Perbedaan darah haid dan hamil bisa diketahui dari berbagai tanda, seperti warna, tekstur, dan seberapa lama darah tersebut muncul. Meskipun keluarnya darah haid maupun darah hamil bisa terjadi pada waktu yang hampir sama, ada beberapa ciri yang membedakan keduanya, lho.
Keluar darah karena hamil (pendarahan implantasi) adalah salah satu tanda awal kehamilan. Pendarahan ini umum terjadi pada ibu hamil dan tidak berbahaya. Berbeda dengan haid yang terjadi karena sel telur tidak dibuahi, darah hamil justru keluar karena sel telur telah dibuahi oleh sel sperma, lalu menempel di dinding rahim dan akan berkembang menjadi embrio atau bakal janin.
Darah hamil kerap disalahpahami sebagai darah haid karena bisa terjadi dalam waktu yang berdekatan dengan jadwal haid seorang wanita. Nah, supaya tidak bingung, yuk kenali apa saja perbedaan darah haid dan hamil.
Beberapa Perbedaan Darah Haid dan Hamil
Darah haid dan hamil keluar karena penyebab yang berbeda. Meski sekilas tampak mirip, keduanya memiliki ciri-ciri tertentu yang bisa dikenali. Nah, berikut ini adalah beberapa perbedaan darah haid dan hamil:
1. Warna
Darah haid dan hamil bisa terlihat berbeda dari segi warna. Darah haid biasanya berwarna merah terang yang seiring waktu berubah menjadi merah tua. Sementara itu, darah implantasi umumnya berwarna merah muda, lalu berubah menjadi kecokelatan atau kehitaman saat pendarahan mulai berhenti.
2. Jumlah darah
Salah satu perbedaan darah haid dan hamil yang bisa kamu kenali adalah jumlahnya. Darah implantasi umumnya hanya berupa flek atau tetesan darah dan tidak sebanyak darah haid yang bisa memenuhi pembalut.
Keluarnya darah implantasi juga biasanya tidak terjadi terus-menerus dan tidak bertambah banyak. Hal ini berbeda dengan darah haid yang bisa mengalir deras dan membuatmu harus lebih sering mengganti pembalut.
3. Waktu keluarnya darah
Pendarahan implantasi biasanya terjadi sekitar 10–14 hari setelah terjadinya pembuahan atau hubungan seksual. Tepatnya, pendarahan ini terjadi begitu sel telur yang telah dibuahi berhasil menempel pada dinding rahim untuk berkembang menjadi janin.
Perlu dicatat, pendarahan implantasi bisa juga keluar sebelum atau sekitar waktu haid. Jika pendarahan karena hamil ini terjadi, artinya kamu tidak akan mengalami haid pada bulan selanjutnya.
4. Durasi keluarnya darah
Darah haid biasanya keluar selama 2–7 hari. Hal ini berbeda dengan pendarahan implantasi alias darah hamil, yang biasanya hanya muncul paling lama 2–3 hari. Darah hamil ini juga bisa saja berhenti keluar selama beberapa jam lalu keluar lagi, berbeda dengan darah haid yang keluar lebih sering.
5. Tekstur
Perbedaan darah haid dan hamil lainnya adalah dari segi tekstur. Darah haid bisa saja disertai oleh gumpalan darah kental, yang bisa terlihat pada pembalut atau saat buang air kecil. Hal ini karena darah haid mengandung lapisan dinding rahim yang luruh.
Nah, gumpalan ini tidak akan tampak pada darah hamil. Alasannya, pendarahan implantasi tidak terjadi karena luruhnya dinding rahim, tetapi justru karena sel telur yang telah dibuahi oleh sel sperma telah berhasil menempel di dinding rahim.
6. Kram
Saat haid, wanita bisa mengalami kram pada perut bagian bawah. Kram ini juga bisa terasa jika kamu mengalami pendarahan implantasi. Meski begitu, kram pendarahan implantasi biasanya hanya terjadi sebentar dan lebih ringan daripada kram saat haid.
7. Gejala lainnya
Keluarnya darah hamil biasanya tidak disertai rasa sakit apa pun selain kram. Meski begitu, pendarahan ini termasuk salah satu tanda awal kehamilan yang juga bisa disertai gejala lainnya, seperti mual dan muntah (morning sickness), sering ingin pipis, nyeri payudara, dan ngidam.
Sementara itu, jika darah yang keluar adalah darah haid, kamu mungkin mengalami gejala lain berupa kram, sering lapar, dan suasana hati yang mudah berubah (mood swing).
Cara lain untuk mengenal perbedaan darah haid dan hamil adalah dengan mengecek siklus haidmu. Dengan melakukan hal ini, kamu bisa tahu apakah hari saat terjadinya pendarahan adalah waktunya menstruasi atau tidak.
Selain itu, kamu juga bisa menggunakan test pack dan konsultasi ke dokter kandungan kalau ingin memastikan kehamilan, ya.