Bibir sumbing merupakan satu dari beberapa jenis cacat lahir yang bisa ditemukan pada bayi baru lahir. Kondisi ini dapat dipicu oleh beberapa hal yang terjadi sejak bayi masih dalam kandungan.
Bayi yang lahir dengan bibir sumbing mengalami ketidaksempurnaan pertumbuhan serta perkembangan tulang tengkorak dan jaringan di bagian kepala serta wajahnya selama di dalam kandungan. Gangguan tumbuh kembang ini akhirnya menyebabkan celah pada bibir, langit-langit rongga mulut, atau keduanya.
Hal-Hal yang Meningkatkan Risiko Bibir Sumbing pada Bayi
Ada 8 hal yang bisa meningkatkan risiko ibu hamil melahirkan bayi dengan bibir sumbing, yaitu:
1. Riwayat bibir sumbing dalam keluarga
Menurut penelitian, jika kamu, pasangan, atau anggota keluarga lain ada yang lahir dengan kondisi bibir sumbing, maka Si Kecil juga berisiko mengalaminya. Meski begitu, bukan berarti bila kamu atau pasanganmu punya bibir sumbing, maka anakmu pasti akan mengalami hal serupa.
2. Ibu merokok selama hamil
Bagi kamu yang masih merokok saat hamil, disarankan segera hentikan kebiasaan ini. Ibu hamil yang memiliki kebiasaan merokok diketahui lebih berisiko untuk melahirkan bayi dengan bibir sumbing.
Tidak hanya perokok aktif saja, ibu hamil yang sering terpapar asap rokok atau perokok pasif juga berisiko untuk melahirkan bayi dengan bibir sumbing.
3. Ibu sering mengonsumsi alkohol saat hamil
Ibu hamil yang sering minum minuman beralkohol akan lebih berisiko untuk melahirkan bayi dengan bibir sumbing. Penelitian telah menunjukkan bahwa memang ada kaitan antara kebiasaan mengonsumsi alkohol selama hamil dengan kasus bibir sumbing pada bayi.
4. Ibu menderita obesitas
Jika kamu berencana untuk hamil, tetapi memiliki berat badan yang berlebih hingga termasuk obesitas, sebaiknya kamu turunkan berat badanmu terlebih dahulu. Alasannya, ibu hamil yang mengalami obesitas berisiko tinggi untuk melahirkan bayi dengan bibir sumbing.
5. Ibu mengonsumsi obat-obatan tertentu
Beberapa obat-obatan yang dikonsumsi selama hamil mungkin dapat meningkatkan risiko bibir sumbing pada bayi. Obat-obatan itu termasuk isotretinoin (obat jerawat), methotrexate (obat psoriasis, arthritis, dan kanker), serta obat anti kejang.
Untuk itu, jangan konsumsi obat sembarangan dan konsultasikan kepada dokter terlebih dahulu sebelum mengonsumsinya.
6. Ibu kekurangan asupan nutrisi
Kekurangan asupan nutrisi saat hamil akan mengakibatkan gangguan pada tumbuh kembang janin. Ibu hamil yang kekurangan nutrisi tertentu, misalnya vitamin A dan asam folat, cenderung lebih berisiko melahirkan bayi dengan cacat bawaan lahir.
7. Ibu kekurangan asam folat
Seperti yang disebutkan sebelumnya, kekurangan asupan asam folat saat hamil bisa meningkatkan risiko bayi lahir dengan bibir sumbing. Oleh karena itu, cukupi asupan asam folat saat hamil untuk mencegah buah hati lahir dengan bibir sumbing.
8. Bayi menderita sindrom Pierre Robin
Sindrom ini bisa menyebabkan bayi lahir dengan rahang yang kecil dan posisi lidah lebih menjorok ke belakang. Kebanyakan bayi dengan sindrom ini akan lahir dengan celah pada langit-langit rongga mulutnya. Sindrom Pierre Robin termasuk kondisi yang langka.
Bayi yang lahir dengan bibir sumbing dapat menjalani operasi bibir sumbing apabila usianya telah menginjak 2 atau 3 bulan. Sedangkan, untuk bayi yang lahir dengan celah pada langit-langit rongga mulutnya, operasi bisa dilakukan pada usia 6–12 bulan. Operasi untuk bibir sumbing mungkin perlu dilakukan lebih dari sekali.
Meskipun ada beberapa faktor risiko yang tidak dapat dicegah, akan tetapi sebagian besar kondisi yang bisa meningkatkan risiko bayi lahir dengan bibir sumbing sebenarnya dapat dihindari.
Selain melakukan pencegahan dengan menghindari hal-hal tersebut, kamu juga perlu menjalani pemeriksaan rutin ke dokter selama hamil, agar tumbuh kembang janinmu dapat terus terpantau.