Cara mengatasi perut buncit harus dilakukan secara rutin dan konsisten agar hasilnya terasa. Tidak hanya mampu membakar lemak yang menumpuk di perut, cara-cara tersebut juga mudah dilakukan dan terbukti efektif membuat tubuh menjadi lebih ramping dan sehat.
Perut buncit disebabkan oleh penumpukan jaringan lemak di bagian perut. Penumpukan lemak tersebut umumnya terjadi karena sering mengonsumsi makanan atau minuman tinggi kalori, usia, faktor genetik, dan jarang berolahraga.
Perut buncit dapat menurunkan rasa percaya diri, membuat Anda kesulitan dalam memilih pakaian, dan berisiko menimbulkan berbagai masalah kesehatan. Namun, jangan khawatir bila mengalaminya karena ada beberapa cara mengatasi perut buncit yang bisa diterapkan dengan mudah.
Beberapa Cara Mengatasi Perut Buncit
Ukuran lingkar perut orang dewasa normalnya adalah 80 cm pada wanita dan 90 cm pada pria. Jika ukuran lingkar perut Anda melebihi batas tersebut, hal ini menandakan bahwa Anda memiliki perut buncit.
Agar perut Anda menjadi ramping dan rata, berikut ini adalah beberapa cara mengatasi perut buncit:
1. Mengonsumsi protein
Protein merupakan sumber nutrisi yang sangat penting untuk mengatasi perut buncit. Asupan protein yang tinggi dapat meningkatkan metabolisme serta memberikan efek kenyang yang lebih lama pada tubuh. Dengan begitu, Anda dapat mengontrol nafsu makan agar tidak makan secara berlebihan.
Kebutuhan protein untuk orang dewasa umumnya sekitar 60–65 gram per hari. Asupan protein tersebut dapat dicukupi dengan mengonsumsi makanan yang mengandung protein tinggi, seperti dada ayam, ikan, telur, tahu atau tempe, produk susu, sayur-sayuran, buah-buahan, dan kacang-kacangan.
2. Mengurangi makanan berlemak
Mengonsumsi makanan berlemak tinggi juga bisa menyebabkan perut menjadi buncit. Pasalnya, kelebihan lemak akan disimpan dalam tubuh dalam bentuk cadangan lemak, salah satunya di bagian perut.
Oleh karena itu, jika ingin mengecilkan perut buncit, sebaiknya batasi atau hindari mengonsumsi makanan yang mengandung lemak tinggi, seperti gorengan, mentega, makanan manis, dan junk food.
Lebih baik pilihlah jenis makanan yang mengandung lemak sehat dan tinggi nutrisi, seperti buah-buahan, sayur-sayuran, susu rendah lemak, ikan, alpukat, jamur, dan kentang, sebagai cara mengatasi perut buncit.
3. Mengurangi karbohidrat
Karbohidrat berperan sebagai sumber energi bagi tubuh untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Namun, Anda perlu mengurangi konsumsi asupan karbohidrat olahan yang cenderung tinggi kalori tetapi tidak mengenyangkan, seperti roti tawar, kue kering, pasta, permen, dan sereal, agar tidak menyebabkan penimbunan lemak di perut.
Sebagai gantinya, Anda bisa mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat kompleks sebagai cara mengatasi perut buncit. Jenis karbohidrat tersebut mengandung tinggi serat dan membuat Anda kenyang dalam waktu lama. Adapun makanan yang mengandung karbohidrat kompleks antara lain adalah sayuran hijau, gandum, kentang, kacang polong, dan nasi merah.
4. Mengurangi asupan gula
Makanan atau minuman manis mengandung banyak kalori yang dapat menyebabkan penumpukan lemak, sehingga perut menjadi buncit. Tidak hanya itu, terlalu sering mengonsumsi makanan atau minuman manis secara berlebihan juga dapat membuat berat badan bertambah.
5. Mengurangi asupan alkohol
Cara mengatasi perut buncit selanjutnya adalah dengan mengurangi asupan alkohol. Mengonsumsi alkohol secara terus-menerus dapat menghentikan tubuh dalam membakar lemak dan memberikan efek lapar berkepanjangan, sehingga Anda tidak dapat mengontrol nafsu makan dengan baik. Selain itu, alkohol juga mengandung gula yang tinggi dan memicu penumpukan lemak di perut.
6. Mencukupi waktu tidur
Orang yang kurang tidur juga lebih rentan mengalami perut buncit. Kebiasaan kurang tidur dapat mengganggu metabolisme tubuh dan menyebabkan keinginan untuk makan meningkat di malam hari, sehingga lemak akan menumpuk di sekitar perut.
Untuk mengatasi kurang tidur, Anda dianjurkan untuk mencukupi waktu tidur sekitar 7–8 jam setiap malam. Agar tidur Anda nyenyak dan berkualitas, terapkan tidur dan bangun di waktu yang sama setiap hari, matikan lampu kamar, dan jangan langsung tidur setelah makan malam.
7. Mengelola stres
Stres yang berlebihan juga memengaruhi peningkatan lemak di perut. Ketika Anda mengalami stres, kelenjar adrenal akan melepaskan hormon stres kortisol yang dapat memperlambat metabolisme dan mempersulit penurunan berat badan. Akibatnya, tubuh tidak bisa mengontrol berat badan dengan baik.
Cara mengelola stres setiap orang bisa berbeda-beda. Namun, Anda disarankan untuk melakukan beberapa aktivitas sederhana, seperti melakukan hobi yang disukai, mengonsumsi makanan bergizi, melakukan meditasi, berolahraga secara rutin, melakukan yoga, dan mendengarkan musik.
8. Berolahraga secara rutin
Kebiasaan jarang bergerak atau kurang berolahraga juga dapat membuat perut buncit. Kebiasaan ini menyebabkan penumpukan kalori berlebih sebagai jaringan lemak di perut. Oleh karena itu, Anda dianjurkan melakukan olahraga secara rutin agar tubuh dapat membakar lebih banyak kalori.
Untuk mencegah sekaligus sebagai cara mengatasi perut buncit, Anda bisa melakukan olahraga secara rutin selama 30 menit setiap hari. Anda bisa memulainya dengan olahraga yang ringan terlebih dahulu, seperti berjalan kaki, jogging, lari, lompat tali, burpee, dan zumba.
9. Menjaga pola makan
Cara mengatasi perut buncit lainnya adalah dengan menjaga pola makan. Pola makan yang sehat berperan penting dalam menjaga kesehatan tubuh dan memberikan tubuh lebih banyak energi untuk beraktivitas sehari-hari.
Ada beberapa cara untuk menjaga pola makan yang sehat, seperti makan dengan porsi kecil, usahakan sarapan setiap pagi, makan makanan bergizi seimbang, dan minum air putih sebanyak 8 gelas per hari.
Berbagai cara mengatasi perut buncit di atas dapat membantu Anda untuk membuat perut menjadi tampak lebih langsing. Namun, Anda perlu melakukannya dengan sabar dan konsisten agar cara-cara tersebut memberikan hasil yang maksimal.
Jika ukuran perut belum berkurang juga walaupun sudah melakukan berbagai cara mengatasi perut buncit di atas dengan rutin atau Anda kesulitan untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, Anda dapat berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang sesuai dengan kondisi Anda.