Gejala anemia pada wanita timbul akibat kadar hemoglobin berada di bawah batas normal. Ketika tubuh kekurangan hemoglobin, suplai darah yang kaya akan oksigen menuju organ dan jaringan tubuh dapat terganggu sehingga menyebabkan terjadinya anemia.
Kadar hemoglobin normal pada wanita adalah 12 g/dL. Memasuki usia produktif, yaitu sekitar 15–49 tahun, wanita akan lebih mudah mengalami penurunan kadar hemoglobin karena periode menstruasi yang menyebabkan wanita kehilangan banyak zat besi pada sel darah merah.
Faktor-faktor lain juga bisa menjadi pemicu timbulnya gejala anemia pada wanita, seperti aktivitas berlebihan, stres, kurangnya asupan zat besi, dan jadwal makan yang tidak teratur.
Pada kondisi khusus, seperti kehamilan, kebutuhan darah pada tubuh juga akan meningkat serta hemoglobin akan diperlukan untuk perkembangan janin. Hal ini akan menyebabkan wanita hamil lebih mudah mengalami anemia defisiensi besi.
Gejala Anemia pada Wanita
Gejala anemia pada wanita tidak bisa dianggap sepele karena bisa menimbulkan komplikasi, seperti gagal jantung dan gangguan selama kehamilan. Berikut ini gejala anemia pada wanita yang perlu diperhatikan, di antaranya:
1. Sakit kepala
Sakit kepala yang sering dan berulang-ulang bisa menjadi gejala anemia pada wanita. Hal ini mungkin berkaitan dengan kerja dopamin yang terganggu dan ketidakseimbangan kadar hormon estrogen, sehingga menimbulkan sakit kepala.
2. Kelelahan
Rasa lelah yang tidak biasa merupakan gejala anemia pada wanita yang paling umum. Tanpa hemoglobin yang cukup, otot dan jaringan tubuh akan kekurangan oksigen, sehingga jantung harus bekerja lebih keras untuk mengalirkan darah. Kondisi ini membuat tubuh terasa lebih lelah dari biasanya.
3. Jantung berdebar
Detak jantung akan terasa tidak teratur dan berdebar-debar karena jantung sedang bekerja lebih keras untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Jika tidak segera ditangani, gejala anemia ini dapat memperburuk kondisi jantung dan menyebabkan penyakit lain, seperti gagal jantung dan penyakit jantung koroner.
4. Sesak napas
Ketika kadar hemoglobin rendah, oksigen yang diterima pada organ dan jaringan tubuh juga akan berkurang. Akibatnya, laju pernapasan meningkat karena tubuh mencoba untuk mendapatkan lebih banyak oksigen. Kondisi ini dapat menyebabkan sesak napas yang bisa terasa ketika sedang beraktivitas biasa.
5. Kulit pucat
Ketika wanita mengalami anemia dan kadar homoglobinnya menurun, pasokan oksigen untuk jaringan dan sel-sel tubuh dapat berkurang. Akibatnya, kulit terlihat lebih pucat karena darah di bawah kulit tidak memiliki cukup warna merah dari hemoglobin. Selain itu, aliran darah ke kulit mungkin juga berkurang, sehingga kulit tampak lebih pucat.
6. Kulit dan rambut kering serta rusak
Kulit dan rambut yang kering serta rusak bisa menjadi salah satu gejala anemia pada wanita. Hal ini disebabkan oleh kurangnya pasokan oksigen sehingga kulit dan rambut akan terasa kering dan rusak. Selain itu, kerontokan rambut juga bisa menjadi pertanda sedang mengalami anemia karena kekurangan zat besi.
7. Kuku rapuh
Anemia dapat menyebabkan kuku rapuh dan lebih mudah retak karena kurangnya oksigen serta asupan zat besi ke jaringan dan sel-sel pada kuku. Pada kasus yang parah, bentuk kuku dapat menyerupai sendok (koilonikia). Gejala anemia pada wanita ini perlu diwaspadai karena bisa menjadi pertanda kondisi anemia defisiensi besi yang lebih parah.
8. Pembengkakan dan nyeri pada lidah atau mulut
Perubahan yang terjadi pada area mulut dapat menjadi gejala anemia pada wanita. Salah satu perubahannya adalah lidah yang bengkak dan berwarna pucat. Mulut juga akan terasa kering dan terasa seperti terbakar, serta timbul luka pada area mulut.
Selain itu, terdapat beberapa gejala anemia pada wanita lainnya yang umum terjadi, seperti tangan dan kaki yang terasa dingin, nafsu makan menurun, pusing saat berdiri, dan pendarahan berlebih saat menstruasi. Namun, pada kasus anemia normositik, perlu dilakukan tes darah untuk mendiagnosisnya karena anemia jenis ini tidak menimbulkan gejala.
Anemia perlu mendapatkan penanganan yang sesuai. Pada kasus yang ringan, gejala anemia defisiensi besi pada wanita dapat ditangani dengan mencukupi zat besi dalam tubuh yang biasanya terdapat pada:
- Daging merah
- Seafood
- Telur
- Kacang-kacangan
- Bayam
- Kismis dan aprikot
- Suplemen zat besi
Selain mencukupi asupan zat besi, mengonsumsi makanan atau minuman yang tinggi vitamin C, seperti jeruk, stroberi, brokoli, dan kentang, juga dapat membantu penyerapan zat besi dalam tubuh, sehingga dapat membantu mencegah anemia.
Bagi penderita anemia derajat berat dengan kadar hemoglobin di bawah 7 g/dL, perlu mengonsumsi obat yang telah diresepkan dokter serta melakukan transfusi darah. Pada jenis anemia lain, seperti anemia aplastik, prosedur transplantasi sumsum tulang belakang juga dapat dilakukan untuk menggantikan sel yang rusak.
Gejala anemia pada wanita tidak boleh dianggap sepele, apalagi jika memiliki riwayat anemia yang tidak menunjukkan gejala. Jika gejala di atas terasa semakin memburuk disertai dengan pendarahan berlebih saat menstruasi, segera lakukan pemeriksaan dengan dokter agar mendapatkan penanganan yang sesuai.