Tanya jawab seputar kehamilan dengan dokter spesialis kandungan adalah hal yang penting dilakukan oleh setiap ibu hamil. Namun, sebagian ibu hamil mungkin ada yang merasa sungkan untuk bertanya atau tidak tahu pertanyaan apa yang penting untuk diajukan ke dokter. Apa sajakah pertanyaan tersebut?
Selama hamil, Bumil dituntut untuk lebih hati-hati dalam banyak hal, mulai dari memilih makanan untuk ibu hamil hingga melakukan aktivitas tertentu. Hal ini dikarenakan apa yang Bumil konsumsi atau lakukan akan memengaruhi kondisi kesehatan Bumil dan juga janin di dalam kandungan.
Untuk menentukan hal apa saja yang perlu dihindari atau justru penting dilakukan, Bumil bisa berkonsultasi atau melakukan tanya jawab dengan dokter kandungan.
9 Pertanyaan yang Jarang Diajukan ke Dokter Kandungan
Saat menjalani konsultasi atau tanya jawab seputar kehamilan, Bumil mungkin tidak terpikir untuk mengajukan pertanyaan yang sebenarnya penting untuk diketahui. Berikut ini adalah beberapa pertanyaan penting yang jarang ditanyakan oleh ibu hamil:
1. Apakah normal bila vagina mengeluarkan cairan selama hamil?
Asalkan keputihan atau cairan yang keluar dari vagina jumlahnya sedikit, berwarna bening atau sedikit putih (mirip putih telur), dan tidak berbau menyengat, maka hal tersebut merupakan hal yang normal terjadi.
Namun, jika cairan yang keluar berwarna hijau atau kekuningan, berbau tidak sedap, disertai darah, dan rasa gatal atau nyeri pada vagina, Bumil sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter kandungan.
2. Apakah normal bila ibu hamil mengalami masalah pencernaan?
Selama hamil, kadar hormon dalam tubuh Bumil akan berubah dan hal tersebut dapat memengaruhi beberapa organ tubuh, salah satunya adalah sistem pencernaan. Jadi, gangguan pencernaan yang Bumil rasakan, misalnya sembelit, sebetulnya adalah hal yang normal terjadi.
Untuk meringankan konstipasi atau sembelit, Bumil bisa memperbanyak minum air putih setiap harinya, rutin berolahraga, serta mengonsumsi makanan kaya serat, seperti sayuran dan buah-buahan.
3. Apakah sering kentut selama hamil hal yang berbahaya?
Sering buang angin atau kentut saat hamil bukanlah hal yang perlu dikhawatirkan. Akan tetapi, jika keluhan sering kentut membuat Bumil merasa tidak nyaman, nyeri perut, atau kembung dan mual, hal ini sebaiknya diperiksakan ke dokter kandungan.
Pasalnya, keluhan-keluhan tersebut bisa saja membuat nafsu makan Bumil berkurang, sehingga Bumil berisiko mengalami kekurangan nutrisi dan cairan. Setelah berkonsultasi ke dokter, Bumil akan mendapatkan penanganan yang tepat.
4. Berapa berat badan ideal selama hamil?
Sebagian ibu hamil mungkin sungkan atau enggan menanyakan hal tersebut ke dokter. Padahal, topik ini penting untuk didiskusikan karena berat badan merupakan aspek penting dalam kehamilan sehat.
Berat badan ideal pada tiap ibu hamil tidak sama, tergantung usia kehamilan dan berat badan sebelum hamil. Oleh karena itu, akan lebih baik jika Bumil menanyakan langsung tentang berapa berat badan ideal selama hamil ke dokter kandungan.
5. Apakah aman melakukan hubungan seksual saat hamil?
Bumil dan suami mungkin pernah merasa takut untuk berhubungan seksual karena khawatir akan menyakiti janin dalam kandungan. Padahal kenyataannya, berhubungan seks saat hamil bukanlah hal yang dapat membahayakan kehamilan.
Hal ini karena janin dilindungi oleh rahim dan cairan ketuban di dalam rahim.
Namun, apabila Bumil merasakan nyeri atau kram perut disertai keluarnya darah dari vagina setelah berhubungan intim, kondisi tersebut perlu segera diperiksakan ke dokter kandungan.
6. Apakah persalinan akan merusak vagina?
Tentu saja tidak. Setelah melahirkan, vagina memang akan menjadi lebih longgar dan terluka karena baru saja menjadi jalan lahir bayi. Namun, bukan berarti hal tersebut membuat vagina rusak. Setelah beberapa waktu, luka pada jalan lahir akan membaik.
Untuk membuat otot-otot vagina kembali mengencang, ibu yang sudah melahirkan bisa melakukan senam Kegel secara rutin sebanyak 4-6 kali sehari. Senam Kegel sangat mudah dilakukan. Caranya adalah dengan membuat otot dasar panggul berkontraksi seolah-olah sedang menahan kencing selama beberapa detik. Setelah itu, lemaskan otot kembali.
7. Apakah ibu hamil akan buang air besar saat proses persalinan?
Buang air besar saat persalinan berlangsung adalah hal yang sering terjadi dan bukan disebabkan oleh kelainan tertentu. Ketika melahirkan, Bumil perlu mengejan untuk mendorong bayi keluar. Hal ini dapat membuat Bumil buang air besar saat melahirkan.
Meski terdengar kurang nyaman, Bumil sebaiknya tidak mencemaskan hal tersebut dan cobalah untuk lebih fokus pada sang bayi.
Lagi pula, dokter atau bidan yang membantu proses persalinan adalah tenaga medis profesional. Oleh karena itu, Bumil tidak perlu merasa malu ketika Bumil tidak sengaja BAB ketika melahirkan.
8. Setelah melahirkan, mengapa berhubungan seksual terasa lebih sakit?
Rasa sakit saat berhubungan seks bisa berasal dari luka akibat persalinan atau karena vagina kering. Untuk meringankan rasa sakit akibat vagina kering, cobalah gunakan pelumas saat berhubungan seks.
Bila Bumil mengalami robekan atau menjalani prosedur episiotomi saat melahirkan, berikanlah waktu bagi tubuh untuk memulihkan luka.
Dokter akan menjelaskan hal apa saja yang bisa Bumil lakukan untuk mengurangi rasa nyeri dan mempercepat penyembuhan luka. Dengan penanganan yang tepat, luka setelah persalinan biasanya akan sembuh dalam 7-10 hari.
9. Apakah benar buang air kecil sulit dikendalikan setelah melahirkan?
Sulit menahan buang air kecil atau inkontinensia urine kerap dialami oleh wanita yang baru melahirkan. Kondisi ini biasanya bukanlah sesuatu yang berbahaya dan dapat membaik seiring waktu.
Namun, untuk berjaga-jaga, Bumil dianjurkan untuk memeriksakan keluhan tersebut ke dokter kandungan.
Selain tanya jawab di atas, tentu saja masih ada beberapa pertanyaan yang perlu Bumil tanyakan sendiri kepada dokter kandungan karena jawabannya bisa berbeda-beda. Tidak ada salahnya untuk mencatat dan mengajukan pertanyaan di atas saat melakukan tanya jawab seputar kehamilan dengan dokter kandungan.
Pertanyaan Lain Seputar Kehamilan dan Persalinan yang Perlu Diajukan
Berikut ini adalah pertanyaan seputar kehamilan yang perlu Bumil ajukan saat melakukan tanya jawab dengan dokter kandungan:
- Bagaimana cara mengatasi morning sickness yang dokter sarankan?
- Apa saja jenis makanan yang sebaiknya dikonsumsi dan olahraga apa yang sebaiknya dilakukan selama hamil?
- Bagaimana posisi tidur yang tepat selama hamil?
- Bagaimana cara menentukan hari kelahiran?
- Apa saja jenis vitamin yang perlu dikonsumsi saat hamil dan apakah perlu mengonsumsi suplemen kehamilan?
- Apakah ada pantangan obat, makanan, atau aktivitas saat hamil?
- Apakah ibu hamil berisiko tinggi mengalami gangguan kehamilan?
- Kondisi apa saja yang mengharuskan ibu hamil menghubungi dokter?
Sementara di bawah ini adalah daftar pertanyaan tentang persalinan yang bisa Bumil ajukan ke dokter untuk menambah pemahaman terkait proses melahirkan nanti:
- Menjelang persalinan, berapa kali sebaiknya pemeriksaan kandungan dilakukan?
- Apa yang harus dibawa ketika akan menginap di rumah sakit menjelang persalinan?
- Hal apa saja yang perlu dilakukan untuk mempermudah proses melahirkan?
- Kondisi apa saja yang menyebabkan Bumil membutuhkan operasi caesar atau episiotomi saat melahirkan nanti?
- Apakah mandi diperbolehkan saat menjelang persalinan?
- Berapa lama bayi harus menjalani perawatan di rumah sakit setelah dilahirkan?
- Apa yang harus dilakukan jika ketuban pecah lebih awal?
- Bila tahap persalinan berlangsung lama, apakah dokter akan melakukan induksi atau melakukan operasi caesar?
- Berapa lama Bumil harus tinggal di rumah sakit setelah melahirkan?
- Apakah rumah sakit menyediakan konsultan laktasi?
- Apa saja pantangan ibu melahirkan sebelum 40 hari yang harus dilakukan?
Dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan di atas, Bumil akan mendapatkan lebih banyak informasi yang penting diketahui tentang kehamilan serta mengenal dan mengantisipasi hal-hal apa saja yang perlu diwaspadai saat hamil.
Jika masih ada beberapa pertanyaan di luar beberapa pertanyaan di atas, Bumil bisa berkonsultasi dengan dokter kandungan melalui aplikasi kesehatan atau saat menjalani pemeriksaan kandungan.