Cara mengatasi nyeri saat kencing terakhir dapat dilakukan dengan upaya sederhana sampai menggunakan obat-obatan medis. Selain mudah dilakukan, cara-cara tersebut juga dapat mengurangi nyeri dan mencegah kondisi menjadi makin buruk. 

Nyeri saat kencing terakhir dapat terjadi akibat beberapa faktor, seperti iritasi akibat produk kebersihan tertentu, peradangan pada lapisan kandung kemih, sampai infeksi pada saluran kemih.

8 Cara Mengatasi Nyeri Saat Kencing Terakhir yang Efektif - Alodokter

Keluhan ini tentunya dapat menimbulkan ketidaknyamanan. Meski begitu, ada beberapa cara mengatasi nyeri saat kencing terakhir yang bisa diterapkan sebagai penanganan awal untuk mengobati keluhan ini.

Berbagai Cara Mengatasi Nyeri Saat Kencing Terakhir

Berikut ini adalah berbagai cara mengatasi nyeri saat kencing terakhir yang bisa dilakukan di rumah:

1. Jangan menahan buang air kecil

Bila Anda ingin buang air kecil, bergegaslah melakukan. Pasalnya, menahan buang air kecil terlalu lama dapat memicu perkembangbiakan bakteri di kandung kemih yang seharusnya dikeluarkan melalui urine. Hal tersebut berisiko menyebabkan infeksi saluran kemih yang menimbulkan beberapa gejala, termasuk nyeri saat kencing terakhir.

2. Minum air putih setidaknya 8 gelas per hari

Minum air putih setidaknya 8 gelas per hari menjadi salah satu cara sederhana yang bisa Anda lakukan sebagai cara mengatasi nyeri saat kencing terakhir akibat infeksi saluran kemih. 

Banyak minum air dapat membantu mengencerkan urine dan mendorong keluar bakteri penyebab infeksi melalui urine. Dengan begitu, kandung kemih Anda akan tetap sehat dan keluhan nyeri saat kencing terakhir dapat teratasi. 

3. Lakukan kompres hangat

Selain memperbanyak minum air putih, meletakkan kompres hangat di perut bagian bawah juga bisa menjadi cara menghilangkan nyeri saat kencing terakhir lainnya. Metode ini mampu merilekskan dan mengurangi ketegangan otot-otot di sekitar kandung kemih. Dengan begitu, keluhan nyeri saat kencing terakhir yang Anda alami berkurang. 

4. Lakukan terapi air hangat dalam posisi duduk

Cara mengatasi nyeri saat kencing terakhir berikutnya adalah dengan melakukan terapi air hangat dalam posisi duduk, atau disebut juga sitz bath. Upaya tersebut dapat mengendurkan otot di sekitar kandung kemih dan area vagina pada wanita. Dengan begitu, sirkulasi darah di area tersebut akan menjadi lebih lancar dan keluhan nyeri saat kencing terakhir dapat teratasi. 

Anda dapat menerapkan cara tersebut sebanyak 2–3 kali sehari. Caranya, berendamlah selama kurang lebih 10–15 menit di dalam bathtub atau baskom khusus yang berisi air hangat.

5. Hindari makanan atau minuman tertentu

Menghindari makanan atau minuman tertentu, seperti minuman berkafein, minuman beralkohol, minuman bersoda, atau makanan pedas, bisa menjadi mengatasi nyeri saat kencing terakhir. Pasalnya, makanan dan minuman tersebut bersifat iritatif atau dapat mengiritasi saluran kemih.

Selain itu, minuman beralkohol dan berkafein pun dapat meningkatkan keinginan buang air kecil terus-menerus yang menyebabkan tubuh perlu bekerja ekstra untuk memproduksi urine. Hal ini dapat mengiritasi kandung kemih dan memperburuk gejalanya, termasuk nyeri saat kencing terakhir. 

6. Konsumsi buah cranberry

Mengonsumsi buah cranberry bisa menjadi alternatif pengganti makanan pedas, minuman beralkohol, atau berkafein yang tentunya lebih sehat. Selain lebih sehat, buah ini diketahui bisa menjadi salah satu cara mengatasi nyeri saat kencing terakhir. 

Buah cranberry diketahui mengandung senyawa proanthocyanidin yang mampu mencegah bakteri penyebab infeksi menempel pada dinding saluran kemih. Hal ini dapat menurunkan risiko terkena infeksi saluran kemih dan meredakan gejala penyertanya, termasuk nyeri saat buang air kecil terakhir. 

7. Ganti pembalut secara rutin

Pembalut yang terlalu lama digunakan dapat menjadi sarang perkembangbiakan bakteri. Bakteri dapat masuk ke saluran uretra yang berguna untuk mengeluarkan urine ke luar tubuh dan memicu infeksi.

Infeksi tersebut dapat menimbulkan beberapa gejala, seperti nyeri saat kencing terakhir. Oleh karena itu, Anda disarankan mengganti pembalut misalnya 3 kali sehari guna menjaga kebersihan area organ intim.

8. Konsumsi obat pereda nyeri

Selain menerapkan upaya sederhana di atas, Anda juga bisa mengonsumsi obat pereda nyeri guna meredakan nyeri saat kencing terakhir. Obat pereda nyeri tersebut dapat berupa paracetamol atau ibuprofen yang bekerja dengan cara menghambat produksi prostaglandin atau zat yang menyebabkan rasa sakit dan peradangan. 

Anda juga bisa mengonsumsi obat antibiotik yang disarankan oleh dokter. Pastikan Anda mengonsumsi obat-obatan tersebut sesuai anjuran dokter atau aturan yang tertera pada kemasan. 

Selain itu, Anda juga dianjurkan untuk selalu menjaga penis atau vagina agar tetap kering, tidak bergonta ganti pasangan saat berhubungan seksual, dan menggunakan produk pembersih yang berbahan lembut. 

Bila Anda sudah menerapkan cara mengatasi nyeri saat kencing terakhir di atas tetapi keluhan tidak kunjung mereda, bahkan disertai gejala lain, seperti demam, nyeri perut, sampai urine berubah warna menjadi keruh dan beraroma tidak sedap, jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter.

Konsultasi dapat dilakukan secara cepat, praktis, dan tanpa keluar rumah melalui Chat Bersama Dokter. Dengan begitu, dokter dapat melakukan memberikan pengobatan yang sesuai dengan kondisi Anda.