidak sepenuhnya dicerna dan diserap oleh tubuh, sehingga menyebabkan perubahan pada warna tinja.
Namun, kondisi ini tidak perlu dikhawatirkan karena warna kehitaman pada tinja akan menghilang dengan sendirinya setelah berhenti mengonsumsi makanan tersebut.
2. Obat atau suplemen tertentu
BAB warna hitam bisa terjadi dikarenakan efek samping dari obat-obatan tertentu, seperti obat bismuth subsalicylate. Obat ini akan bereaksi dengan zat di saluran pencernaan dan membentuk senyawa berwarna hitam yang disebut bismuth sulfide.
Senyawa tersebut tidak diserap oleh tubuh dan dikeluarkan bersamaan dengan tinja, sehingga membuat tinja berubah warna menjadi hitam. Selain itu, mengonsumsi suplemen yang mengandung zat besi juga menyebabkan BAB berwarna hitam.
Jadi, jika Anda mengalami BAB warna hitam setelah mengonsumsi obat bismuth subsalicylate dan suplemen yang mengandung zat besi, Anda tidak perlu khawatir karena kondisi tersebut tergolong wajar terjadi.
3. Gatritis
Gastritis atau peradangan pada dinding lambung dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, terlalu banyak konsumsi alkohol dan makanan pedas, serta penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) dalam waktu yang lama. Kondisi ini sering kali menimbulkan keluhan berupa nyeri ulu hati, perut kembung, serta mual dan muntah.
Jika sudah parah, gastritis bisa menyebabkan luka dan perdarahan pada lambung yang membuat BAB berwarna hitam.
4. Tukak lambung
Tukak lambung adalah peradangan yang terjadi karena adanya luka pada dinding lambung akibat terkikisnya lapisan dinding lambung. Tidak hanya menimbulkan keluhan nyeri pada perut bagian atas, luka tersebut bisa menyebabkan perdarahan pada saluran cerna. Perdarahan yang terjadi inilah yang membuat tinja berubah warna menjadi hitam.
5. Sindrom Mallory-Weiss
Batuk dan muntah yang terlalu kuat serta sering terjadi dapat memicu terjadinya robekan pada lapisan dalam kerongkongan atau yang dikenal dengan istilah sindrom Mallory-Weiss. Robekan ini dapat menimbulkan perdarahan pada saluan cerna dan menyebabkan BAB warna hitam.
6. Varises esofagus
Varises esofagus merupakan pembengkakan atau pelebaran pembuluh darah vena yang terjadi pada kerongkongan. Bila tidak segera ditangani, varises dapat pecah dan menyebabkan perdarahan. Perdarahan akibat pecahnya varises esofagus inilah yang memicu perubahan warna pada feses dan membuat BAB berwarna hitam.
7. Kanker kerongkongan dan lambung
Pada kasus yang lebih serius, BAB warna hitam bisa terjadi karena adanya kanker pada saluran pencernaan, termasuk kanker kerongkongan dan kanker lambung.
Tumor atau kanker pada organ tersebut dapat mengikis pembuluh darah di lapisan saluran pencernaan, sehingga muncul perdarahan dan menyebabkan tinja berwarna hitam.
Berbagai penyebab BAB warna hitam di atas dapat ditangani sesuai dengan penyebab dan tingkat keparahannya. Pada kasus yang ringan, umumnya dokter akan menyarankan pasien untuk melakukan perubahan gaya hidup.
Dokter juga mungkin akan merekomendasikan suplemen lain jika BAB hitam disebabkan oleh konsumsi suplemen. Sementara itu, pada kasus yang lebih berat, dokter mungkin akan memberikan obat-obatan atau tindakan yang disesuaikan dengan penyebab dan tingkat keparahan penyakit.
Jika Anda mengalami BAB warna hitam dalam beberapa hari padahal tidak sedang mengonsumsi makanan, obat, atau suplemen yang disebutkan di atas, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. Anda juga dianjurkan untuk pergi ke rumah sakit jika BAB warna hitam disertai sesak napas, muntah darah, dan penurunan berat badan.