Penyebab pingsan sangat beragam, mulai dari paparan sinar matahari terlalu lama, penyakit tertentu, hingga efek samping obat-obatan. Dengan mengetahui penyebabnya, Anda bisa mengambil langkah pencegahan dan terhindar dari kemungkinan pingsan kembali.
Pingsan (sinkop) adalah kondisi ketika tubuh kehilangan kesadaran secara tiba-tiba selama beberapa saat. Kondisi ini terjadi karena adanya penurunan aliran darah ke otak secara mendadak, sehingga otak tidak mendapatkan cukup oksigen dan menyebabkan gangguan sementara pada fungsi otak.
Ada banyak faktor yang bisa membuat aliran darah ke otak menurun dan menyebabkan pingsan. Mengetahui penyebab pingsan sangat penting guna mencegah pingsan berulang dan risiko lainnya yang mungkin timbul.
Inilah Penyebab Pingsan
Penyebab pingsan bisa disebabkan oleh intensitas aktivitas yang tinggi, penyakit fisik atau mental, bahkan konsumsi obat-obatan tertentu. Berikut ini adalah beberapa penyebab pingsan yang dapat terjadi:
1. Melewatkan waktu makan
Melewatkan waktu makan merupakan penyebab pingsan yang tidak boleh disepelekan. Meski terlihat sederhana, tidak makan dalam waktu lama bisa menurunkan kadar glukosa yang merupakan sumber energi bagi otak dan tubuh serta membuat tekanan darah tidak stabil.
Hal tersebut dapat mengurangi aliran darah ke otak dan membuat otak tidak mendapatkan cukup energi, sehingga menyebabkan pusing, gemetar, linglung, dan kehilangan kesadaran.
2. Melakukan aktivitas saat cuaca panas
Saat cuaca panas, tubuh cenderung kehilangan lebih banyak cairan. Kondisi tersebut bisa menyebabkan penurunan tekanan darah, perubahan irama detak jantung, dan ketidakseimbangan hormon di dalam tubuh. Berbagai perubahan tersebut dapat meningkatkan risiko terjadinya pingsan.
3. Berdiri terlalu lama
Berdiri terlalu lama dalam posisi yang sama bisa membuat darah menumpuk di kaki dan membuat volume darah yang kembali ke jantung serta otak berkurang. Hal ini dapat mengakibatkan penurunan aliran darah ke otak yang akhirnya meningkatkan risiko terjadinya pingsan.
4. Hipotensi ortostatik
Berdiri dari duduk terlalu cepat atau tiba-tiba juga bisa menjadi salah satu penyebab pingsan. Kondisi ini bisa terjadi karena adanya penurunan tekanan darah secara mendadak (hipotensi ortostatik).
5. Mengalami trauma fisik atau emosional
Trauma fisik atau emosional dapat memicu refleks neurologis. Saat menghadapi situasi yang menimbulkan stres atau ketakutan, sistem saraf vagus yang bertanggung jawab untuk mengatur detak jantung, tekanan darah, dan fungsi internal lainnya dapat merespons dengan cara yang berlebihan.
Respons berlebihan pada saraf ini bisa menyebabkan penurunan tekanan darah dan denyut jantung yang ekstrem. Akibatnya, aliran darah ke otak terganggu dan menyebabkan hilangnya kesadaran.
6. Anafilaksis
Anafilaksis adalah respon sistem imun yang berlebihan terhadap alergen. Ketika anafilaksis terjadi, tubuh melepaskan histamin yang menyebabkan tekanan darah menurun dan penyempitan saluran udara. Hal ini akan membuat aliran darah dan oksigen ke otak terganggu dan pingsan pun dapat terjadi.
7. Menderita penyakit jantung
Gangguan sistem peredaran darah dan fungsi jantung akibat penyakit jantung dapat memengaruhi pasokan darah dan oksigen ke otak. Hal ini membuat penderita penyakit jantung rentan mengalami pingsan.
Penyakit jantung yang bisa menyebabkan hilang kesadaran meliputi aritmia, penyakit katup jantung, kardiomiopati hipertrofik, dan tumor jantung.
8. Menderita diabetes
Penderita diabetes rentan mengalami perubahan drastis pada kadar gula darah yang dapat mempengaruhi fungsi otak dan sistem saraf. Kondisi ini bisa membuat otak tidak mendapatkan cukup energi yang diperlukan, sehingga risiko terjadinya pingsan lebih tinggi.
9. Mengonsumsi obat-obatan tertentu
Penyebab pingsan bisa karena obat yang Anda konsumsi. Beberapa jenis obat untuk tekanan darah tinggi, alergi, dan penyakit jantung, serta obat antipsikotik bisa membuat tekanan darah menurun. Ini akan meningkatkan kemungkinan Anda kehilangan kesadaran setelah mengonsumsinya.
10. Menderita penyakit saraf
Penyakit saraf sebenarnya jarang menyebabkan pingsan, tetapi mungkin saja bisa terjadi. Pada stroke ringan misalnya, sumbatan pada arteri vertebrobasiler yang terletak di belakang leher membuat pasokan darah ke batang otak menurun. Hal tersebut bisa membuat fungsi batang otak menurun dan berisiko menyebabkan pingsan.
Penyebab pingsan sangat beragam dan diperlukan serangkaian pemeriksaan, seperti pemeriksaan fisik, evaluasi kesehatan dan obat-obatan yang dikonsumsi, bahkan elektrokardiogram, untuk memastikannya. Guna mencegah pingsan berulang, perubahan gaya hidup dan perawatan penyakit yang diderita merupakan kunci utama yang dapat dilakukan.
Selain kesepuluh penyebab pingsan di atas, mengalami nyeri berat, misalnya nyeri haid, juga bisa membuat seseorang pingsan. Nyeri haid dapat menyebabkan penurunan tekanan darah dan mengurangi aliran darah ke otak, sehingga wanita dapat merasa pusing dan pingsan.
Pingsan juga tidak selalu menjadi kondisi gawat darurat bila terjadi dalam waktu beberapa detik atau menit dan tidak disertai dengan penyakit tertentu. Bila Anda melihat seseorang yang pingsan, lakukan pertolongan pertama dengan mengangkat kakinya lebih tinggi dari jantung dan kendurkan ikat pinggang atau kancing kerah bajunya.
Setelah sadar, biarkan orang tersebut berbaring atau duduk setidaknya selama 10–15 menit dan pindahkan ke tempat yang sejuk. Memberikan minum air dingin juga dapat membantu membuatnya lebih relaks.
Namun, apabila seseorang pingsan tetapi tidak kembali sadar setelah beberapa menit dan tidak bernapas atau pingsan akibat trauma fisik dan mengalami perdarahan, segera bawa ke IGD rumah sakit terdekat. Nantinya, dokter akan melakukan pertolongan yang diperlukan dan mengidentifikasi penyebab pingsan.