Pengawet alami bisa menjadi pilihan tepat untuk menjaga kesegaran makanan tanpa khawatir dengan kandungan bahan kimia seperti pada pengawet sintetis. Tidak hanya lebih aman dikonsumsi, pengawet ini juga mudah ditemukan karena bahan-bahannya bersumber dari alam.
Penggunaan bahan pengawet pada makanan bertujuan untuk menghambat pembusukan akibat mikroba, seperti jamur, ragi, dan bakteri, sehingga makanan tidak mudah basi.
Pengawet makanan boleh saja digunakan selama mengikuti anjuran Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Beberapa bahan pengawet yang diperbolehkan meliputi asam sorbat, asam benzoat, asam propionat, sulfit, nisin, nitrit, nitrat, dan lisozim hidroklorida. Bahan-bahan tersebut termasuk dalam jenis bahan pengawet buatan.
Ada juga pilihan bahan pengawet alami yang lebih mudah ditemui dan dapat digunakan di rumah. Selain itu, pengawet alami tidak menimbulkan dampak negatif seperti yang mungkin ditimbulkan pada penggunaan bahan pengawet berbahaya.
Pengawet Alami yang Aman Dikonsumsi
Pengawet alami merupakan salah satu zat aditif yang aman untuk ditambahkan pada makanan. Bahan pengawet alami umumnya berasal dari tumbuhan, rempah-rempah, dan bahan herbal lainnya. Berikut ini adalah beberapa contoh pengawet alami yang dapat Anda gunakan:
1. Bawang putih
Selain digunakan sebagai bumbu makanan, bawang putih juga dapat digunakan sebagai pengawet alami karena kandungan antimikroba dan antibakterinya. Cukup tambahkan beberapa siung bawang putih untuk menjaga kesegaran makanan, apalagi makanan yang hendak di simpan dalam kulkas.
2. Kunyit
Kunyit dapat dimanfaatkan sebagai pengawet alami berkat kandungan kurkumin di dalamnya. Kurkumin memiliki efek sebagai antimikroba, sehingga dapat menghambat pembusukan makanan akibat bakteri, terutama jenis bakteri gram positif. Kunyit dapat digunakan untuk mengawetkan kari atau sup daging dan ayam.
3. Jahe
Jahe memiliki sifat antibakteri dan antioksidan, sehingga dapat dijadikan sebagai bahan pengawet alami. Apalagi setelah diolah menjadi minyak, penelitian menunjukkan bahwa minyak jahe sangat efektif dalam menjaga kesegaran makanan, seperti roti, daging, ikan, dan buah.
4. Lemon
Lemon mengandung asam sitrat dan flavonoid yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri serta dapat merusak membran sel bakteri pada makanan. Pengawet alami ini biasanya digunakan pada daging atau ikan segar agar lebih tahan lama saat disimpan.
5. Rosemary
Selain lemon, flavonoid juga terkandung pada rosemary sehingga ampuh untuk membunuh bakteri pada makanan. Pengawet alami yang biasanya digunakan untuk menjaga kesegaran daging steik ini memiliki kandungan antimikroba, seperti asam rosmarinat, asam karnosol, dan asam kafeat.
6. Garam
Garam merupakan pengawet alami dengan sifat menarik cairan (osmotik), sehingga kadar air dalam makanan berkurang serta menghambat kuman yang hendak berkembang biak pada makanan. Biasanya, garam digunakan untuk mengawetkan daging, asinan, atau ikan.
7. Gula
Sama seperti garam, gula juga memiliki sifat osmotik untuk mengurangi kadar air, sehingga dapat membatasi pertumbuhan mikroba dan menjaga kesegaran makanan. Sifat antimikroba pada gula biasanya digunakan untuk mengawetkan manisan buah atau sayuran segar.
8. Cuka
Cuka dapat dimanfaatkan sebagai pengawet alami berkat kandungan asam asetat yang dapat menghambat pembusukan makanan. Cuka biasanya digunakan untuk mengawetkan daging, acar, tomat, wortel, dan beberapa jenis salad.
Jika dibandingkan dengan pengawet buatan, pengawet alami dianggap sebagai opsi yang lebih baik karena berasal dari hasil alam dan tidak memicu beberapa masalah kesehatan, seperti alergi, asma, dan beberapa jenis kanker. Pengawet alami juga dapat menambahkan rasa, warna, dan kandungan nutrisi pada makanan.
Jika Anda bingung menentukan takaran penggunaan pengawet alami, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter secara online melalui Chat Bersama Dokter. Dengan begitu, dokter dapat memberikan takaran yang tepat sehingga pengawet alami aman dikonsumsi sesuai dengan kondisi kesehatan Anda.