Ciri penyakit TBC yang sudah parah dapat terlihat dari beratnya gejala yang muncul. Kondisi ini bisa terjadi ketika penderita TBC tidak menyelesaikan pengobatannya sehingga berdampak pada organ tubuh lain, seperti otak dan tulang.
Tuberkulosis atau TBC adalah penyakit menular yang umum terjadi di Indonesia. Sebagian besar kasus TBC dapat disembuhkan. Namun, bila tidak ditangani dengan tepat atau hingga tuntas, TBC bisa berkembang menjadi kasus yang berat karena dapat menyebabkan kerusakan di organ tubuh lainnya.
TBC disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini dapat menyebar melalui udara yang telah terkontaminasi percikan ludah penderita TBC. Biasanya, penderita akan menunjukkan gejala, seperti batuk lebih dari 3 minggu, demam, dan berkeringat di malam hari.
Mengenal Ciri Penyakit TBC yang Sudah Parah
Ciri penyakit TBC yang sudah parah umumnya mudah dikenali. Akan tetapi, orang bisa saja mengira itu adalah tanda atau gejala penyakit lain yang bisa hilang sendiri sehingga pertolongan medis telat diberikan.
Untuk mengetahui apakah TBC sudah parah adalah dengan melihat munculnya gejala lain akibat bakteri yang telah merusak saluran napas atau memengaruhi bagian tubuh di luar paru-paru. Berikut ini adalah ciri-cirinya:
1. Batuk berdarah
Batuk berdarah sering dikaitkan dengan ciri penyakit TBC yang sudah berat. Awalnya, penderita TBC mengalami batuk disertai dahak berwarna kuning, kemudian seiring perkembangan penyakit, batuk menjadi makin sering sehingga mengiritasi atau menimbulkan kerusakan jaringan di saluran pernapasan.
Jaringan di saluran napas yang rusak tersebut bisa mengeluarkan darah, sehingga saat penderitanya batuk akan keluar dahak yang disertai bercak darah atau bahkan banyak mengandung darah.
2. Sesak napas
Pada beberapa kasus, infeksi tuberkulosis dapat menyebabkan efusi pleura atau penumpukan cairan di rongga antara lapisan pembungkus dan paru-paru. Cairan yang menumpuk ini bisa menekan paru-paru.
Akibatnya, paru-paru tidak dapat mengembang dan mengempis sempurna saat bernapas sehingga timbulah sesak napas.
3. Pembengkakan kelenjar getah bening
Pembengkakan kelenjar getah bening juga menjadi salah satu ciri dari infeksi TBC yang sudah menyebar dari organ pernapasan. Biasanya, hal ini terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menurun atau infeksi tidak diobati dengan tepat sehingga bakteri pindah dari paru-paru ke kelenjar getah bening.
Pembengkakan kelenjar getah bening dapat diketahui dengan meraba sisi leher, bawah dagu, ketiak, atau sekitar selangkangan. Bila hal ini sudah berat hingga memengaruhi kulit, benjolan bisa memerah dan mungkin mengeluarkan nanah.
4. Diare kronis
Diare kronis juga bisa menjadi salah satu ciri penyakit TBC yang sudah parah. Hal ini dapat terjadi karena bakteri tuberkulosis dapat menyebar ke usus dan menyebabkan gangguan pencernaan bila tidak segera ditangani.
Sebagai dampaknya, penderita bisa saja mengalami diare berkepanjangan atau diare kronis dan biasanya berlangsung selama lebih dari 4 minggu.
5. Penurunan berat badan drastis
Menurunnya berat badan biasanya juga dialami oleh penderita TBC. Ini karena pengaruh bakteri tuberkulosis yang telah menyebar ke usus dapat menimbulkan rasa tidak nyaman di perut, sehingga penderita kehilangan nafsu makan.
Kondisi ini dapat diperburuk dengan diare kronis yang menimbulkan gangguan dalam proses pencernaan dan penyerapan nutrisi makanan.
6. Nyeri punggung
Nyeri sendi dapat terjadi ketika TBC telah berkembang di luar paru-paru. Biasanya, bakteri TBC bisa menyerang tulang dan daerah persendian, terutama sendi yang menahan beban tubuh, seperti tulang belakang, pinggul, atau lutut.
Kerusakan tulang, khususnya tulang belakang, yang disebabkan TBC dapat menyebabkan nyeri punggung dan bahkan kelumpuhan bila jaringan saraf di sekitarnya rusak.
7. Sakit kepala terus-menerus
Ciri penyakit TBC yang sudah parah lainnya adalah sakit kepala yang berlangsung lama dan makin memberat seiring waktu. Kondisi ini terjadi karena adanya pembengkakan pada selaput otak akibat bakteri penyebab TB atau dikenal dengan istilah meningitis tuberkulosis.
Selain sakit kepala, penderita meningitis tuberkulosis juga akan menunjukkan gejala lain, yaitu demam tinggi dan leher kaku.
8. Nyeri dada
Infeksi TBC yang tidak ditangani dengan baik juga dapat menyebabkan peradangan pada selaput jantung atau perikarditis tuberkulosis. Akibatnya, terjadi penumpukan cairan di ruang antara selaput pembungkus dan jantung sehingga membatasi kemampuan jantung untuk memompa darah.
Nyeri dada yang timbul karena peradangan lapisan jantung biasanya terasa seperti ditusuk benda tajam. Rasa sakit ini terasa makin memburuk ketika penderitanya berbaring atau menarik napas.
9. Keracunan darah
Bakteri TBC dapat berkembang dan menyebar lebih cepat sehingga menimbulkan komplikasi serius, seperti keracunan darah atau sepsis. Kondisi ini bisa terjadi pada beberapa orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah, misalnya penderita HIV/AIDS yang tidak terkontrol dan penderita kanker.
Selain karena faktor kekebalan tubuh, keracunan darah juga dapat terjadi ketika penanganan tidak segera diberikan. Gejala sepsis meliputi demam, menggigil, sesak napas, detak jantung cepat, dan keringat dingin.
Ketika terdiagnosis menderita TBC, langkah penting yang harus Anda lakukan adalah menuntaskan pengobatan. Hal ini bertujuan agar bakteri tuberkulosis tidak menyebar ke beberapa organ tubuh lain dan menyebabkan komplikasi.
Penyakit TBC sebenarnya memiliki angka kesembuhan yang tinggi selama penderitanya patuh terhadap pengobatan dan dijalani hingga tuntas.
Oleh karena itu, jika Anda mengalami batuk lebih dari 3 minggu, berkeringat di malam hari meski berada di ruangan dingin, dan demam, segera periksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mengetahui diagnosis dan memperoleh penanganan.
Bila ciri penyakit TBC yang sudah parah muncul, segeralah ke dokter dan jangan menundanya agar dapat segera ditangani, apalagi jika Anda berisiko mengalami infeksi berat karena memiliki sistem kekebalan tubuh lemah.