Napas bau logam bisa dialami oleh semua orang. Kondisi ini bisa disebabkan oleh hal ringan dan dapat hilang dengan sendirinya, tetapi bisa juga disebabkan oleh penyakit yang membutuhkan penanganan medis.
Pernahkah Anda merasakan mulut atau napas Anda berbau logam? Napas bau logam dapat mengindikasikan Anda menderita penderita penyakit gusi atau infeksi saluran pernapasan atas. Namun, selain dua penyakit tersebut, napas bau logam juga bisa disebabkan oleh sejumlah kondisi lainnya.
Penyebab Napas Bau Logam
Napas bau logam bisa disebabkan oleh berbagai hal. Berikut adalah penjelasan singkat tentang beberapa penyebabnya:
1. Penyakit gusi
Napas bau logam bisa disebabkan oleh periodontitis, radang gusi, dan infeksi gigi. Ketiga gangguan ini dapat terjadi jika tidak menjaga kebersihan dan kesehatan gigi. Selain napas bau logam, penyakit gusi juga bisa mengakibatkan gusi bengkak dan mudah berdarah, serta bau mulut.
Untuk mencegah napas bau logam akibat penyakit gusi, dianjurkan untuk menyikat gigi secara teratur dan memeriksakan gigi ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali.
2. Konsumsi obat tertentu
Beberapa obat tertentu juga dapat memicu mulut dan napas bau logam, seperti obat antibiotik, antihistamin, antivirus, antidepresan, antijamur, obat tekanan darah, obat kemoterapi, obat diabetes, steroid, dan suplemen multivitamin dan mineral.
3. Pengobatan kanker
Pasien yang menjalani kemoterapi atau terapi radiasi untuk pengobatan kanker, terutama kanker leher dan kanker kepala, dapat mengalami napas bau logam. Biasanya kondisi ini akan hilang setelah perawatan kanker selesai dilakukan.
4. Infeksi
Pilek, sinusitis, infeksi saluran pernapasan atas, hingga infeksi telinga bagian tengah bisa menyebabkan kelainan pada indera penciuman dan indera perasa.
Selain napas bau logam, penderita gangguan ini juga akan mengalami hidung tersumbat, sakit tenggorokan, dan batuk. Setelah infeksi sembuh, biasanya napas bau logam akan hilang.
5. Kehamilan
Perubahan hormonal selama masa kehamilan dapat memicu timbulnya berbagai kondisi yang tidak biasa, seperti napas bau logam, terutama pada trimester pertama. Untungnya kondisi ini hanya bersifat sementara dan akan hilang dengan sendirinya.
6. Paparan bahan kimia
Menghirup bahan kimia, seperti insektisida, timbal, dan merkuri, dalam kadar tinggi dapat menyebabkan mulut dan napas bau logam. Tak hanya itu, paparan berbagai bahan kimia tersebut juga dapat menyebabkan komplikasi serius bagi kesehatan.
7. Gangguan otak dan sistem saraf
Napas bau logam dan bau mulut juga bisa dialami oleh pasien gangguan otak dan sistem saraf, seperti penyakit Alzheimer, demensia, Bell's palsy, stroke, penyakit Parkinson, multiple sclerosis, cedera otak, atau tumor otak.
Berbagai gangguan tersebut dapat menyebabkan otak salah menafsirkan sinyal yang berasal dari indera perasa.
Menyamarkan Napas Bau Logam
Menangani napas bau logam harus disesuaikan dengan kondisi penyebabnya. Namun, ada beberapa cara yang dipercaya dapat meringankan atau menyamarkan napas napas bau logam, yaitu:
- Mengunyah permen karet bebas gula
- Makan menggunakan sendok kayu atau plastik
- Mengonsumsi makanan yang mengandung rempah-rempah
- Mencukupi kebutuhan cairan tubuh
- Berhenti merokok
- Menyikat gigi dan menggunakan benang gigi setelah makan
Jika Anda mengalami napas bau logam, jangan ragu untuk konsultasi ke dokter. Dokter dapat memastikan penyebabnya dan menyarankan langkah pengobatan yang tepat untuk menangani kondisi yang Anda dialami.