Kandungan rokok terdiri dari berbagai macam zat kimia, termasuk nikotin yang bisa membahayakan kesehatan tubuh. Selain itu, di dalam asap rokok, setidaknya ada 70 bahan kimia yang bersifat racun bagi tubuh dan dapat memicu gangguan kesehatan.
Kandungan rokok yang bersifat racun tersebut berpotensi merusak sel-sel tubuh. Selain itu, senyawa dalam asap rokok juga bersifat karsinogenik atau memicu kanker. Di dalam rokok terdapat 250 jenis zat beracun dan 70 jenis zat yang diketahui bersifat karsinogenik.
Kandungan tersebut berasal dari bahan baku utama rokok, yaitu tembakau. Selain itu, bahan pewarna yang biasa dipakai untuk membuat tampilan rokok lebih menarik, dapat memperbesar potensi racun dari rokok. Hal lain yang patut diperhatikan adalah sifat rokok yang memberikan efek adiktif atau kecanduan.
Kandungan Rokok yang Bersifat Merusak
Sebagaimana disebutkan di atas, kandungan rokok yang bersifat merusak tubuh amat banyak. Beberapa senyawa berbahaya yang terkandung dalam rokok meliputi:
1. Karbon monoksida
Salah satu kandungan rokok adalah gas beracun karbon monoksida yang tidak memiliki rasa dan bau. Jika menghirup gas karbon monoksida berlebihan, sel-sel darah merah akan lebih banyak berikatan dengan karbon monoksida daripada oksigen. Akibatnya, fungsi otot dan jantung akan menurun.
Hal tersebut akan menyebabkan kelelahan, lemas, dan pusing. Dalam skala besar, orang yang menghirup gas ini bisa mengalami koma atau bahkan meninggal.
2. Nikotin
Kandungan rokok selanjutnya yang tidak kalah berbahaya adalah nikotin. Pasalnya, nikotin dapat menimbulkan efek kecanduan. Zat ini berfungsi sebagai perantara dalam sistem saraf otak yang menyebabkan berbagai reaksi, termasuk efek menyenangkan dan menenangkan.
Nikotin yang dihisap perokok akan terserap masuk ke aliran darah kemudian merangsang tubuh untuk memproduksi lebih banyak hormon adrenalin, sehingga menyebabkan peningkatan tekanan darah, denyut jantung, dan pernapasan.
3. Tar
Kandungan rokok lainnya yang bersifat karsinogenik adalah tar. Tar yang terhirup oleh perokok akan mengendap di paru-paru. Timbunan tar ini berisiko tinggi menyebabkan penyakit pada paru-paru, seperti kanker paru-paru dan emfisema.
Tidak hanya itu, tar akan masuk ke peredaran darah dan meningkatkan risiko terjadinya diabetes, penyakit jantung, sampai gangguan kesuburan.
Tar dapat terlihat melalui noda kuning atau cokelat yang tertinggal di gigi dan jari. Karena tar masuk secara langsung ke mulut, zat berbahaya ini juga dapat mengakibatkan masalah gusi dan kanker mulut.
4. Hidrogen sianida
Senyawa racun lainnya yang menjadi bahan penyusun rokok adalah hidrogen sianida. Hidrogen sianida juga digunakan dalam industri tekstil, plastik, kertas, dan sebagai bahan pembuat asap pembasmi hama.
Senyawa ini bisa mencegah tubuh menggunakan oksigen dengan baik dan dapat membahayakan otak, jantung, pembuluh darah, dan paru-paru. Efek dari senyawa ini dapat menyebabkan kelelahan, sakit kepala, dan mual, sampai kehilangan kesadaran.
5. Benzena
Benzena merupakan residu dari pembakaran rokok. Paparan benzena dalam jangka panjang dapat menurunkan jumlah sel darah merah dan merusak sumsum tulang, sehingga meningkatkan risiko terjadinya anemia dan perdarahan.
Selain itu, kandungan rokok ini juga merusak sel darah putih, sehingga menurunkan daya tahan tubuh dan meningkatkan risiko terkena leukimia.
6. Formaldehida
Formaldehida merupakan residu dari pembakaran rokok. Dalam jangka pendek, formaldehida mengakibatkan iritasi pada mata, hidung, dan tenggorokan. Sementara itu, dalam jangka panjang, formaldehida dapat meningkatkan risiko terkena kanker nasofaring.
7. Arsenik
Arsenik merupakan golongan pertama karsinogen. Paparan terhadap arsenik tingkat tinggi dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker kulit, kanker paru-paru, kanker saluran kemih, kanker ginjal, dan kanker hati.
8. Kadmium
Kandungan rokok lainnya adalah kadmium. Zat yang terdapat dalam asap rokok ini, akan terserap masuk ke paru-paru. Kadar kadmium yang tinggi dalam tubuh dapat menimbulkan muntah, diare, penyakit ginjal, tulang rapuh, dan meningkatkan risiko terkena kanker paru-paru.
9. Amonia
Amonia merupakan gas beracun, tidak berwarna, namun berbau tajam. Pada industri rokok, amonia digunakan untuk meningkatkan dampak candu nikotin. Menghirup dan terpapar amonia dalam jangka pendek dapat mengakibatkan sesak napas, iritasi mata, dan sakit tenggorokan. Sementara dampak jangka panjangnya bisa menyebabkan pneumonia dan kanker tenggorokan.
Berbagai kandungan rokok di atas tidak ada yang bermanfaat untuk kesehatan, bahkan hanya memicu terjadinya gangguan kesehatan yang berbahaya bagi tubuh. Makanya, Anda disarankan untuk berhenti merokok dan mulailah menerapkan pola hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan sehat dan tidur yang cukup.
Namun, bila Anda mengalami kesulitan untuk berhenti merokok, cobalah berkonsultasi dengan dokter secara online melalui Chat Bersama Dokter guna mendapatkan saran yang tepat dan menghindari dampak bahaya kandungan rokok untuk kesehatan tubuh.