Cara menghilangkan milia di wajah sering kali dilakukan dengan eksfoliasi. Namun, masih banyak cara lain yang bisa dilakukan untuk menghilangkan kondisi yang umumnya terjadi karena penumpukan keratin ini.
Milia adalah benjolan kecil yang terbentuk karena sel kulit mati atau keratin terjebak di bawah permukaan kulit lalu mengeras. Benjolan ini umumnya muncul di area wajah, khususnya di kelopak mata, pipi, dagu, dan hidung, serta seringkali disalahartikan sebagai komedo putih.
Milia bukanlah kondisi yang berbahaya, sehingga tidak memerlukan pengobatan khusus. Namun, kehadirannya kerap kali mengganggu penampilan dan membuat menderitanya menjadi tidak percaya diri. Untuk mengatasinya, ada cara menghilangkan milia di wajah yang bisa terapkan.
Cara Menghilangkan Milia di Wajah
Milia bisa dihilangkan dengan rutin menggunakan skincare dan obat-obatan, atau menjalani prosedur medis dari dokter. Berikut ini adalah cara menghilangkan milia di wajah yang bisa diterapkan:
1. Lakukan eksfoliasi kulit
Eksfoliasi kulit wajah dapat menghilangkan sel kulit mati sekaligus mengangkat keratin yang terperangkap di bawah kulit. Anda dapat menggunakan produk yang mengandung bahan eksfoliasi wajah, seperti retinol, asam salisilat, asam sitrat, atau asam glikolat, sebagai cara menghilangkan milia di wajah.
Agar hasilnya maksimal, Anda disarankan untuk melakukan eksfoliasi dengan rutin. Anda hanya perlu menggunakan produk eksfoliasi sebanyak 1 kali selama 1 minggu pertama. Lalu, tingkatkan penggunaannya menjadi 2–3 kali di minggu berikutnya bila tidak ada tanda-tanda iritasi.
2. Pakai tabir surya
Milia dapat bertambah banyak bila kulit terus-menerus terpapar sinar matahari. Agar milia tidak makin banyak dan menghilang, Anda dianjurkan untuk menggunakan tabir surya setiap hari meskipun beraktivitas di dalam rumah.
Pilihlah produk tabir surya dengan SPF minimal 30 dan mengandung bahan berbasis mineral (physical sunscreen). Jenis tabir surya ini lebih ramah di kulit dan tidak menyumbat pori-pori, sehingga dapat digunakan sebagai cara menghilangkan milia di wajah.
3. Gunakan air mawar
Tambahkanlah toner atau face mist yang mengandung air mawar pada rangkaian skincare Anda sebagai cara menghilangkan milia di wajah. Air mawar memiliki sifat antiradang yang mampu mencegah peradangan penyebab terbentuknya milia. Selain itu, air mawar juga diketahui dapat mengatasi kemerahan dan mencegah kerutan di kulit.
Toner atau face mist air mawar bisa Anda gunakan setelah mencuci muka dan sebelum menggunakan pelembap.
4. Gunakan masker madu
Berkat kemampuan antiradangnya, madu, khususnya madu manuka, bisa dijadikan sebagai masker untuk mencegah milia terititasi, bahkan bertambah banyak. Bahan alami ini juga cocok untuk mengatasi atau meredakan jerawat berkat sifat antibakterinya.
Untuk memanfaatkan madu sebagai cara menghilangkan milia di wajah, Anda hanya perlu mengoleskannya ke kulit wajah sebagai masker dan diamkan selama 10 menit. Lalu, bilas wajah hingga bersih menggunakan air hangat suam-suam kuku.
5. Oleskan salep retinoid
Salep retinoid efektif untuk mengangkat sel kulit mati dan membuka pori-pori, sehingga milia bisa lebih cepat menghilang. Namun, salep ini hanya bisa diperoleh setelah Anda berkonsultasi dengan dokter.
Selain itu, pastikan Anda menggunakan tabir surya di siang hari setelah menggunakan salep ini. Pasalnya, salep retinoid dapat membuat kulit menjadi lebih rentan terhadap efek samping paparan sinar UV.
6. Lakukan ekstraksi milia
Ekstraksi milia dilakukan dengan cara membuat sayatan kecil menggunakan pisau bedah di benjolan, lalu mengeluarkan penumpukan sel kulit mati. Cara menghilangkan milia di wajah ini merupakan penanganan paling efektif. Namun, prosedur ini hanya dapat dilakukan oleh dokter di klinik kecantikan maupun rumah sakit.
Meskipun relatif aman dilakukan, ekstrasi milia tetap berisiko menimbulkan efek samping, seperti kemerahan, pembengkakan, dan memar, yang akan membaik dengan sendirinya dalam beberapa hari.
7. Lakukan krioterapi
Krioterapi dilakukan dengan cara mengoleskan atau menyemprotkan nitrogen cair ke milia. Tindakan ini akan membuat milia membeku, sehingga lebih mudah terlepas maupun dilepaskan dari kulit.
Anda tidak perlu khawatir bila mengalami kemerahan, bengkak, dan lepuhan setelah dilakukan krioterapi. Luka tersebut nantinya akan menjadi koreng dan terlepas, sehingga kulit menjadi lebih halus dan sehat. Prosedur ini tidak akan meninggalkan bekas luka atau jaringan parut.
8. Laser ablasi
Terapi menggunakan laser ablasi juga dapat menjadi cara menghilangkan milia di wajah. Prosedur ini bekerja dengan cara mengangkat sel kulit mati yang menumpuk di bawah kulit.
Laser ablasi memiliki risiko efek samping yang relatif rendah dibandingkan dengan prosedur medis menghilangkan milia lainnya. Selain itu, laser juga tidak akan memengaruhi atau merusak kulit di sekitarnya. Namun, setelah menjalani prosedur ini, Anda mungkin akan merasa tidak nyaman dan mengalami ruam serta bengkak di kulit.
Selain melakukan perawatan di atas sebagai cara menghilangkan milia di wajah, pastikan Anda juga rutin membersihkan wajah sebanyak 2 kali sehari serta mengonsumsi makanan tinggi vitamin E dan vitamin B agar kulit wajah tetap sehat dan awet muda.
Hindari memencet atau memecahkan sendiri milia di wajah dengan jarum atau alat apa pun. Upaya justru bisa menyebabkan benjolan milia menjadi berdarah dan meninggalkan bekas luka. Risiko terinfeksinya luka juga makin tinggi bila Anda melakukan cara ini.
Jika milia tidak hilang atau justru semakin banyak setelah melakukan perawatan di rumah, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter. Dengan demikian, dokter dapat memutuskan cara menghilangkan milia di wajah yang sesuai untuk Anda.