Akibat kekurangan vitamin E dapat memengaruhi banyak fungsi organ tubuh, termasuk kulit dan mata. Dampak kekurangan vitamin E bisa dialami oleh semua orang baik itu bayi, anak-anak, maupun orang dewasa.
Vitamin E tidak bisa dihasilkan sendiri oleh tubuh. Oleh karena itu, untuk membantu mencukupkan kebutuhan harian akan vitamin E, seseorang harus mengonsumsi makanan yang kaya akan vitamin E dan bila perlu suplemen.
Kebutuhan harian vitamin E setiap orang berbeda-beda, tergantung dari usia dan kondisi kesehatannya. Umumnya, anak-anak perlu 6–8 mcg, orang dewasa 15–20 mcg, dan ibu menyusui 19 mcg vitamin E per hari.
Kondisi Akibat Kekurangan Vitamin E
Tidak tercukupinya vitamin E dapat menimbulkan keluhan pada tubuh, bahkan beragam penyakit. Kondisi akibat kekurangan vitamin E tak boleh dianggap sepele dan perlu segera ditangani. Berikut ini adalah beberapa kondisi akibat tubuh kekurangan atau defisiensi vitamin E:
1. Kulit menjadi kering dan kusam
Vitamin E merupakan nutrisi yang penting bagi kesehatan kulit. Nutrisi ini berperan dalam menjaga sel dan jaringan kulit dari kerusakan. Ketika tubuh tidak cukup mendapatkan asupan vitamin E, kulit bisa menjadi kering, bersisik, dan gatal. Bahkan, kulit juga bisa tampak lebih kusam dan tidak segar, lho.
2. Muncul flek hitam dan keriput pada kulit
Nggak hanya bikin kulit menjadi kering dan kusam, kekurangan vitamin E bisa mempercepat terlihatnya tanda-tanda penuaan. Penuaan dini bisa dilihat dari munculnya flek hitam, warna kulit tidak merata (hiperpigmentasi), atau keriput, khususnya di area dahi atau bawah mata.
3. Masalah penglihatan
Mata juga bisa terkena dampak akibat kekurangan vitamin E. Penelitian menyatakan bahwa kekurangan vitamin E serta vitamin A, vitamin C, dan seng, bisa meningkatkan risiko terjadinya katarak dan degenerasi makula di kemudian hari.
4. Kelemahan otot
Vitamin E juga berpengaruh bagi kesehatan dan kekuatan otot. Kalau asupan nutrisi ini tidak tercukupi, otot-otot tubuh bisa melemah dan kehilangan fungsinya secara bertahap.
5. Gangguan koordinasi tubuh
Selain otot yang melemah, fungsi sendi dan saraf juga bisa terganggu ketika tubuh kekurangan vitamin E. Saat mengalami kekurangan vitamin E dalam jangka waktu yang lama, risiko gangguan gerak dan koordinasi tubuh akan semakin meningkat.
6. Mudah terserang penyakit infeksi
Kamu gampang sakit? Mungkin saja itu karena kamu kurang mendapatkan asupan vitamin E dari makanan atau suplemen. Perlu kamu tahu, kerja sistem imunitas dapat melemah saat kekurangan vitamin E. Akibatnya, tubuh rentan terserang infeksi bakteri maupun virus.
7. Risiko terjadinya anemia hemolitik
Defisiensi vitamin E dapat meningkatkan risiko terjadinya anemia hemolitik, yaitu sel darah merah hancur lebih cepat dibandingkan dengan pembentukannya. Kondisi ini rentan dialami oleh bayi yang lahir dengan prematur. Selain anemia hemolitik, kurangnya nutrisi ini juga rentan membuat bayi prematur mengalami retinopathy of prematurity (ROP).
8. Risiko terkena penyakit kronis
Vitamin E memiliki efek antioksidan yang dapat melindungi sel-sel tubuh dari paparan radikal bebas. Radikal bebas yang menumpuk di dalam tubuh dan meningkatkan risiko terkena penyakit kronis, seperti kanker, stroke, atau penyakit jantung.
Kondisi akibat kekurangan vitamin E tak boleh diabaikan, ya. Untuk mencegah masalah kesehatan di atas, kamu dapat mencukupi asupan vitamin E dengan mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin ini.
Vitamin E dapat ditemukan pada kacang almond, kacang tanah, biji bunga matahari, sayuran, telur, mangga, dan kiwi. Penggunaan minyak nabati, seperti minyak zaitun dan minyak bunga matahari, juga dapat membantu menyuplai vitamin E ke dalam tubuh.
Selain itu, kalau kamu ingin mengonsumsi suplemen vitamin E untuk memenuhi kebutuhan vitamin ini, tidak ada salahnya, kok. Namun, tidak semua orang bisa mengonsumsinya. Suplemen vitamin E dapat mengganggu kerja obat antikoagulan, antiplatelet, simvastatin, niasin, obat kemoterapi, dan obat radioterapi.
Jadi, untuk memastikan keamanan konsumsi suplemen vitamin E dan dosis tepatnya, berkonsultasilah dengan dokter terlebih dahulu, ya. Kamu juga bisa bertanya dengan dokter menentukan pola makan yang tepat guna memenuhi kebutuhan vitamin E harian.