Gejala lupus pada wanita umumnya sama dengan pria. Gejala yang paling sering muncul berupa ruam wajah yang menyerupai sayap kupu-kupu dan terkadang disertai dengan nyeri. Namun, masih banyak gejala lupus pada wanita yang perlu diketahui.
Lupus merupakan salah satu penyakit autoimun yang dapat menyebabkan peradangan di seluruh tubuh. Kondisi ini lebih sering dialami oleh wanita pada usia subur (15–44 tahun). Hormon estrogen diduga memegang peranan penting dalam menyebabkan terjadinya gejala lupus pada wanita.
Kondisi ini sering kali disalahartikan dengan penyakit lain karena awalnya tidak menimbulkan gejala. Namun, gejala lupus pada wanita akan muncul ketika penyakit tersebut mulai memburuk maupun makin parah.
Beberapa Gejala Lupus Pada Wanita
Tidak semua penderita lupus memiliki gejala yang sama karena lupus dapat mempengaruhi bagian tubuh yang berbeda. Gejala lupus pada wanita dipengaruhi oleh peningkatan kadar hormon estrogen. Hal ini jugalah yang menyebabkan lupus lebih sering terjadi pada wanita selama masa subur. Di masa itu, kadar hormon estrogen wanita berada pada tingkat yang paling tinggi.
Berikut ini adalah beragam gejala lupus pada wanita yang paling umum terjadi:
1. Nyeri otot dan sendi
Rasa sakit dan kaku pada otot dan sendi bisa menjadi gejala lupus pada wanita. Nyeri sendi biasanya disebabkan oleh lupus itu sendiri atau karena adanya komplikasi dari pengobatan maupun gangguan pada persendian yang lain. Nyeri dan pembengkakan otot biasanya terjadi di leher, paha, bahu, dan lengan atas.
2. Demam
Demam merupakan gejala dari berbagai kondisi medis, salah satunya gejala lupus pada wanita. Penderita lupus bisa saja mengalami demam sebagai bentuk respon peradangan.
Meski tidak membahayakan, gejala ini sering kali disertai dengan keluhan lain dan mengganggu aktivitas. Oleh kerena itu mengonsumsi obat penurun demam, seperti ibuprofen maupun paracetamol, sering kali dimanfaatkan untuk mengurangi demam sekaligus mengurangi peradangan,yang akan menurunkan demam.
3. Ruam wajah
Ruam wajah yang dialami penderita lupus terjadi sebagai reaksi terhadap paparan sinar ultraviolet (UV). Mekanisme pasti terbentuknya ruam ini masih belum diketahui, tetapi beberapa peneliti meyakini kondisi ini berhubungan dengan respon sistem kekebalan di kulit saat terpapar sinar matahari.
Salah satu gejala lupus pada wanita yang umumnya terjadi adalah munculnya ruam merah di hidung dan pipi yang menyerupai kupu-kupu. Selain itu, ruam juga bisa muncul di bagian tubuh lain yang terpapar matahari, seperti lengan dan tangan.
4. Rambut rontok
Rambut rontok memang kondisi yang umum terjadi. Namun, kondisi ini juga bisa menjadi salah satu gejala lupus pada wanita.
Lupus dapat membuat kulit kepala penderitanya menjadi lebih sensitif terhadap sinar matahari. Meskipun kulit kepala hanya terpapar sedikit sinar matahari, hal tersebut bisa memicu respons autoimun yang sangat besar yang menyebabkan rambut rontok..
5. Sensitif terhadap paparan sinar matahari
Sebagian besar penderita lupus juga menjadi lebih sensitif terhadap paparan sinar matahari (fotosensitivitas). Paparan sinar UV berlebih yang dialami penderita lupus akan menyebabkan munculnya ruam, demam, kelelahan, atau nyeri sendi.
6. Sariawan
Gejala lupus pada wanita juga berupa sariawan di dalam mulut maupun di bibir. Sariawan pada penderita lupus tidak selalu terasa nyeri, terkadang juga bisa disertai dengan mulut kering.
Kondisi ini terjadi karena adanya reaksi peradangan akibat lupus yang menurunkan produksi air liur, sehingga mulut menjadi lebih kering dan mudah mengalami sariawan.
7. Kelelahan yang berkepanjangan atau ekstrim
Penderita lupus biasanya akan lebih mudah merasa lelah, bahkan ketika sudah cukup tidur. Kondisi ini terjadi akibat respon peradangan yang terjadi karena lupus. Kelelahan yang menjadi gejala lupus pada wanita ini akan menjadi lebih parah saat terjadi serangan lupus atau lupus kambuh.
8. Penurunan daya ingat
Lupus fog atau kabut lupus hampir selalu dikeluhkan oleh penderita lupus. Istilah ini merujuk pada kondisi di mana penderita lupus jadi lebih cepat lupa, kebingungan, bahkan sampai hilang ingatan.
Gejala lupus pada wanita ini bisa saja kembuh atau menetap, sehingga membuat proses belajar maupun bekerja menjadi sulit. Pada kasus yang parah, lupus fog bahkan dapat membatasi aktivitas sehari-hari penderitanya.
9. Pembekuan darah
Sekitar sepertiga wanita penderita lupus memiliki antibodi yang dapat menyebabkan gumpalan darah, mengganggu fungsi plasenta, dan mengakibatkan keguguran. Oleh karena itu, wanita yang mengalami keguguran berulang perlu mewaspadainya sebagai gejala lupus dan memeriksakan diri ke dokter kandungan untuk dilakukan skrining antibodi antifosfolipid (aPL).
Wanita dengan riwayat keguguran yang memiliki aPL dapat melakukan rencana kehamilan dengan pengawasan dokter untuk mencegah keguguran berulang.
Gejala lupus pada wanita dapat menimbulkan komplikasi lain yang berdampak pada berbagai bagian tubuh. Beberapa komplikasi bahkan bisa menyebabkan gangguan pada ginjal, tulang, maupun jantung.
Meskipun belum ada pengobatan yang dapat menyembuhkan penyakit lupus, penanganan tetap perlu dilakukan sedini mungkin untuk meringankan gejala lupus, serta mencegahnya kambuh. Pengobatan dan kontrol rutin juga diperlukan untuk mencegah terjadinya komplikasi akibat lupus.
Jika Anda mengalami gejala lupus pada wanita, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter guna mendapatkan pemeriksaan dan pengobatan sedini mungkin. Dengan begitu, risiko terjadinya komplikasi pun dapat dicegah.