Obat lambung kronis bisa berupa obat alami maupun obat medis. Masing-masing obat lambung kronis memiliki cara kerja yang berbeda. Meski demikian, berbagai obat tersebut terbukti ampuh dalam meredakan kondisi yang bisa memengaruhi aktivitas hingga produktivitas kerja ini.
Di Indonesia, maag maupun GERD sering kali disebut sebagai penyakit lambung. Pasalnya, kedua penyakit tersebut memang berkaitan dengan lambung. Meskipun maag dan GERD berbeda, kedua penyakit lambung ini sama-sama menimbulkan mual dan rasa tidak nyaman di perut, khususnya di ulu hati.
Sakit lambung juga bisa menjalar hingga ke dada hingga menyebabkan heartburn. Bila tidak ditangani dengan tepat sedari awal, kondisi tersebut bisa bertahan dan terjadi hingga bertahun-tahun.
Jika menderita penyakit lambung, Anda bisa memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan obat lambung kronis. Selain itu, penyakit lambung juga bisa diredakan dengan beberapa obat lambung alami yang mudah diperoleh di rumah.
Pilihan Obat Lambung Kronis
Obat lambung kronis memiliki berbagai macam cara kerja, seperti meredakan peradangan di lambung, menetralkan asam lambung, dan mengurangi produksi asam lambung. Berikut adalah beberapa obat lambung kronis:
1. Antasida
Obat lambung kronis dari kelompok antasida dapat meredakan sakit lambung dengan cara menetralkan asam lambung. Antasida bisa dengan dibeli di apotek karena obat ini tidak memerlukan resep dokter. Beberapa contoh obat lambung kronis dari golongan ini adalah kalsium karbonat, aluminium hidroksida, dan magaldrate.
Anda dapat mengonsumsi antasida dalam bentuk suspensi maupun tablet. Namun, untuk kerja yang lebih cepat, Anda disarankan mengonsumsi obat yang berbentuk suspensi. Jika Anda merasakan gejala sakit lambung kronis, konsumsilah antasida 1 jam setelah makan atau ketika merasakan heartburn.
2. Antagonis H2
Antagonis H2 merupakan obat lambung kronis yang mampu mengurangi jumlah produksi asam lambung. Dengan begitu, sakit lambung akan mereda dalam 24 jam setelah Anda mengonsumsi obat asam lambung kronis yang satu ini.
Ranitidine, famotidine, dan cimetidine adalah beberapa obat yang termasuk kelompok antagonis H2. Obat-obatan tersebut tersedia dalam bentuk tablet, kapsul, maupun suspensi yang dikonsumsi sesuai dengan arahan dokter, biasanya sebelum makan atau sebelum tidur.
3. Penghambat pompa proton
Sama dengan antagonis H2, penghambat pompa proton (PPI) juga bekerja dengan cara mengurangi jumlah asam lambung. Namun, PPI diklaim lebih kuat dalam meredakan gejala sakit lambung daripada antagonis H2.
Beberapa obat lambung kronis dari kelompok PPI ialah omeprazole, lansoprazole, dan esomeprazole. Untuk mengobati sakit lambung kronis, konsumsilah tablet atau kapsul PPI sekitar 30 menit sebelum sarapan atau sesuai dengan arahan dokter.
4. Antibiotik
Apabila sakit lambung kronis disebabkan oleh infeksi bakteri H. pylori, mengonsumsi antibiotik bisa menjadi solusinya. Antibiotik adalah obat yang berfungsi untuk melawan infeksi bakteri di tubuh. Beberapa obat lambung kronis berjenis antibiotik ialah amoxicillin, clarithromycin, dan metronidazole.
Sebelum mengonsumsi antibiotik, pastikan bahwa Anda telah berkonsultasi dengan dokter agar penggunaannya tepat sasaran. Obat lambung kronis berjenis antibiotik tersedia dalam bentuk kapsul maupun sirup dan dapat dikonsumsi sebelum atau setelah makan.
5. Kunyit
Ada banyak manfaat kunyit untuk kesehatan, salah satunya sebagai obat lambung kronis. Curcumin merupakan senyawa aktif pada kunyit yang bersifat antiradang, sehingga bermanfaat untuk mengobati sakit lambung kronis.
Selain karena sifat antiradangnya, curcumin juga memiliki sifat antioksidan yang dapat mengatasi penyebab sakit lambung kronis. Anda bisa memanfaatkan kunyit sebagai obat lambung kronis dengan mengolahnya menjadi teh kunyit atau wedang kunyit, maupun mengonsumsi suplemen kunyit.
6. Madu
Bahan alami dengan rasa yang manis ini juga bisa Anda manfaatkan sebagai obat lambung kronis. Madu kaya akan antioksidan yang dapat menyehatkan saluran pencernaan dan mengatasi sakit lambung kronis. Madu juga terkenal akan sifat antiradangnya yang bisa membantu mengatasi sakit lambung kronis.
Guna memperoleh manfaatnya sebagai obat lambung kronis secara maksimal, Anda disarankan untuk mengonsumsi 1 sendok teh madu. Selain itu Anda juga bisa menambahkan madu ke dalam segelas air hangat.
7. Jahe
Manfaat jahe sebagai obat lambung kronis juga diperoleh dari sifat antiradang yang dimilikinya. Untuk memanfaatkannya sebagai obat lambung kronis, Anda bisa membuat teh jahe dengan cara menyeduk 1 ruas jahe yang telah dimemarkan atau 1 sendok teh bubuk jahe ke dalam segelas air hangat.
Namun, manfaat jahe sebagai obat lambung kronis ini bisa berbeda pada masing-masing orang. Alih-alih meredakan gejala sakit lambung, konsumsi jahe apalagi secara berlebihan, justru bisa memperparah sakit lambung kronis.
8. Cuka apel
Di balik rasanya yang asam, cuka apel justru termasuk salah satu obat lambung kronis yang ampuh karena dapat menurunkan kadar asam lambung. Tidak hanya itu, probiotik yang terkandung di dalam cuka apel juga bermanfaat untuk mengatasi penyakit lambung kronis.
Jika ingin memanfaatkan cuka apel sebagai obat lambung kronis, Anda bisa melarutkan 1 sendok teh cuka apel ke dalam 1 gelas air. Cuka apel sangatlah asam, jadi pastikan untuk tidak mengonsumsinya secara langsung.
Namun, sama seperti jahe, penggunaan cuka apel sebagai obat lambung kronis bisa saja memperparah sakit lambung pada sebagian orang.
Oleh karena itu, jika sakit lambung kronis yang terjadi sudah parah hingga mengganggu aktivitas, sebaiknya periksakan diri ke dokter. Selain memeriksa kondisi Anda, dokter juga akan memberikan penanganan yang sesuai, termasuk meresepkan obat sakit lambung kronis yang sesuai, baik obat medis maupun obat alami yang terbaik.