Penyebab rambut patah kebanyakan adalah salah merawat dan menata rambut. Namun, kondisi ini juga bisa disebabkan oleh hal lain lho, termasuk kondisi kesehatan tertentu. Dengan mengetahui berbagai penyebabnya, rambut patah maupun rapuh bisa dicegah.

Rambut patah merupakan salah satu keluhan yang umum terjadi. Meskipun banyak dialami oleh orang yang berambut panjang, terutama wanita, rambut patah sebenarnya bisa terjadi pada siapa saja. Penyebab rambut patah juga beragam, tidak selalu karena perawatan rambut yang salah saja.

8 Penyebab Rambut Patah yang Perlu Diwaspadai - Alodokter

Berbagai Penyebab Rambut Patah

Rambut yang sehat memiliki lapisan kutikula yang kuat dan lembap. Namun, terkadang tekstur rambut bisa rusak sehingga mudah patah. Jika tidak ditangani, rambut yang mudah patah lama kelamaan juga bisa jadi rontok. Nah, berikut ini adalah beberapa penyebab rambut patah tersebut:

1. Kebiasaan menyisir rambut saat masih basah

Saat basah, rambut berada dalam kondisi paling rapuh dan mudah rusak. Ini karena kadar elastisitasnya menurun, sehingga helai rambut menjadi lebih mudah meregang dan akhirnya patah. Itulah mengapa menyisir rambut saat masih basah bisa membuatnya lebih cepat tipis atau bahkan rontok. 

2. Terlalu sering keramas

Punya jenis rambut tertentu, misalnya rambut berminyak, bisa membuat seseorang keramas lebih sering karena merasa rambutnya sering lepek saat dipegang. Namun, keramas sebenarnya tidak perlu terlalu sering lho, karena bisa membuat rambut jadi mudah rusak dan rentan patah. 

Saat keramas pun, usahakan untuk hanya menggunakan sampo secukupnya dan hanya pada kulit kepala ya. Mengoleskan sampo secara berlebihan, misalnya sampai batang rambut, bisa membuat batang rambut jadi kering. Hal inilah yang berisiko menyebabkan rambut patah.

3. Jarang menggunakan kondisioner

Salah satu penyebab rambut patah adalah tidak pakai kondisioner. Produk perawatan rambut ini sebenarnya sangat penting untuk menjaga kelembapan batang rambut setelah terkena sampo. Keramas tanpa mengenakan kondisioner bisa membuat rambut tetap kering dan kaku, sehingga lebih mudah patah.

Beberapa produk kondisioner juga mengandung bahan-bahan yang bisa menutrisi rambut, sehingga menjaga tekstur rambut tetap kuat dan tidak mudah patah. 

4. Penataan rambut yang kurang baik

Cara kamu menata rambut juga bisa memengaruhi kekuatan batang rambut lho. Menggunakan gaya rambut yang terlalu kencang, misalnya saat menguncir, mengikat,  atau mengepang, bisa merusak batang maupun akar rambut. Akibatnya, kalau tidak patah, rambut juga bisa rontok.

Selain itu, styling rambut menggunakan alat tertentu secara berlebihan juga bisa menyebabkan rambut patah nih. Misalnya, terlalu sering menggunakan hair dryer, catokan, atau sisir pelurus rambut juga bisa menyebabkan rambut patah, terutama kalau alat-alat tersebut digunakan dalam waktu yang berdekatan.

5. Paparan sinar matahari berlebihan

Paparan sinar matahari terlalu lama dan sering tidak hanya bisa merusak kulit, tetapi juga rambut. Ini karena sinar UV dan suhu panas dari terik matahari bisa membuat tekstur rambut rusak, sehingga mudah patah dan menipis. 

Paparan sinar matahari berlebihan juga bisa membuat rambut mudah rontok dan berubah warna menjadi kecoklatan atau beruban.

6. Stres berlebihan

Penyebab rambut patah juga bisa berkaitan dengan kesehatan mental lho. Stres, terutama stres berkepanjangan, juga dapat menyebabkan rambut patah. Ini karena stres biasanya ditandai dengan cemas dan kurang tidur, sehingga aliran darah ke folikel rambut kurang lancar. Dengan begitu, rambut jadi rapuh dan menipis.

Selain itu, stres juga bisa membuat tubuh menghasilkan lebih banyak hormon stres berupa kortisol. Ketika kadar hormon ini meningkat, rambut akan menjadi tipis dan mudah patah.

7. Kekurangan nutrisi

Cukup atau tidaknya asupan nutrisi harian juga bisa memengaruhi kondisi rambut. Soalnya, ada banyak nutrisi yang dibutuhkan tubuh untuk menumbuhkan rambut yang sehat dan kuat. Berbagai nutrisi tersebut meliputi protein, omega-3, zat besi, zinc, serta vitamin B kompleks, termasuk biotin. Jika nutrisi tersebut kurang, rambut bisa menjadi tipis dan rentan patah.

8. Kekurangan hormon tiroid

Selain berperan penting dalam metabolisme tubuh, hormon tiroid juga bertugas mengatur siklus pertumbuhan rambut. Nah, jika kadar hormon ini terlalu sedikit (hipotiroid), rambut bisa menjadi tipis, kering, dan mudah patah.

Selain itu, orang yang mengalami hipotiroid juga bisa mengalami gejala berupa sering lemas dan kenaikan berat badan tanpa alasan jelas.

Tips Mencegah Rambut Patah

Rambut patah dapat mengurangi rasa percaya diri, apalagi jika terjadi terus-menerus sampai rambut tampak tipis, bahkan mengalami kebotakan. Nah, setelah mengetahui berbagai penyebab rambut patah, kini kamu bisa mencegahnya dengan beberapa tips berikut ini:

  • Gunakan sampo hanya pada kulit kepala, lalu biarkan sampo mengalir mengenai batang rambut saat kamu membilas rambut.
  • Gunakan kondisioner setelah keramas.
  • Biarkan rambut kering sendiri, lalu baru sisir rambut setelah hampir kering sepenuhnya.
  • Bila perlu mengeringkan rambut dengan handuk, cukup balut rambut tanpa menggosoknya.
  • Hindari mengikat atau mengepang rambut terlalu kuat.
  • Jangan terlalu sering menggunakan alat penata rambut yang terlalu sering.
  • Gunakan pelindung kepala dan rambut, seperti topi, saat beraktivitas di bawah terik matahari.

Kamu bisa melakukan tips di atas untuk mencegah sekaligus mengurangi rambut patah nih. Namun, bila rambut patah tidak lekas membaik meskipun kamu sudah menerapkannya, sebaiknya pastikan penyebabnya bersama dokter agar kondisi ini tidak sampai mengganggu kesehatan di masa mendatang ya.

Kamu bisa berdiskusi soal rambut patah maupun keluhan lainnya dengan dokter melalui chat lho. Tak hanya praktis, cara ini juga bisa membantumu mendapatkan solusi lebih cepat.