Gejala kanker tenggorokan sangat beragam dan terkadang bisa diawali dengan sakit tenggorokan biasa. Gejala awal yang tergolong biasa inilah yang kerap membuat penderita kanker tenggorokan jadi abai dan tidak segera melakukan pemeriksaan. Padahal, jika dideteksi lebih dini, pengobatan bisa dilakukan lebih cepat.
Gejala kanker tenggorokan atau dikenal juga dengan istilah kanker nasofaring, muncul saat sel-sel kanker mulai tumbuh dan berkembang. Belum diketahui penyebab pasti dari kanker tenggorokan.
Namun, sejumlah kondisi, seperti mengalami infeksi virus Epstein-Barr, memiliki riwayat keluarga yang menderita kanker tenggorokan, kebiasaan mengonsumsi makanan yang diasinkan, merokok, dan kecanduan alkohol, diketahui bisa meningkatkan risiko terkena kanker tenggorokan.
Gejala Kanker Tenggorokan
Saat mengalami kanker tenggorokan, sel-sel kanker yang tumbuh cepat, tidak terkendali, dan ganas, akan merusak jaringan yang ada di sekitarnya. Hal inilah yang kemudian menyebabkan munculnya keluhan dan gejala kanker tenggorokan yang perlu dikenali sejak dini, yaitu.
1. Sakit tenggorokan
Gejala kanker tenggorokan yang pertama adalah sakit tenggorokan yang berlangsung lebih dari 3 bulan dan tidak kunjung sembuh meski sudah diobati. Intensitas nyeri yang dialami bisa bervariasi. Akan tetapi, pada beberapa orang, sakit tenggorokan bisa sampai mengganggu aktivitas.
2. Sulit menelan
Pertumbuhan sel-sel kanker di tenggorokan bisa menyebabkan penderitanya jadi sulit menelan. Kondisi ini bisa terjadi secara bertahap, misalnya diawali dengan sulit menelan makanan yang padat. Kemudian, kondisi akan bertambah buruk hingga sulit menelan makanan yang cair.
Jika pertumbuhan sel kanker makin tidak terkendali dan membuat sumbatan di saluran pencernaan, sulit menelan bahkan bisa diikuti dengan muntah saat menelan makanan.
3. Sakit telinga dan telinga berdenging
Tenggorokan terhubung dengan telinga dan hidung melalui saluran eusthachius. Saluran ini berfungsi untuk mengatur tekanan dan membantu aliran cairan dari telinga tengah.
Jika sel-sel kanker tumbuh dan menekan saluran eusthachius, fungsi saluran ini akan terganggu. Hal ini kemudian bisa menyebabkan sumbatan telinga tengah yang akhirnya meningkatkan tekanan di area tersebut. Akibatnya, bisa muncul gejala kanker tenggorokan yang berikutnya, yaitu sakit telinga, sensasi rasa penuh, dan telinga berdenging.
4. Hidung tersumbat dan mimisan
Gejala kanker tenggorokan yang satu ini muncul akibat pertumbuhan sel-sel kanker di saluran pernapasan, termasuk hidung. Pertumbuhan ini akan menyebabkan munculnya gejala hidung tersumbat yang tidak kunjung sembuh.
Ditambah dengan sifat sel kanker yang merusak jaringan, termasuk pembuluh darah di hidung, maka bisa memunculkan mimisan. Biasanya mimisan akan semakin sering dirasakan jika kanker tenggorokan sudah berada pada stadium lanjut.
5. Bercak putih atau luka di mulut
Bercak putih atau luka mirip sariawan juga bisa menjadi gejala sakit tenggorokan. Biasanya, bercak putih tidak berbentuk, tebal, dan sulit dihilangkan walaupun sudah dibersihkan secara teratur. Namun, gejala satu ini tergolong jarang terjadi.
Gejala pada area mulut yang lebih sering dikeluhkan adalah munculnya sensasi rasa terbakar, mulut kering, sakit gigi, hingga munculnya bercak berdarah di mulut.
6. Batuk Berdarah
Batuk berdarah yang menjadi gejala kanker tenggorokan biasanya disebabkan oleh adanya perdarahan di area tenggorokan. Jadi, hal ini jarang diakibatkan oleh pertumbuhan atau penyebaran sel-sel kanker.
7. Sakit kepala dan nyeri wajah
Pertumbuhan sel kanker tenggorokan yang ganas bisa merusak dasar tengkorak hingga kelumpuhan saraf kranial V dan VI. Akibatnya akan muncul gejala kanker tenggorokan, seperti sakit kepala, pandangan ganda (diplopia), serta nyeri atau mati rasa di wajah.
8. Benjolan leher
Benjolan di leher yang tidak hilang setelah 3 minggu atau kian membesar juga merupakan gejala dari kanker tenggorokan. Benjolan ini bisa berasal dari sel-sel kanker yang tumbuh dengan tidak terkendali atau dari pembesaran kelenjar getah bening yang ada di area sekitar leher.
Benjolan di kelenjar getah bening leher juga menandakan kanker tenggorokan sudah mencapai stadium lanjut karena sudah bermetastasis atau menyebar.
9. Penurunan berat badan drastis
Salah satu gejala kanker yang paling sering dikeluhkan adalah penurunan berat badan yang drastis tanpa diketahui penyebabnya, termasuk tidak sedang diet. Hal ini biasanya dimulai dengan hilangnya nafsu makan dan diikuti dengan sulit menelan.
Penanganan Kanker Tenggorokan
Diagnosis kanker tenggorokan akan ditegakkan melalui serangkaian tanya jawab, pemeriksaan fisik, hingga penunjang. Saat melakukan tanya jawab dokter akan menanyakan gejala yang dialami, pola hidup, riwayat kesehatan, termasuk riwayat keluarga. Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik lengkap, termasuk memeriksa ada tidaknya benjolan di leher.
Untuk memastikan diagnosis, dokter bisa melakukan nasoendoskopi, biopsi, serta CT scan atau MRI. Setelah dokter menegakkan diagnosis kanker tenggorokan, ada beberapa pilihan pengobatan yang bisa diberikan oleh dokter sesuai dengan kondisi pasien, yaitu:
- Radioterapi, yaitu terapi dengan menggunakan pancaran sinar X atau pemberian obat minum untuk mengecilkan tumor dan menghancurkan sel kanker. Untuk kanker tenggorokan yang ukurannya masih kecil, radioterapi bisa dilakukan sebagai terapi utama.
- Kemoterapi, yaitu terapi dengan memberikan obat khusus, baik yang bisa diminum atau dimasukkan ke pembuluh darah untuk membunuh sel-sel kanker. Kemoterapi bisa dilakukan bersama dengan radioterapi, setelah radioterapi, atau sebelum radioterapi.
- Bedah, terapi ini tidak selalu dilakukan. Pada beberapa kasus, bedah dilakukan untuk mengangkat sel-sel kanker dari tenggorokan.
Demikian penjelasan tentang gejala kanker tenggorokan yang perlu diwaspadai. Lakukan pemeriksaan ke dokter jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut. Semakin cepat dideteksi dan ditangani, maka semakin cepat juga pengobatan bisa dimulai sehingga peluang kesembuhan akan lebih tinggi.